FAQ |
Calendar |
SEARCH |
Today's Posts |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
Wapres Dukung Bungkus Rokok Diberi Gambar Bahaya Merokok
Jakarta - Rancangan Peraturan Pemerintah mengenai pengawasan zat adiktif sebagai turunan UU No 36/2009 Tentang Kesehatan mensyaratkan pemuatan gambar bahaya merokok dalam tiap bungkus rokok. Wakil Presiden Boediono mendukung klausul tersebut. "Pak Wapres juga mendukung prinsip ini sebagai bagian dari edukasi tentang bahaya merokok," kata mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kartono Muhammad usai mengikuti pertemuan Komisi Nasional Pengendalian Tembakau dengan Wapres di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Barat, Jumat (12/11/2010). Saat berbicara, Kartono menunjukkan satu slop rokok bergambar dampak rokok terhadap kesehatan manusia, seperti paru-paru dan gigi yang rusak. Rokok bermerk terkenal itu adalah produk yang diekspor ke mancanegara. Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, Farid Anfasa Moeloek, menambahkan, rokok bergambar penyakit mengerikan itu diperlihatkan kepada Boediono pada saat pertemuan. Namun, belum sempat melihat, Wapres mengembalikan rokok itu kepadanya. "Pak Wapres saja tadi waktu melihat gambar itu bilang 'Wah saya nggak mau lihat, saya pulangkan ke Pak Moeloek," kata Moeloek. Menurut Kartono, Wapres juga mendukung usulan kenaikan cukai rokok dari 5 persen menjadi 20 persen sebagai cara untuk mengendalikan konsumsi rokok masyarakat miskin. Mereka, yang mempunyai pendapatan rendah, justru menjadi pengisap rokok terbesar di Indonesia. "Secara pribadi, Pak Wapres mendukung, kenaikan cukai, cara pengendalian konsumsi dengan kenaikan harga rokok, supaya orang miskin jangan terlalu banyak menghabiskan uangnya untuk rokok," ucap Kartono. Menurut data Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) 60 persen rumah tangga dari 34 juta penduduk miskin mengalokasikan pengeluarannya untuk membeli rokok. Bila dihitung secara individu, jumlah perokok dari golongan miskin itu berjumlah 12 juta, atau 30 persen dari 34 juta penduduk miskin. Rokok merupakan belanja nomor dua dari 25 kebutuhan masyarakat miskin. sumber: detiknews |
#2
|
||||
|
||||
Setuju ndan...
kalo bisa yang gambarnya seram2... tapi kayaknya gak gitu ngaruh juga sih... paling OK sih naikin harga rokok.... untung ane gak ngerokok... sayang duit dibakar.... |
#3
|
||||
|
||||
emang yang diisep duit ndan? oranngg asep kok
|
#4
|
|||
|
|||
untung ane gak merokok bos
|
#5
|
|||
|
|||
Buaaagus itu !!! supaya masyarakat indonesia sehat2 semua :nyahaha:
|
#6
|
||||
|
||||
Muaaantapzzz ! emang org indo itu tolol2 rata,, masih panas terik juga masih ada ngerokok.. kyk udah kaya aja..mending duitnya disimpan buat usaha... dasar pada dungu banget ya ??
|
#7
|
|||
|
|||
:hamm er3:: hammer2:
ane perokok ndan,, tapi klo lagi dingin aja,,, ogah bener ngerokok lagi panas2 |
#8
|
||||
|
||||
Akhirx muncul juga wacana seperti ini, biar "Warning" yang hanya bertuliskan "dapat menyebabkan sesak nafas, gangguan jantung, bahaya janin, dsb" lebih mengena |
#9
|
||||
|
||||
Gw merokok ndan..setuju aje
|
#10
|
||||
|
||||
udah ky yg di thailand apa mana tuh... ada gambarnya segala... serem lagi gambarnya...
|
|
|