Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
pingpong's Avatar
pingpong
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,888
Rep Power: 21
pingpong mempunyai hidup yang Normal
Default Haruskah Kita Hidup Sederhana?

Ada pandangan yang bilang macam gini, "Kalau nonton TV cukup dengan 20", kenapa mesti beli LCD TV 35", karena masih ada banyak rakyat miskin di luar sana."



TS berpandangan, selama anggaran kita cukup, penghasilan kita halal, dan kita juga sudah menyumbang ke rakyat miskin, kenapa enggak?





apakah seseorang harus hidup sederhana, karena masih ada rakyat miskin di luar sana.



Disini TS berpendapat, sebagai makhluk sosial kita memang harus peduli dengan sesama dengan berbagi sebagian omset yang diterima.



Tetapi TS berpendapat bahwa kita juga makhluk individu yang punya ego, dan ingin bersenang-senang dengan omset yang diterima. Sehingga kita nggak harus hidup terlalu sederhana karena masih banyak rakyat miskin di luar sana.



Sebab jika kita dipaksa hidup terlalu sederhana demi bisa menyumbang lebih banyak buat rakyat miskin, akan membuat reward utk diri kita sendiri terkekang, dan akibatnya kita akan males berinovasi, sama spt di inovasi susah berkembang di negara2 sosialis.



So premis TS adalah:
  1. Ambil omset untuk mencukupi kebutuhan primer, sekunder dari diri kita dan keluarga
  2. Ambil omset untuk biaya perawatan medis
  3. Ambil omset untuk ditabung utk masa depan
  4. Ambil omset untuk dibelikan asuransi
  5. Ambil omset untuk dibuatkan dana cadangan
  6. Ambil omset untuk investasi / bisnis utk masa depan jangka panjang kita dan keluarga sendiri
  7. Ambil omset untuk bersenang-senang, dan having fun, termasuk utk sedikit bermewah-mewah, sebagai reward atas kerja keras kita

Sisa omset kita sumbangkan untuk masyarakat miskin melalui suatu yayasan ttt.



Disini logikanya:
  1. Jika masing-masing individu golongan menengah atau atas, mau berbagi barang sedikit saja, maka akan terkumpul banyak utk disumbangkan
  2. Karena itu, sumbangan utk yang miskin, mestinya dilakukan dengan mencicil bersama2 diantara segenap masyarakat itu sendiri
  3. Jika populasi masyarakat terkendali dan masyarakat miskin tidak konsumtif, maka jumlah kemiskinan juga pelan2 berkurang
  4. Dan masyarakat miskin pun harus belajar mandiri sendiri, sebagai orang yg sudah dewasa

Maka logikanya:
  1. Kita yang tidak termasuk miskin, boleh sedikit bermewah-mewah dan tidak harus hidup sederhana, sebagai reward atas kerja keras kita yg mengangkat taraf hidup kita.
  2. Kita perlu untuk mengimbau sesama warga yg tidak miskin, agar secara sukarela ikut menyumbang utk yang miskin.
  3. Sehingga prinsipnya: cicilan bersama.
  4. Warga miskin pun harus mulai belajar tidak konsumtif dan berusaha sendiri utk mengubah masa depan.

Apakah disini ada yg setuju / tidak setuju dengan premis2 TS?



Ingat topiknya utk general masyarakat, bukan utk ras A, ras B, golongan C, golongan D, atau agama X, agama Y, so usahakan gunakan premis yang lebih universal...



Sponsored Links
Space available
Post Reply




Switch to Mobile Mode

no new posts