|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
CIREBON--MICOM:
Quote:
Seorang nelayan asal Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat hilang diterjang gelombang tinggi. Pencariannya masih terkendala cuaca buruk di perairan Cirebon.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Mediaindonesia.com, nelayan yang hilang tersebut bernama Rasija,37, warga Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Peristiwa itu bermula saat Rasija bersama dua tetangganya, yaitu Darwita,38, dan Ruslan,36, hendak menebar jaring seger yaitu jaring untuk menangkap rajungan. Mereka berangkat dari muara Gebang pada Selasa (28/12) sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka menggunakan kapal jenis sope, atau kapasitasnya sekitar 3 Gross TOn (GT). Dade Mustofa, Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Rabu (29/12), mengatakan, karena menebar jaring jenis seger yaitu jaring untuk menangkap rajungan, seharusnya mereka hanya menebarkannya dan langsung kembali. Jaring itu baru akan ditarik keesokan harinya. Namun hingga malam hari, keluarga tidak mendapatkan kabar mereka sama sekali. "Ketiganya tidak terlihat kembali ke rumah sampai malam hari," kata Dade. Karena itu, di pagi tadi nelayan Gebang pun melakukan pencarian. Sekitar pukul 07.00 WIB dua nelayan masing-masing Darwita dan Ruslan ditemukan tengah terapung-apung sambil memegang kapal mereka yang terbalik.Jaraknya sekitar 2 mil laut dari pesisir Gebang. "Rupanya saat akan pulang tiba-tiba datang badai dengan gelombang tinggi hingga mencapai 3 meter," kata Dade. Kapal kecil itu pun terbalik karena tidak kuat menahan gelombang yang sangat tinggi. Kini kedua nelayan tersebut masih syok. "Tampak sejumlah luka di tangan dan tubuh mereka karena terkena gesekan dengan kayu," kata Dade. Sedangkan nasib Rasija sendiri hingga kini belum diketahui. Upaya pencarian masih terus dilakukan, tapi terhalang tingginya gelombang di lautan. Sudah sepekan ini angin kencang dan gelombang tinggi melanda perairan Cirebon. Akibatnya 90 persen dari sekitar 1400 kapal yang berlabuh di muara Gebang pun tidak melaut. "Kalau berani melaut, itu hanya nelayan yang nekat karena terdesak kebutuhan ekonomi," kata Dade. Rata-rata kapal yang berlabuh di muara Gebang kapasitasnya tidak sampai 7 GT. Sehingga di musim angin kencang seperti sekarang ini sangat berbahaya jika memaksakan diri untuk melaut. |
#2
|
||||
|
||||
![]() Bermanfaat? gunakan ![]() Thread sampah? skip aja ndan...tidak perlu mandan memberikan komen di thread sampah. Repost/Salkam? silahkan dimoderasi mohon partisipasinya untuk menambahkan tag ![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|