Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
pingpong's Avatar
pingpong pingpong is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,888
Rep Power: 19
pingpong mempunyai hidup yang Normal
Default Jangan Mau Damai di Tempat, Waktu DITILANG !

sebelum komen... Tolong tritnya dibaca sampe habis !!!

yang gak baca sampe habis ketahuan banget deh asal komen..





[/quote]
Quote:





Trit ini isinya tentang pengalaman ditilang jaman dulu (cerita sopir taksi)

nah... pengalaman sopir taksi tuh emang dah gak bisa ditiru lagi karena aturan Undang Undang Lalu Lintasnya juga uda berubah,,, dah ane cantumin jg di trit,.,









Quote:





Ditilang polisi pasti udah gak asing buat agan/aganwati semua.. tapi meski begitu masih banyak yang mau dirugikan karena penilangan,, ya tentu saja dirugikan secara materi,,,,





Quote:





Kalau sampai terjadi agan/aganwati kena tilang... jangan pernah mau buru2 dan langsung damai di tempat dengan bayar sejumlah uang langsung ke polisinya gan..tegakkan keadilan dan kebenaran..





kenapa ??

simak deh cerita ini

(Maaf ini bukan cerita pengalaman ane atau temen ane,, ane ambil dari blog,,, sumbernya ada dibawah,,,agan2 banyak yang udah pernah baca juga kok..)




[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Jangan Pernah Mau dikasih Slip merah:




Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi.

Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi.

Polisi (P) : Selamat siang mas, bisa lihat Sim dan STNK ?

Sopir (S) : Baik Pak.



P : Mas tau kesalahannya apa ?

S : Gak Pak.



P : Ini nomor polisinya gak seperti seharusnya (sambil nunjuk ke plat nomor taksi yang memang gak standar) sambil langsung mengeluarkan jurus sakti mengambil buku tilang, lalu menulis dengan sigap.

S : Pak jangan ditilang deh. Wong plat aslinya udah gak tau ilang kemana. Kalo ada pasti saya pasang.



P : Sudah saya tilang saja. Kamu tau gak banyak mobil curian sekarang ? (dengan nada keras !!)

S : (Dengan nada keras juga) Kok gitu ! Taksi saya kan ada STNKnya Pak. Ini kan bukan mobil curian !



P : Kamu itu kalo dibilangin kok ngotot (dengan nada lebih tegas). Kamu terima aja surat tilangnya (sambil menyodorkan surat tilang warna MERAH).

S : Maaf, Pak saya gak mau yang warna MERAH suratnya. Saya mau yang warna BIRU aja.



P : Hey ! (dengan nada tinggi), kamu tahu gak sudah 10 hari ini form biru itu gak berlaku !

S : Sejak kapan Pak form BIRU surat tilang gak berlaku ?



P : Ini kan dalam rangka OPERASI, kamu itu gak boleh minta form BIRU. Dulu kamu bisa minta form BIRU, tapi sekarang ini kamu gak bisa. Kalo kamu gak mau, ngomong sama komandan saya (dengan nada keras dan ngotot)

S : Baik Pak, kita ke komandan Bapak aja sekalian (dengan nada nantangin tuh polisi)



Dalam hati saya, berani betul sopir taksi ini.

P : (Dengan muka bingung) Kamu ini melawan petugas ?

S : Siapa yang melawan ? Saya kan cuman minta form BIRU. Bapak kan yang gak mau ngasih



P : Kamu jangan macam-macam yah. Saya bisa kenakan pasal melawan petugas !

S : Saya gak melawan ? Kenapa Bapak bilang form BIRU udah gak berlaku? Gini aja Pak, saya foto bapak aja deh. Kan bapak yang bilang form BIRU gak berlaku (sambil ngambil HP)



Wah … wah …. hebat betul nih sopir ! Berani, cerdas dan trendy. Terbukti dia mengeluarkan HPnya yang ada kamera.

P : Hey ! Kamu bukan wartawan kan ? Kalo kamu foto saya, saya bisa kandangin (sambil berlalu).



Kemudian si sopir taksi itu pun mengejar polisi itu dan sudah siap melepaskan shoot pertama (tiba-tiba dihalau oleh seorang anggota polisi lagi).

P 2 : Mas, anda gak bisa foto petugas seperti itu.

S : Si Bapak itu yang bilang form BIRU gak bisa dikasih (sambil tunjuk polisi yang menilangnya) .



Lalu si polisi ke 2 itu menghampiri polisi yang menilang tadi. Ada pembicaraan singkat terjadi antara polisi yang menghalau si sopir dan polisi yang menilang. Akhirnya polisi yang menghalau tadi menghampiri si sopir taksi.



P 2 : Mas, mana surat tilang yang merahnya? (sambil meminta)

S : Gak sama saya Pak. Masih sama temen Bapak tuh (polisi ke 2 memanggil polisi yang menilang)



P : Sini, tak kasih surat yang biru (dengan nada kesal)



Lalu polisi yang nilang tadi menulis nominal denda sebesar Rp.30.600,- sambil berkata : Nih kamu bayar sekarang ke BRI ! Lalu kamu ambil lagi SIM kamu disini. Saya tunggu.

S : (Yes !!) OK Pak ! Gitu dong, kalo gini dari tadi kan enak.



