FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
Prabowo, Menkopolhukam Dulu, Baru Presiden
Terlepas pergumulan politik Partai Gerindra yang belakangan ini mendekat ke Partai demokrat, yang kemudian membentuk wacana bila ‘bos’ Gerindra Prabowo Subianto bakal masuk dalam jajaran Kabinet Pak Beye, tentu sesuatu yang biasa dalam iklim politik di negeri ini. Apalagi menyoal Prabowo sebagai sosok mantan Cawapres, yang banyak disebut-sebut publik sebagai ‘the next president’. Namun tawaran sebagai Menteri Pertanian yang saat ini diduduki kader PKS, tentunya perlu dikaji lebih mendalam. Pasalnya, Prabowo bagi publik Indonesia adalah sosok militer cerdas dan dikenal piawai dalam memimpin dan menggerakkan pasukan, serta ahli dalam strategi. Bagi sosok militer, bila memiliki modal tersebut, tentu menjadi modal besar untuk menjadi pemimpin Indonesia masa depan. Sebagaimana layaknya Jendral Sudirman, Soeharto, SBY, dan sejumlah pentolan TNI lainnya yang pernah ada di negeri ini. Memang, Prabowo saat ini banyak bergerak di level ormas petani dan pedagang. Namun menduduki jabatan Menteri Pertanian tentu tidak lebih strategis, dibanding latar belakang Prabowo yang militer. Seandainya Pak Beye memasang Prabowo sebagai Menteri Pertanian, maka kecenderungan opini public akan melihat bila, Prabowo hanya ‘mengganti’ kader PKS yang dinilai telah membelot dari koalisi yang dibangun Pak Beye. Meski diakui bila sector pertanian juga jauh lebih penting bagi bangsa Indonesia, yang memang dikenal sebagai Negara agraris. Menkopolhukam ke Presiden Andai saja ada tawar menawar antara Pak Beye dan Prabowo dalam pergerakan kabinet pasca angket mafia pajak, maka penulis cenderung melihat Prabowo lebih cocok menduduki posisi jabatan Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), yang saat ini dijabat Joko Susanto. Joko sendiri, adalah Jenderal yang mampu ditempatkan di ‘pos’ mana saja. Tentu karena kematangan dalam berkarir, dan menjadi loyalis sejati Pak Beye. Penulis, cenderung melihat Joko masuk ke Posisi Mendagri, menggantikan Gamawan Fawzi yang baiknya di plot menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Pak Beye dan Prabowo di dunia politik (sumber : primarionline) Kenapa harus Menkopolkam? Penulis memiliki keyakinan bila saat ini, Pak Beye telah memikirkan siapa penggantinya kelak sebagai Presiden RI. Bila saja, Pak Beye sepakat dengan juniornya, Prabowo Subianto, maka Menkopolkam adalah ‘wadah’ yang tepat untuk Prabowo, seperti halnya Suharto yang juga pernah menduduki jabatan sebagai Pangkobkantib, dan SBY sebagai Menkopolkam di era Ibu Megawati Sukarnoputri. Pentingnya jabatan Menkopolhukam tentu terlihat dari tugas yang berat yang disandangnya sebagi koordinator perencanaan dan penyusunan kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan, mengsingkronisai pelaksanaan kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan, pengendalian penyelenggaraan kebijakan, sebagaimana dimaksud, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidang politik, hukum, dan keamanan, pelaksanaan tugas tertentu yang diberikan oleh Presiden, penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsi tentang politik, hukum, dan keamanan kepada Presiden. Melihat peran itu Prabowo layak menyandang posisi ini. Talenta Prabowo Prabowo Subianto yang lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951 silam adalah alumni Akabri tahun 1974, 1996-1998 sebagai Danjen Kopassus, 1998-1998 sebagai Panglima Kostrad, 1998-1998 sebagai Danseskoad, 2004-2009 sebagai ketua umum HKTI dan 2008-2013 sebagai ketua umum APPSI. Terlepas dari itu, Prabowo punya pengalaman kuat dekat dengan kekuasaan tak kala Presiden Soeharto berkuasa, bukan hanya sebagai militer yang bersinar terang, tetapi juga pernah menjadi menantu Pak Harto dengan memperistri Ny Siti Hediati (mantan). Suka atau tidak suka, milter atau bukan, dekat dengan Suharto atau tidak, terlibat HAM atau tidak, sejarah mencatat bila kekuatan Prabowo sebagai jenderal bintang tiga banyak diwacanakan public sebagai presiden RI pengganti SBY. Sejak dulu, banyak yang meramalkan masa depan Prabowo Subianto akan gilang gemilang. Pada menjelang berakhirnya masa pemerintahan Orde Baru, ia adalah jendral paling bersinar. Dalam usia 47 tahun, ia sudah menyandang 3 bintang di pundaknya dan juga memimpin jabatan elit, Panglima Kostrad. Tak heran ada dugaan, dialah pewaris Dinasti Suharto, mengingat ia anggota klan yang paling bersinar (saat itu, Prabowo masih menantu Soeharto). Namun segala kegemilangan itu buyar ketika era reformasi ternyata menuntut lebih pada Prabowo. Lengsernya Soeharto membuat kasus penculikan aktivis yang terjadi pada era ia menjabat Danjen Kopassus, ditelisik oleh Mabes TNI. Ujungnya, dibarengi dengan isu ketidakcocokannya dengan Panglima TNI Jendral Wiranto, Prabowo harus pensiun dini dari dinas militer. Setelah itu, Prabowo seperti mengasingkan diri. Ia banyak berdomisili di Timur Tengah (Yordania) dan menyibukkan diri segera terjun ke dunia usaha. Bisnis Prabowo terutama bergerak di bidang Pertambangan dan Perkebunan.(**) http://politik.kompasiana.com/2011/0...baru-presiden/ |
#2
|
||||
|
||||
masuk bursa presiden 2014 kah..??
|
#3
|
||||
|
||||
nais inpoh ndan
emg harusnya pak prabowo disematkan di posisi strategis tsb supaya bisa menata ulang kebijakan yg ada, tegakkan supremasi hukum, buang jauh2 penghinaan terselubung thd pemerintah yang berkedok keterbukaan pers |
#4
|
||||
|
||||
wew msi kolonel....rasanya waktu itu danrem jogjakarta
|
#5
|
||||
|
||||
bgaimanakh kisah selanjutnya
|
#6
|
||||
|
||||
wah,,
thanks inpo nya ndan :d |
|
|