27th July 2010
|
Newbie
|
|
Join Date: Jun 2010
Posts: 10
Rep Power: 0
|
|
Quote:
Originally Posted by DWH
TEL AVIV (Berita SuaraMedia) – Harian Israel, Haaretz, pada hari Rabu memberitakan bahwa Mosab Hassan Yousef, putra dari seorang pendiri dan pemimpin politik gerakan Hamas di Tepi Barat, Sheikh Hassan Yousef, ternyata bekerja untuk intelijen Israel, Shin Bet, selama lebih dari sepuluh tahun.
Mosab Hassan Yousef, yang lebih suka menyebut dirinya dengan nama Josef, melakukan wawancara eksklusif dengan Haaretz. Ia mengatakan bahwa gerakan Hamas tidak akan pernah bisa berdamai dengan Israel, ia juga mengatakan bahwa para pemimpin Hamas bertanggung jawab atas pembunuhan warga Palestina.
Ia menambahkan bahwa berdasarkan prinsip-prinsip yang dianut Hamas, maka gerakan tersebut tidak mungkin berdamai dengan orang-orang kafir, yang dimungkinkan hanyalah gencatan senjata.
Haaretz menyebutkan bahwa Yousef menjadi sumber informasi berharga bagi Israel, karena ia menjadi informan yang merupakan orang dalam gerakan Hamas dalam kurun waktu sepuluh tahun.
Surat kabar tersebut juga menambahkan bahwa Yousef, yang mendapatkan julukan Pangeran Hijau, mampu membongkar plot pengeboman dan membantu Israel membongkar serta menangkap jaringan-jaringan anggota Hamas.
Hijau, dari julukan Pangeran Hijau yang melekat pada Yousef, berasal dari warga bendera gerakan Islam tersebut. Sedangkan julukan "pangeran" diberikan karena silsilahnya, sebagai putra dari salah satu pendiri gerakan Hamas.
Ketika berlangsung Intifada kedua, data intelijen yang diberikan Yousef membuat sejumlah tokoh senior Palestina tertangkap oleh Israel.
Yousef juga diyakini berperan dalam mencegah pembunuhan tokoh-tokoh senior Israel. Yousef adalah seorang murtad. Ia meninggalkan Islam dan memeluk ajaran Kristen 10 tahun lalu.
Dia pindah dari Tepi Barat menuju California pada tahun 2007 setelah mengumumkan bahwa dirinya telah berpindah agama.
Kisah perpindahan keyakinan Yousef ditampilkan dalam majalah Haaretz edisi Agustus 2008. Akan tetapi, baru sekarang Yousef mengungkapkan rahasia yang dipendamnya sejak tahun 1996, ketika pertama kali ditahan oleh agen-agen Shin Bet dan diminta untuk menyusup ke jajaran petinggi Hamas.
Upaya tersebut berhasil, dan Yousef dibebaskan dari penjara pada tahun 1997. Mantan pengawas Yousef, yang tidak lagi bekerja untuk Shin Bet, mengatakan bahwa Yousef bekerja sama dengan Israel karena ingin "menyelamatkan nyawa".
"Ada begitu banyak orang yang berhutang nyawa kepada dia namun mereka bahkan tidak menyadarinya," kata pria, yang dalam buku Yousef disebut sebagai Captain Loai, tersebut. "Padahal, orang-orang yang berbuat jauh lebih sedikit dibandingkan dia menerima penghargaan keamanan Israel. Dia jelas layak mendapatkan penghargaan itu."
Loai tidak menyembunyikan kekagumannya terhadap mantan sumber informasinya tersebut. "Yang mengagumkan adalah, tidak ada satu pun tindakannya yang dilakukan karena uang. Dia melakukan hal-hal yang dia yakini. Dia ingin menyelamatkan nyawa orang-orang. Pengetahuan intelijennya sama baiknya dengan kami, ide dan wawasannya. Satu buah pemikirannya sama dengan 1.000 jam pemikiran dari para ahli."
Kepada Haaretz, Loai menceritakan masa-masa ketika Shin Bet menerima informasi mengenai seorang yang diduga sebagai pengebom bunuh diri dan hendak dijemput di Manara Square, Ramallah, dan hendak menerima sabuk peledak.
"Kami tidak tahu nama orang itu atau seperti apa wajahnya. Kami hanya tahu bahwa dia berusia 20 tahunan dan mengenakan kaos merah," kenang Loai. "Kami mengirimkan Pangeran Hijau ke lokasi, dan dengan inderanya yang tajam, ia mampu mengenali target dalam waktu beberapa menit saja. Dia melihat siapa yang menjemput orang itu, lalu mengikuti mobil si penjemput, membuat kami mampu menangkap mereka."
"Hal itu adalah makanan sehari-hari Pangeran. Dia adalah seorang pemberani, memiliki insting yang tajam dan mampu mengatasi bahaya. Kami tahu bahwa dia adalah orang yang mampu memberikan kemampuan terbaik dalam segala macam keadaan, hujan, salju, atau panas."
Menurut Haaretz, Yousef menjadi sumber informasi yang dapat diandalkan oleh Israel. Karena campur tangannya, sejumlah petinggi Hamas menjadi tawanan Israel. Misalnya saja Abdullah Barghouthi, Ibrahim Hamid, dan bahkan petinggi Fatah, Marwan Barghouthi.
Seorang pejabat intelijen senior Israel mengatakan kepada Haaretz bahwa Yousef ingin melawan Hamas untuk "menyelamatkan nyawa orang-orang".
"Saya sebenarnya ingin berada di Gaza saat ini juga," kata Yousef via panggilan telepon dari California.
"Saya akan mengenakan seragam militer lalu bergabung dengan pasukan khusus Israel untuk membebaskan Gilad Shalit. Jika saya ada di sana, saya bisa membantu. Kami telah menyia-nyiakan waktu bertahun-tahun untuk melakukan investigasi dan penangkapan para "teroris" yang kini ingin mereka (Hamas) tukarkan dengan Shalit. Hal itu tidak boleh terjadi."
Menurut Haaretz, cerita eksklusif mengenai Yousef akan ditampilkan pada majalah Haaretz edisi Jumat. Memoarnya yang ditulis oleh Ron Brackin dan berjudul "Putra Hamas" (Son of Hamas) akan dirilis pekan depan di AS.(dn/ic/hz).
sumber : http://www.suaramedia.com/berita-dun...buh-hamas.html
JANGAN LUPA ANE DILEMPAR YAAA.........:courage::courage:
|
Terkutuk Dunia Akherat
|