Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
rumahmenteng's Avatar
rumahmenteng
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,900
Rep Power: 21
rumahmenteng mempunyai hidup yang Normal
Default Shariffa Carlo, dari benci sampai CINTA Islam

THREAD PERTAMA ANE DI KASKUS GAN JADI JANGAN DI KASIH YA GAN. melon AJA GAN



WASHINGTON--Sebaik-baiknya manusia berencana, Allah Yang Maha Besar yang menentukan. Demikian benang merah kisah perkenalan Shariffa Carlo denganIslam. "Aku tahu seluk beluk tentang Islam. Tapi saat itu, aku memiliki agenda untuk menghancurkan Islam," kenang Sharifa.

Keterlibatan Shariffa dalam kelompok anti Islam boleh dibilang tidak sengaja. Saat itu, anggota kelompok itu melihat bakat dan kemampuannya seperti keahlian berdiplomasi dan menguasai isu-isu Islam danTimur Tengah. "Orang itu lalu berkata padaku jika bergabung maka ada jaminan aku akan bekerja di kedutaan besar AS di Mesir. Dia ingin aku pergi kesanauntuk berbicara dengan muslimah dan mendorong gerakan terkait hak-hak perempan," kata dia.

Saat itu, Shariffa melihat tawaranitu sungguh menarik. Belum lagi,hal yang diperjuangkan adalah perempuan. Sharifa paham betul,muslimah adalah individu tertindas. Tentu, niatan dirinya untuk membantu perjuangan para muslimah menjadi besar."Aku ingin membawa mereka pada kebebasan," ucapnya.

Sebagai bekal pendekatan terhadap muslimah, Shariffa mulai mendalami Alquran dan sejarah Islam. Ia juga belajar bagaimana memutarbalikan fakta dalam Alquran untuk tujuan tertentu. Shariffa pun menyadari apa yang dilakukannya itu kian mendekatkan dirinya dengan Islam. "Aku mulai tertarik, tapi aku coba untuk menahan ketertarikan itu dengan mempelajari ajaran Kristen secara mendalam," kata Shariffa.

Niatan itu dilakukannya. Ia mintaseorang teolog lulusan Harvard untuk menjadi pembimbingnya. Namun, pembimbingnya itu justru sosok yang meragukan sejumlah kepercayaan dalam kristen seperti masalah Trinitas dan kenabian Yesus.

"Diawal aku merasa ditangan yang benar, tapi ternyata profesor ini seorang yang percaya bahwa Yesus adalah seorang Nabi," kenang dia.

Shariffa pun kembali mencari penolakan atas kebenaran ini dengan mengkaji kembali isi alkitab berbahasa Yunani dan Ibrani. Ternyata, ia menemukan hal yang mengejutkan. Apa yang ia baca serupa dengan apa yang dipelajarinya.Kepercayaannya terhadap Kristen runtuh seketika. "Aku saat itu tidak bisa menerimannya, aku tetap memaksakan bahwa Kristen yang benar. Aku tidak siap menerima kebenaran Islam," katanya.

Seiring berjalannya waktu, pergulatan dalam diri Shariffa berakhir. Ia mulai untuk menerima secara perlahan kebenaran tentang Islam. Sebuah agama yang dahulu ia pergunakan untuk menyebarkan pesan kebencian. Ia pun mulai banyak berdiskusi dengan muslim.

Suatu hari, Shariffa bertemu dengan sekelompok muslim yang tengah berkunjung. Entah mengapa, Shariffa begitu berkeinginan kuat untuk bertemu dengan mereka. Ia pun terlibat diskusi tentang Islam dan Kristen. "Aku tidak lagi bisa membohongi kebenaran nyara. Aku tahu itu kebenaran sejati. Aku lalu mengambil keputusan, Alhamdulillah, aku ingin menjadi seorang muslim," kenangnya haru.

"Saat aku bersyahadat dihadapan Allah SWT, seketika aku merasakan betapa beban dalam diriku hilang seketika. Akubegitu bahagia, dan merasa bersyukur dapat menjalani sisa hidup untuk menjadi muslim," pungkasnya



maaf kalo kurang berkenan di hati agan aganwati sekalian



Sponsored Links
Space available
Post Reply




Switch to Mobile Mode

no new posts