FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Oleh: Syamsidar
![]() Sebelumnya induk dan anak gajah ini dilaporkan telah dua minggu berkeliaran di sekitar Kompleks Perumahan Cendana, Kecamatan Mandau. Masyarakat sekitar yang telah cukup sering berhadapan dengan konflik manusia-gajah di daerah ini tetap berjaga-jaga terhadap situasi ini. Pada Rabu (23 Maret 2011), induk gajah tersebut tumbang dan akhirnya pingsan tergeletak beberapa jam di jalan aspal. Masyarakat berupaya memberikan makanan dan menyiramkan air hingga akhirnya induk gajah tersebut dapat kembali berdiri. Keesokan harinya kondisi induk gajah tersebut terlihat membaik. Induk gajah dan anaknya pun telah dapat digiring secara manual ke kawasan yang berhutan di sekitar komplek Chevron oleh WWF dan BKSDA. Namun induk gajah terlihat selalu memuntahkan makanan yang dimakannya. Dari tanda-tanda fisiknya yang lemah dan selalu memuntahkan makanannya, induk gajah tersebut diduga memakan sesuatu yang beracun. Masyarakat sekitar dan anak-anak sekolah cukup prihatin dengan kondisi induk gajah tersebut. Mereka pun bersama-sama mengumpulkan sumbangan untuk membeli makanan bagi induk gajah tersebut. Sementara anak gajah tersebut tetap berada disamping induknya dan sesekali menyusui pada induknya yang masih dalam kondisi lemah tersebut. Namun sayang, kepedulian dan usaha yang dilakukan ternyata belum dapat berhasil menyelamatkan hidup induk gajah tersebut. Kondisi Habitat Gajah di Balai Raja Balai Raja merupakan satu dari sembilan kantong gajah tersisa di Riau dengan populasi ketiga terbesar yakni sekitar 35 ekor. Daerah jelajah gajah pada kantong gajah ini meliputi Suaka Margsatwa Balai Raja dan daerah sekitarnya yang telah terbagi-bagi dalam beberapa pemegang konsesi. Suaka Margasatwa Balai Raja sendiri ditetapkan pada tahun 1986 dengan luas 18.000 ha namun kawasan konservasi tersebut kini hanya menyisakan sekitar 120 ha saja yang berhutan. Pemukiman, kebun sawit telah menggantikan kawasan konservasi tersebut sehingga menyebabkan konflik-manusia gajah di kawasan tersebut sangat sering terjadi. ![]() Sementara itu tragedi terbesar konflik manusia-gajah di sekitar kawasan ini terjadi pada tahun 2006 yang berujung pada penangkapan 10 ekor gajah. Satu diantaranya mati pada proses penangkapan dan satu lepas . Sementara itu delapan ekor gajah yang dipindahkan ke hutan Tesso Nilo mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan barunya dan menyebabkan konflik baru di sekitar kawasan tersebut. Perlu Dibentuk Flying Squad Dengan tingginya konflik manusia-gajah di kantong gajah Balai Raja sudah saatnya Tim Flying Squad (Tim Penanggulangan Konflik Gajah) direalisasikan segera. Hal ini juga dalam rangka merealisasikan rekomendasi Strategi Konservasi Gajah Sumatera di Riau yang telah disusun pada September 2010 lalu. Tim Penanggulangan Konflik ini diharapkan dapat secara rutin memantau keberadaan gajah liar di kawasan tersebut untuk dapat mengambil upaya-upaya pencegahan terjadinya konflik. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam-Riau bersama dengan WWF-Indonesia telah melakukan survei untuk kemungkinan pembentukan Tim Flying Squad di daerah tersebut. Rencana ini sudah seharusnya didukung oleh para pemangku kepentingan. Restorasi kawasan sekitar habitat gajah tersebut harus segera dilakukan untuk memberikan ruang bagi gajah untuk bertahan. Kawasan yang tidak lagi berhutan menyebabkan sulitnya gajah untuk diusir pada saat pengusiran ketikan konflik terjadi. Tidak jarang gajah di kawasan ini harus melintasi jalan raya dan mengganggu lalulintas. Setidaknya tercatat 13 perusahaan hutan tanaman industri dan 11 perusahaan perkebunan sawit yang berada di Blok Hutan Libo. Para pemegang konsesi di sekitar kawasantersebut harus turut melakukan restorasi kawasannya yang menjadi daerah jelajah gajah dan menerapkan praktek pengelolaan yang lebih baik di dalam konsesinya. Jika tidak konflik akan terus terjadi dan masih banyak lagi gajah yang akan menjadi korban dan tidak menutup kemungkinan jatuhnya korban jiwa kembali. sumber
__________________
Semoga Ceriwis Makin Rame Ya
![]() |
![]() |
|
|