
5th April 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: Hogwarts|PIC#11
Posts: 618
Rep Power: 50
|
|
Ganti Lilin Konvensional Dengan Lilin LED
Quote:
Anda menyukai ''candle light dinner'' bersama pasangan, atau sekedar menikmati musik, membaca buku atau kegiatan apapun yang Anda sukai, dengan menghadirkan temaram nyala lilin? Jika kehadiran lilin tidak bisa dipisahkan dari salah satu kegiatan Anda, maka Anda perlu mempertimbangkannya kembali.
Ada beberapa alasan yang bisa menjadi pertimbangan bagi Anda, di antaranya adalah adanya api yang menyala di ruangan, lelehan lilin yang mungkin jatuh di karpet atau sofa, dan asap yang dihasilkannya.
Membiarkan api menyala dalam ruangan tentu tidak bisa dibilang memberikan kenyamanan pada aktivitas Anda. Konsentrasi Anda bisa terpecah antara memperhatikan nyala api lilin tidak membesar dan kegiatan Anda. Terlebih jika Anda jatuh tertidur, maka akan ada resiko bahaya kebakaran.
Lilin terbuat dari bahan yang meleleh ketika terkena panas. Jika pada saat lilin menyala, kemudian tanpa sengaja ada bahan pembuatnya yang meleleh kemudian menetes di atas tempat lilin tersebut diletakkan, maka ada kemungkinan akan sulit dibersihkan terutama jika tempat atau sesuatu yang terkena lelehan lilin tadi termasuk material yang berpori.
Jika Anda berada dalam ruangan, menyalakan lilin dan/atau sekaligus menyalakan pendingin udara, maka asap yang dihasilkan lilin tersebut akan memenuhi ruangan tanpa disadari. Artinya Anda juga membiarkan asap lilin tersebut memenuhi paru-paru Anda.
Tiga hal di atas masihlah belum cukup jika Anda termasuk orang yang peduli dengan lingkungan. Ada satu pertanyaan mendasar tentang lilin bagi Anda. Tahukan Anda, terbuat dari apakah sekian banyak lilin yang dijual di pasaran?
Lilin sebagian besar dibuat dari turunan minyak bumi, terutama pada rantai akhir proses penyulingan, setelah pembuatan aspal. Produk samping proses tersebut yang dikenal dengan parafin berharga sangat murah tetapi tetap saja mempunyai kandungan karbon di dalamnya. Jika Anda menyalakan lilin yang terbuat dari parafin selama beberapa jam, sama artinya Anda menambahkan karbon dioksida ke udara. Dan jika kegiatan Anda merupakan kegiatan rutin maka artinya Anda dengan rutin pula menambahkan karbon dioksida ke udara.
Tetapi ada satu hal yang bisa dilakukan jika Anda memang tidak bisa melakukan kegiatan Anda tanpa kehadiran nyala lilin. Anda bisa menggantikan lilin parafin dengan lilin artifisial yang terbuat dari LED (Light Emitting Diode), tanpa harus mengorbankan nyala alami lilin konvensional. Di dalamnya tertanam mikrokomputer yang mengatur pencahayaan lilin LED seperti aslinya. Catu dayanya cukup diambil dari baterai-baterai yang bisa diisi ulang.
Keuntungannya, Anda bisa membiarkan lilin LED tetap menyala tanpa takut akan terjadinya kebakaran, meski Anda tertidur. Tidak ada lagi lelehan lilin yang menempel pada bahan kain atau apapun di ruangan serta Anda tidak perlu kuatir dengan masalah kesehatan, karena tidak asap yang akan terhirup ke dalam paru-paru Anda.
|
|