|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Ketika Cinta Dibayar Dengan Ketidakadilan [/spoiler][spoiler=open this] for [size="3": Selamat Menikmati[/size]] Pertama Saya ingin memperkenalkan diri, nama saya berinisial H, dan pacar saya berinisial V. Saya berkenalan dengan dia saat berumur 15 tahun, tepatnya saat Saya duduk di kelas 1 sekolah menengah atas, dan gadis itu berusia 13 tahun, tepatnya duduk di kelas 2 sekolah menengah pertama. Awalnya kita hanya berkenalan melalui handphone, kita menggunakan MMS untuk melihat satu dan yang lain, dan timbul rasa suka dari hati saya kepada sosoknya yang sederhana, lembut, murah hati, apa adanya, dan rendah hati. Walaupun wajahnya terlihat biasa saja, tidak ada yang special jika kita hanya melihat sosoknya dari luar. Hingga akhirnya Saya memutuskan untuk mengajaknya keluar dengan kesederhanaan yang saya miliki, jujur Saya bukan sosok orang yang kaya, yang serba berkecukupan, Saya hanya orang yang biasa saja bisa di katakan sederhana. Awal berjumpa dengannya saat saya menjemput dia kerumahnya, setelah sekitar 1 bulan berkenalan dan ngobrol via handphone, dia tinggal disebuah komplek perumahan yang cukup ternama, Saya ajak dia pergi ke lapangan basket, dan kami membeli 2 burger untuk kami makan bersama, momen itulah yang membuat Saya merasa dekat dengan dia dan membuat Saya menyukai dia seperti apa yang ada dalam dirinya itu, tidak berlebihan. Setelah beberapa minggu setelah itu saya menyatakan cinta didepan dia, hingga akhirnya kita berstatus pacaran, sering Saya katakan rindu dengannya hampir setiap saat, begitu juga dia. Dia yang membuat sosok seorang laki-laki �playboy� yang dapat mengubah dirinya menjadi sosok yang �setia�. Setengah tahun terlewati bersama, kemesraan yang ada diantara kita membuat para setan-setan jahat terus menghantui kita, dan akhirnya kejadian itu pun terjadi, kami melakukan seks untuk pertama kali nya. Hal yang benar-benar diluar dugaanku, tapi seakaan situasi dan kedalaman cinta ini yang membuat kita bisa lari sampai ke hal sejauh itu, apakah ini sah? Saya tidak tahu dan tidak cukup pintar untuk menjawab itu. Sering kita melakukan itu terus menerus, setiap ada waktu dan kesempatan pasti kita melakukannya, hingga itulah yang membuat hidup kita bersama semakin penuh akan �cinta�. Persoalan dan persoalan kita lewati selama 3 tahun lamanya, akhirnya Saya pun tamat dari bangku sekolah, situasi memaksa Saya harus pergi dari kota itu untuk merantau, begitu pula dia yang harus pergi ke kota lain, dikarenakan ayahnya masuk penjara karena memakai narkoba, dan Ia harus menjual yang dimilikinya dan pindah ke kota lain. Saya cukup pusing dengan hal ini, tapi bagaimana?, kehidupan harus terus jalan. Saya berkata padanya : V, lebih baik kita putus dulu, karena Saya tidak ingin berpacaran dan berhubungan denganmu jika kita jauh, Saya tidak bisa melihat kamu dengan nyata, Saya tidak bisa merasakan saat-saat romantis denganmu, Melihat tawamu, dan mendengarkan curhatmu disebelahku. Katanya kepadaku, Saya tidak mau!, Saya ingin terus kita pacaran, karena Saya sangat sayang kepadamu, dan Saya janji akan setia walaupun kita berada di lain pulau. Akhirnya saya menenangkan diri dan menyetujuinya dengan terpaksa, yang ada dipikiran saya hanya �Saya tidak percaya kamu sanggup akan itu semua, Imanmu belum cukup kuat akan ini�. Satu dan dua bulan kita lewati dengan berpacaran jarak jauh, cukup baik-baik saja. Walaupun permasalahan lebih sulit dikendalikan. Saya hanya