Kemudian si sopir taksi segera menjalankan kembali taksinya sambil berkata pada saya, : Pak, maaf kita ke ATM sebentar ya . Mau transfer uang tilang. Saya berkata : “Ya, silakan.”



Sopir taksi itupun langsung ke ATM sambil berkata, “Hatiku senang banget Pak, walaupun ditilang, bisa ngasih pelajaran berharga ke polisi itu. Untung saya paham macam-macam surat tilang.



Tambahnya, : “Pak kalo ditilang kita berhak minta form biru, gak perlu nunggu 2 minggu untuk sidang. Jangan pernah pikir mau ngasih DUIT DAMAI! Mending bayar mahal ke negara sekalian daripada buat oknum.



Pada saat kejadian si sopir taksi kena tilang ini , denda tilang yang berlaku bisa dilihat di (daerah Jakarta, tahun 2005)

http://www.inti.or.id/library/TABEL%...PER%202005.pdf



Sumber :http://situslakalaka.blogspot.com/20...pat-waktu.html












Spoiler for open this:
Quote:





Dari cerita pengalaman sopir taksi, sopir taksi berani berjuang minta slip biru karena si sopir paham aturan hukum tentang tilang pada waktu itu.

Dia merasa berhak dapat slip biru karena :

Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for SLIP MERAH:






berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan dan mau membela diri secara hukum (ikut sidang) di pengadilan setempat. Itu pun di pengadilan nanti masih banyak calo, antrian panjang dan oknum pengadilan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai nilai tilang. Kalau kita tidak mengikuti sidang, dokumen tilang dititipkan di kejaksaan setempat. Disini pun banyak calo dan oknum kejaksaan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilang.










Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for SLIP BIRU:






berarti kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. Kita tinggal transfer dana via ATM ke nomer rekening tertentu (kalo gak salah no. rek Bank BUMN).

Sesudah itu kita tinggal bawa bukti transfer untuk ditukar dengan SIM/STNK kita di Kapolsek terdekat di mana kita ditilang.









Akhirnya si sopir bisa dapat denda tilang sesuai aturan (lebih mudah dibanding si sopir harus dapat slip merah karena harus sidang sehingga butuh waktu lebih lama. denda slip biru juga lebih murah (pada waktu itu 30.600) dibanding si sopir harus damai sama polisi yang mungkin gak mau kalo cuma dikasih 30rb.. mungkin minta lebih banyak lagi ).






Spoiler for open this:
Quote:





pelajaran yang bisa diambil adalah.. dalam kasus tilang.. kalau kita mau belajar dan paham hukum.. kita bisa dapet keadilan dan tentunya terhindar dari kemungkinan tekor duit pas terjadi urusan suap menyuap sama polisi atau yang dibilang damai di tempat itu.





..



Sayangnya aturan hukum pas kejadian sopir taksi sudah berbeda sama jaman sekarang (tahun 2011 ini).



Sebab aturan lalu lintas yang baru dendanya memang lebih mahal dibanding dulu. ini contohnya,,,

Quote:
[spoiler=open this] for PASAL UU LLAJ No.22/2009 YANG DILANGGAR DENDA MAKSIMAL (RP):






1. SETIAP ORANG

Mengakibatkan ganggauan pada fungsi Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Fasilitas Pejalan Kaki, dan Alat pengaman Pengguna Jalan. Pasal 275 ayat (1) jo Pasal 28 ayat (2) 250.000,00

2 . SETIAP PENGGUNA JALAN

Tidak mematuhi perintah yang diberikan oleh Petugas Polri sebagaimana dimaksud dalam pasal 104 ayat (3), yaitu dalam keadaan tertentu untuk ketertiban dan kelancaran lalu lintas wajib untuk : berhenti, jalan terus, mempercepat, memperlambat, dan/atau mengalihkan arus kendaraan. Pasal 282 jo Pasal 104 ayat (3) 250.000,00

3. SETIAP PENGEMUDI (Pengemudi semua Jenis Kendaraan Bermotor)

a. Tidak bawa SIM Tidak menunjukan Surat Ijin Mengemudi yang sah Pasal 228 ayat (2) jo Pasal 106 ayat (5) huruf b. 250.000,00

http://eramas2000.wordpress.com/2011...n-lalu-lintas/





Pemasangan lambang institusi di plat nopol kendaraan jika tidak sesuai bisa dikenakan Pasal 280 juncto Pasal 68 ayat 1 UU No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Penilangan akan dilakukan terhadap pemilik kendaraan yang melanggar spesifikasi teknik plat nomor yang tidak sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Polri. Kalau terbukiti melanggar mereka dikenakan tilang dengan denda Rp500 ribu.











Akhirnya sekarang, Damai di tempat memang lebih banyak dipilih masyarakat karena dirasa lebih murah dan praktis dibanding sidang...

bahkan memang udah banyak yang merasa jalan damai lebih murah ..

kenapa ? karena petugas polisinya juga mau2nya dikasih murah,,,

(ane inget pengalaman dua teman ane yang pas milih jalan damai sambil mewek akhirnya cuma bayar Rp.10.000 ke polisinya,,, )



Quote:






Originally Posted by dimixing



sekarang mah bukanya malah kalo di pengadilan jatohnya lebih mahal dari damai di tempat gan?






[quote]





bener gan skrg lebih mahal karena aturan baru dibikin lebih mahal.,. ya tujuan baiknya biar pelanggaran berkurang gitu...









Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:45 AM.