Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 10th February 2012
gusrus's Avatar
gusrus gusrus is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Dec 2009
Location: Depok, West Java, Indonesia
Posts: 708
Rep Power: 16
gusrus is a Good mangusrus is a Good mangusrus is a Good mangusrus is a Good man
Send a message via Yahoo to gusrus
Smile Gula, Nikmat Membawa Sengsara



Apabila kita mendengar pernyataan bahwa merokok dan minum alkohol membahayakan kesehatan tubuh, semua dari kita akan mengangguk setuju. Namun sebagian dari kita mungkin akan terkejut kalau mendengar pemaparan bahwa gula memberikan efek merugikan bagi tubuh yang tak kalah buruknya dibandingkan dengan kedua zat tersebut. Gula dipakai secara luas pada semua makanan dan minuman untuk memberikan cita rasa yang memberi kenikmatan. Gula sudah diperkenalkan pada manusia mulai dari saat dia masih bayi melalui susu formula yang diminumnya dan terus meningkat kadarnya setelah dia dewasa. Di zaman modern ini, konsumsi gula meningkat berlipat ganda melalui makanan/minuman ‘Barat’ seperti juice, soda, sereal berpemanis (sweetened cereals), cookies (kue kering), candy (kembang gula) dan beraneka ragam junk food (pizza, hamburger, hotdog dan lainnya).

Dari penelitian ilmiah, gula semakin diyakini sebagai penyebab baik secara langsung maupun tak langsung terhadap sejumlah penyakit yang mematikan seperti diabetes mellitus, penyakit jantung, arterioskeloris (penyempitan pembuluh darah), hipertensi (tekanan darah tinggi), gangguan mental dan depresi, senilitas (penyakit pikun pada manula) dan kanker. Juga tak disangsikan lagi, gula adalah penyebab kerusakan pada gigi (dental deterioration) antara lain karies, gusi yang berdarah, dan gigi yang goyang dan lepas. Gula juga ditengarai mempunyai peran utama dalam peningkatan berkembang biaknya jamur Candida, peningkatan gejala PMS (premenstrual syndrome), peningkatan hiperaktivitas pada anak-anak, dan kegemukan (obesitas dan overweight).



Gula yang kita konsumsi sebagian besar berasal dari tebu yang mengalami proses kimia dalam pabrik sehingga menjadi gula pasir (granulated sugar) yang berwarna putih. Gula pasir ini dikenal juga dengan nama sukrosa. Sumber gula yang lain diperoleh manusia dari buah-buahan dan sayuran. Apapun sumbernya, di dalam tubuh gula ini akan dimetabolisme menjadi glukosa dan dipakai sebagai sumber energi. Permasalahan timbul bilamana kita mengonsumsi terlalu banyak gula. Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal tak sanggup lagi menstabilkan kadar gula dalam darah. Akibatnya gula ini akan ‘meraja-lela’ menjadi unsur yang merusak sel-sel tubuh. Dia akan menjadi zat lemak, sehingga kadar triglyceride dan LDL (kolesterol ‘jahat’) meningkat tajam. Akibat dari peningkatan kedua zat ini diketahui sebagai pencetus penyakit jantung dan stroke.

Hal yang menarik untuk disimak dari efek buruk dari gula ini adalah masalah penuaan (aging) pada manusia. Mekanisme dari penuaan dini terjadi karena beberapa efek negatif dari gula, antara menekan sistem kekebalan (immune system), meningkatkan peradangan (inflammation), menekan pengeluaran hormon pertumbuhan (growth hormone) dan meningkatkan glycation. Bila Anda meminum sekaleng Coca Cola atau makan sebatang candy bar, maka untuk jangka beberapa jam sistem kekebalan tubuh akan dilumpuhkan. Akibat lanjutan yang terjadi adalah peradangan yang tak terkontrol, sehingga berkontribusi terhadap penuaan. Gula ternyata juga menghambat kerja hormon pertumbuhan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penuaan dini. Sebagai ilustrasi, kalau Anda melihat seseorang yang awet muda (nampak 20 tahun lebih muda) kemungkinan dia disuntik dengan hormon pertumbuhan (growth hormone) ini. Gula ini juga menyebabkan terjadinya glycation yaitu berkaitnya molekul gula dengan protein dan lemak di dalam darah dan bak pelaut mabuk dia menimbulkan onar ke mana dia berjalan. Glycation ini akan mengeluarkan zat beracun advanced glycation end (AGE) yang berperan besar pada penuaan dini.

Berapa kadar gula yang dianggap cukup aman boleh kita konsumsi. Menurut petunjuk baku tak boleh lebih dari 10 persen dari kalori yang masuk ke tubuh kita. Jadi untuk wanita sekitar 6 sendok teh (100 kalori) dan pria sekitar 9 sendok teh (150 kalori) per hari. Orang Amerika dikenal sebagai pecandu gula yang parah, karena rata-rata mereka mengosumsi 22 sendok teh gula sehari (335 kalori). Akibat yang sudah kasat mata, kasus obesitas, diabetes dan penyakit jantung di negara ini jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain.

Perlu juga disimak masalah kaitan gula dengan penyakit kanker. Seperti sudah diuraikan di atas kadar gula yang meningkat tajam, menyebabkan insulin harus bekerja keras untuk mengimbanginya. Pada kondisi tertentu, akhirnya insulin ini tak mampu lagi mengontrol laju gula dalam darah yang dinamakan insulin resistance. Insulin resistance inilah yang menjadi pemicu terjadinya obesitas, penyakit diabetes. Dan akibat lanjutan dari kondisi ini adalah terjadinya kasus kanker.

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:02 PM.