dapat selalu berdoa dan bersyukur akan apa yang Saya dapati. Hingga 3 bulan, muncul kejanggalan-kejanggalan. Dia mengunduh fotonya dengan cowok lain di facebook, dan berbohong pada Saya. Saya bingung dan hati saya berbisik negatif saat itu, apa yang harus Saya lakukan? Saya telusuri tanya dengan teman-teman sekolahnya yang sengaja saya berkenalan untuk memantau perempuan yang Saya sayangi itu. Ternyata, teman-teman nya berkata, V itu sudah punya pacar baru disini, APA KAMU MASIH PACARNYA? Kata-kata ini yang sangat menyakitkan bagi saya, lebih baik jika dia jujur akan ini dan langsung berkata pada saya, dibandingkan Saya harus tau dari orang lain. Oh Tuhan, apa salah Saya? Saya menghubungi dia untuk meminta penjelasan, dia terus berbohong, saya mulai bernada keras, karena emosi di dalam diri ini memaksa Saya untuk mencari kebenaran akan itu. Akhirnya Ia nangis dan berkata, please jangan marah, Saya tidak ingin ini, tapi inilah kenyataannya. Saya bertanya padanya, sekarang saya harus bagaimana? Apa saya salah selama ini? Berikan Saya jawaban yang jujur dari hatimu agar Saya sedikit tenang dalam masalah ini. Percakapan yang sangan mengenang dan memberikan Saya pengalaman. H : Tolong jujur. V : Saya bukan tidak sayang lagi, tapi �Hati Saya Telah Berpindah� H : Baiklah, Saya mundur, Saya jauh dan tidak bisa berbuat banyak, sedangkan disini Saya masih berjuang akan hidup Saya yang baru sendirian, beda denganMu, yang Saya ingin katakan �Dulu, Saya mengenalmu layaknya sosok malaikat yang selalu menemani kehidupan sederhanaku ini, tapi sekarang kamu hanya seperti Setan penghianat yang telah lepas kendali, Ingat, kita bersama sudah 3 tahun, dan kamu hanya mengenal dia 3 Bulan, Terima Kasih�. Malam setelah itu HP saya mendapat miss call yang banyak sekali darinya, Saya terpukul terkena hantaman yang sangat besar ya Tuhan, Saya menangis sesakit-sakitnya, dan semuanya gelap. Saya terus menguatkan diri dengan berdoa pada Tuhan, Saya mencoba menyibukan diri dengan menonton film, hingga akhirnya Saya mendapat pencerahan dan semangat dari sebuah kalimat dalam film itu, �Hey, Sampai kapan kamu akan terus mengurung dan seperti memenjarakan dirimu untuk hidup yang sempurna ini?�. Saya langsung menelpon Ibu dan jujur akan semuanya. Tenanglah sedikit hatiku ini atas luka yang sakit ini. Sungguh sakit. �3 Tahun lamanya Saya dekat denganya, mengubah sikap-sikapnya, membangun mentalnya, menyayanginya, harus diambil dengan orang lain yang hanya baru mengenalnya 3 Bulan!!!, ini seperti mobil yang sudah Saya buat dari awal, saat mobil itu bisa digunakan dan jalan, orang hanya langsung merebutnya!!!� 3 Bulan setelah itu disaat Saya sudah dapat melupakan dan mengubur semuanya dan bisa tertawa lagi dengan tenang, Dia memberikan kabar yang Saya juga tidak tahu darimana dia tahu akan kontak Saya? Dia hanya berkata, Saya telah hamil. (&*%^$@%^). Saya jawab dengan tenang, bersyukurlah dan terimalah resiko atas apa yang kamu perbuat, sebentar lagi kamu akan menjadi seorang Ibu, bersikaplah layaknya Ibumu, dan sekarang tolong jangan cari Saya lagi, terima kasih. Dari cerita inilah yang membuat saya menjadi sosok yang tidak terlalu agresif dengan perempuan, karena telah trauma disia-siakan secara tidak adil. Tapi yang terpenting adalah dari pengalaman inilah, Saya dapat belajar dan mengerti bahwa, kebencian itu sangatlah mudah tetapi Cinta itu butuh ketegasan dan sebuah kesetiaan. Sekian�.. @handsbecks Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|