Afghanistan di Tahun 1950 - 1960-an

erwan_hide

Ini adalah Afganistan di tahun 50-an dan 60-an. Banyak orang akan berpikir bahwa mereka akan melihat foto-foto daerah yang liar, terbelakang dan abad pertengahan dengan kondisi yang buruk daripada sekarang. Oh well, pikirkan lagi.

Mohammad Qayoumi, presiden dari California State University, East Bay, menulis dalam Kebijakan Luar Negeri:
Pada perjalanan terakhir ke Afghanistan, Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox menarik keputusan untuk menyebutnya "negara abad ke-13 yang rusak." Keberatan yang paling umum adalah bahwa ia salah, tetapi ia terlalu naif. Mantan CEO Blackwater Erik Prince baru-baru ini menggambarkan negara tersebut dihuni oleh orang "barbar" dengan "mentalitas AD 1200/buruk." Banyak orang beranggapan bahwa semua Afghanistan hanya tanah yang dimana-mana adalah kekacauan yang di perbukitan. Mengingat gambar orang lihat di TV dan berita yang ditulis tentang Afghanistan selama tiga dekade terakhir tentang perang, banyak negara menyimpulkan bahwa afganistan tidak pernah berhasil keluar dari Abad Pertengahan.

Tapi itu bukan Afghanistan. Setengah abad lalu, wanita Afghanistan mengejar karir di bidang kedokteran; pria dan wanita berbaur dengan santai di bioskop dan kampus universitas di Kabul, pabrik-pabrik di pinggiran kota bergolak dengan tekstil dan barang lainnya. Ada tradisi hukum dan ketertiban, dan pemerintah mampu melaksanakan proyek-proyek besar infrastruktur nasional, seperti membangun stasiun tenaga air dan jalan, meskipun dengan bantuan dari luar. Orang memiliki rasa harapan, keyakinan bahwa pendidikan bisa membuka kesempatan bagi semua, sebuah keyakinan bahwa masa depan yang cerah terbentang di depan. Semua yang telah dihancurkan oleh tiga dasawarsa perang, tapi itu nyata terjadi.

1. Kampus fisik Universitas Kabul, digambarkan di sini, tidak terlihat sangat berbeda pada hari ini. Pada 1950-an dan 60-an, siswa memakai pakaian gaya Barat, pemuda dan wanita berinteraksi relatif bebas. (MOHAMMAD QAYOUMI)

2. Hari ini, wanita menutup kepala mereka dan banyak dari tubuh mereka, bahkan di Kabul. Setengah abad kemudian, pria dan wanita menghuni dunia yang terpisah jauh. (MOHAMMAD QAYOUMI)

3. Pada 1950-an dan 60-an, perempuan mampu untuk mengejar karir profesional di bidang-bidang seperti kedokteran. Hari ini, sekolah yang mendidik perempuan adalah target kekerasan, bahkan sudah lebih dari lima atau enam tahun yang lalu terjadi.

4. Ketika aku tumbuh dewasa, pendidikan dihargai dan dipandang sebagai equalizer. Jika Anda pergi ke sekolah dan mencapai nilai yang baik, Anda akan memiliki kesempatan untuk memasuki perguruan tinggi, mungkin belajar di luar negeri, menjadi bagian dari kelas menengah, dan menikmati gaya hidup yang nyaman. Pendidikan adalah nilai suci. Hari ini, saya pikir orang telah menjadi jauh lebih sinis. Mereka tidak melihat hubungan antara pendidikan dan kehidupan yang lebih baik, mereka melihat bukan bahwa mereka yang telah mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan belum melakukannya melalui cara-cara yang sah.(MOHAMMAD QAYOUMI)

5. Ini bangsal bayi di sebuah rumah sakit Kabul di tahun 1960-an kontras tajam dengan saat saya kunjungi di tahun 2004 di Mazar-e-Sharif. Di sana saya menemukan dua bayi yang lahir prematur berbagi inkubator yang sama. Rumah sakit itu, seperti banyak di Afghanistan saat ini, tidak memiliki peralatan cukup. (MOHAMMAD QAYOUMI)

6.In tahun 1960-an, sekitar setengah dari orang Afghanistan yang memiliki akses ke beberapa tingkat perawatan medis; sekarang persentasenya jauh lebih kecil. Rumah sakit saat ini sangat padat, fasilitas terbatas; hampir satu dari empat bayi yang lahir di Afghanistan saat ini tidak mencapai ulang tahunnya yang kelima. (MOHAMMAD QAYOUMI)

Spoiler for Afghanistan:

12. Industri ringan dan menengah, seperti toko logam di pinggiran kota Kabul, sangat menjanjikan bagi perekonomian Afghanistan. Tapi hari ini, bagaimana bisa Anda menjalankan seperti operasi tanpa listrik yang cukup? Sekarang hanya ada toko-toko kecil, orang-orang yang bekerja di rumah - tidak ada pusat-pusat industri utama. Saat ini, ekspor utama Afghanistan merupakan candu. (MOHAMMAD QAYOUMI)

13. Dengan bantuan Jerman, Afghanistan membangun pembangkit listrik tenaga air pertama dan stasiun yang besar, digambarkan di sini, di awal 1950-an. Pada saat itu, bagian dari seni. Hal ini masih beroperasi, tapi sayangnya, dalam delapan tahun terakhir, pemerintah Afghanistan belum mampu membangun pembangkit listrik tunggal besar apapun. Pencapaian hanya yang cukup besar telah menjadi ekspansi baris transportasi ke Uzbekistan sehingga daya yang dapat diimpor cuma dari utara. (MOHAMMAD QAYOUMI)

14. Afganistan memang memiliki industri menengah dan ringan, seperti pabrik tekstil digambarkan di sini. Ada rasa bahwa Afghanistan memiliki masa depan yang cerah - ekonomi tumbuh, industri setara dengan negara-negara lain di kawasan itu. Dulu, sebagian besar kapas diproses di pabrik seperti ini tumbuh secara lokal. Tapi tiga dekade perang telah menghancurkan industri dan rantai pasokan. (MOHAMMAD QAYOUMI)

15. Dibandingkan dengan tahun 1950-an dan 60-an, lebih sedikit perempuan bekerja di luar rumah, dan pakaian mereka jauh lebih konservatif daripada apa yang Anda lihat di sini. (MOHAMMAD QAYOUMI)

16. Jika Anda mendengar melalui radio pada 1960-an, Anda akan mendengar siaran berita dunia, berita lokal, program musik, sandiwara lucu, wacana politik, mungkin sebuah program seni, menunjukkan anak-anak. Radio Kabul, sebuah stasiun yang dikelola oleh negara dengan kantor digambarkan di sini, diluncurkan pada tahun 1930-an. (MOHAMMAD QAYOUMI)

17. Afghanistan modern sebenarnya memiliki sejumlah besar stasiun radio swasta, serta siaran dan acara televisi satelit. Ini adalah salah satu titik terang. Tetapi akses radio dan TV tergantung pada listrik, sehingga dalam arti praktis, penonton itu sangat terbatas. Hanya yang paling baik-untuk-melakukan keluarga memiliki generator listrik swasta untuk memastikan tak terputus daya perangkat listrik. (MOHAMMAD QAYOUMI)

Spoiler for Afghanistan: