|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta- Sosiolog dari Universitas Indonesia Thamrin Amal Tamagola, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus melakukan pembenahan sistemik dalam atasi tindakan kekerasan. "Kinerja dan profesionalitas polisi di lapangan sangat memprihatinkan. Presiden juga harus benahi pemerintah daerah dan intelijen," ujarnya dalam diskusi bertajuk 'Kekerasan Makin Keras' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (12/2). Ia menyatakan keprihatinannya atas adanya kasus kekerasan yang terjadi pada kaum minoritas. Peraturan perundang-undangan yang ada, katanya, mestinya harus dapat melindungi minoritas. "Masalah agama itu tidak bisa diatur dengan SKB (surat keputusan bersama), harus undang-undang dan itu porsi pemerintah, juga DPR" ucap Thamrin. Thamrin menambahkan, kesalahan juga tidak bisa begitu saja dilemparkan ke presiden, polisi dan pemerintah daerah. "Kita lihat dari tingkat lokal ada isu SARA diangkat ke pemilukada. Isu ini digunakan kebanyakan oleh politisi untuk kepentingan tertentu," ujarnya. Pekan lalu terjadi penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten. Dalam tragedi itu, tiga orang meninggal. Di Temanggung, Jawa Tengah, kekerasan juga terjadi usai sidang kasus pen�staan agama. Tiga gereja menjadi sasaran amuk massa. RIRIN AGUSTIA |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|