Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
jonykebot's Avatar
jonykebot jonykebot is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,797
Rep Power: 14
jonykebot mempunyai hidup yang Normal
Default Mozaik Kuno Ungkap Sejarah Kerapu

Mozaik Kuno Ungkap Sejarah Kerapu



[/quote][quote]





Sebuah studi baru berhasil mengungkap jika kerapu hitam, salah satu predator utama di laut Mediterania, pada zaman kuno digambarkan sebagai “raksasa laut.”



“Hebatnya, seni mosaik kuno telah memberikan informasi penting untuk merekonstruksi sejarah hal-ikhwal ikan ini,” Paolo Guidetti dari Universitas Salento, Italia, mengatakan kepada Discovery News.



Dianggap sebagai salah satu spesies paling beraroma di antara ikan Mediterania, kerapu (Epinephelus marginatus) berukuran besar, berumur panjang, tumbuh lambat, protogynous hermaprodit (dengan pembalikan seks dari perempuan ke laki-laki). Ikan ini dapat ditemukan di Mediterania, pantai Afrika barat dan pantai Brasil.





Setelah dipanen selama ribuan tahun―tulang ikan kerapu telah ditemukan di pemukiman manusia sejak lebih dari 100.000 tahun silam―spesies ini telah berkurang dalam beberapa dekade terakhir dan sekarang dikategorikan sebagai terancam punah di International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List. Pemulihan spesies ikan langka memerlukan evaluasi yang cermat dari beberapa elemen penting, seperti kelimpahan, struktur ukuran, dan distribusi spasial.



Untuk melihat sejarah kerapu, para peneliti memeriksa ratusan lukisan Etrusca, Yunani dan Romawi. Juga mosaik yang menggambarkan ikan dan adegan memancing.



Pada akhirnya, para peneliti hanya terfokus pada 23 mozaik yang mewakili kerapu. Dalam 10 dari 23 mosaik, berasal dari abad I hingga abad V, kerapu digambarkan sangat besar. Bangsa Romawi kuno kemungkinan menganggap kerapu sebagai “monster laut” yang bisa memangsa nelayan, seperti yang ditunjukkan dalam sebuah mosaik abad II yang terimpan di Museum Nasional Bardo, Tunis.



Mosaik juga menunjukkan bahwa ikan kerapu hidup di perairan dangkal, jauh lebih dekat ke pantai. Mereka ditangkap oleh nelayan menggunakan galah atau tombak.



“Ini adalah teknik yang pasti tak bisa digunakan untuk menangkap ikan kerapu saat ini,” kata para peneliti. Para peneliti juga menjelaskan bahwa meskipun tidak ada kasus di mana kerapu menyerang manusia, penggambaran seni ini sangat informatif.



Representasi ini menunjukkan bahwa ikan kerapu di zaman kuno begitu besar hingga digambarkan sebagai monster laut. Penggunaan habitat dan distribusi kedalamannya pun telah bergeser di masa-masa lalu.



Penulis Romawi kuno seperti Ovid (43 SM-18 M) dan Pliny the Elder (23 AD-79 AD) melaporkan bahwa ikan kerapu di pancing di perairan dangkal, tempat di mana mereka sekarang sangat jarang ditemukan. Menurut laporan mereka, kerapu begitu kuat hingga bisa pancingan.



Para peneliti mencatat bahwa populasi ikan kerapu sekarang menunjukkan tanda-tanda kembali ke ukuran awal. Ikan ini pun bergerak ke perairan dangkal.



“Seni kuno menyediakan link antara bukti prasejarah dan modern. Juga menunjukkan bahwa ekosistem pantai dangkal dekat Mediterania telah kehilangan banyak kerapu, predator terbaik dan peran ekologi mereka,” para peneliti menyimpulkan.







Timpuk Ane melon Dong Gans




Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:12 AM.