[theghel]

Quote:

 

SOLO--MICOM: Sejumlah tokoh dari berbagai elemen organisasi dan latar belakang di Solo mendeklarasikan Rumah Pengaduan Kebohongan Publik, Jumat (11/2). Selain sebagai rumah tempat penyaluran aspirasi rakyat dalam mengurai kebohongan yang dilakukan pemerintah, juga diharapkan dapat menjadi sumber gerakan pembaharuan.

Hadir dalam deklarasi itu, antara lain pendiri Ma'arif Institut Syafi'i Ma'arif, pengamat komunikasi politik, Effendy Ghazali, dan tokoh Mega-Bintang Mudrick Sangidoe. Dalam pidato singkatnya, Syafi'i Ma'arif kembali menegaskan bahwa gerakan antikebohongan yang digagasnya bersama delapan tokoh lintas agama yang lain bukanlah untuk menggulingkan pemerintah atau menurunkan orang. Melainkan untuk mengingatkan supaya memperbaiki diri.

"Tidak ada istilah pemakzulan dalam gerakan ini. Tujuannya cuma mengingatkan pemerintah, sebab kalau tidak hati-hati republik yang kini berpenduduk 326 juta jiwa ini bisa tersungkur," tegasnya.

Sebab, dampak kebohongan publik sangat besar. Satu kebohongan yang dilakukan Bill Clinton saja bisa mengguncang Amerika Serikat. Lalu bagaimana kalau sampai 18 kebohongan.

Sebetulnya, lanjut Syafii, kalau lembaga negara dan partai-partai politik berfungsi dengan baik, tidak perlu ada gerakan seperti ini. "Saya yang sudah 76 tahun ini tidak perlu lagi berdiri disini," tegasnya. Kendati mengaku letih dengan kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini, Syafii mengaku perjuangan menuju sebuah perubahan kearah yang lebih baik harus tetap dilakukan. Salah satunya melalui gerakan antikebohongan ini.

sumber

Terkait:

• reportase investigasi kebohongan publik kah?
• Mobil Listrik Ramah Lingkungan, Kebohongan Publik
• Kebohongan Publik Sepanjang Sejarah
• Hikmah: Kebohongan Publik