Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 8th April 2011
bereketex's Avatar
bereketex
Ceriwis Pro
 
Join Date: Jan 2011
Location: PIC#058
Posts: 2,698
Rep Power: 26
bereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessed
Default SBY Sindir Rencana Pembangunan Gedung DPR





Quote:
 
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA � Langkah untuk meneruskan pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepertinya akan terhenti. Pasalnya Presiden Susilo Bambang Yudhono meminta pembangunan gedung pemerintahan yang dianggap memboroskan anggaran ditinjau ulang bahkan jika perlu dibatalkan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyon mengatakan pada APBN 2011 memang sudah ada anggaran untuk pembangunan sejumlah gedung pemerintahan. Namun, dia mengintruksikan supaya rencana pembangunan gedung yang tidak memenuhi ketentuan dapat ditunda terlebih dahulu.
"Pembangunan gedung yang tidak memenuhi ketentuan yang dikeluarkan atau bahasa saya tidak memenuhi standar kepatutan agar ditunda terlebih dahulu. Direvisi penyesuaiannya, bahkan barang kali jika tidak dibutuhkan bisa ditunda atau dibatalkan," ujar presiden menegaskan di Kantor Presiden, Kamis (7/4).
Saat ini, lanjut SBY, pemerintah telah memiliki sejumlah peraturan yang diterbitkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum ataupun Kementerian Dalam Negeri. Aturan tersebut terkait standar pembangunan gedung dan perkantoran negara yang tepat dan tidak melebihi kepatutannnya sesuai dengan biaya yang dimiliki oleh pemerintah.
"Saya sepakat agar peraturan menteri ini bisa ditngkatkan menjadi Peraturan presiden sehingga lebih meningkat lagi mengatur kepada pengelola dan pengguna anggaran," jelasnya.
Pada 2011 ini, SBY mengungkapkan ada sembilan lembaga pemerintah atau non pemerintah yang memerlukan biaya pembangunan gedung lebih dari Rp 100 miliar. Meski diantaranya ada yang bersifat multiyears. Kalau dari segi urutan yakni gedung DPR, Mahkamah Agung, Kementerian Keuangan, Kejaksaaan Agung, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Badan Pemeriksan Keuangan (BPK), Badan Pusat Statistik, Kemendiknas dan KPPU.
"Kalau Saya genapkan itu ada 10 dengan gedung Kementerian Kesehatan dengan anggaran Rp 81 miliar Kemenkes," katanya
Tidak hanya pembangunan gedung pemerintah pusat. SBY juga menyindir pembangunan kantor atau wisma di daerah. Menurut SBY banyak pembangunan yang terlalu berlebihan. Sementara kondisi sarana dan prasarana publik di sekitarnya masih sangat kurang. "Apakah air bersih, apakah fasilitas jalan, puskesmas, prasarana pendidikan. Dan lebih-lebih sejumlah daerah di mana gedung-gedung megah berdiri ternyata angka kemiskinan di sekitarnya juga relative tinggi," sindirnya.
Dia memahami memang ada urgensi keperluan untuk pembangunan gedung dan perkantoran. Namun itu seharusnya masih dalam semangat optimasi dan efisiensi. "Saya persilahkan untuk dilhat sekali lagi apakah masih ada yang bisa diefisienkan atau adaptasi atau penyesuaian lain sehinggga segaris semangat optimasi, efisien dan memberi alokasi anggaran lebih besar utk pembangunan infrastruktur, kesehatan, pengurangan kemiskinan," paparnya.


  #2  
Old 9th April 2011
bereketex's Avatar
bereketex
Ceriwis Pro
 
Join Date: Jan 2011
Location: PIC#058
Posts: 2,698
Rep Power: 26
bereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessed
Default

tapi tetep aj DPR g ngerti sindiran...bolot kali kupingya
mana yg nyindir presiden langsung lagi..eh malah ngotot bkin gedung baru
BTW nice trit ndan

*monolog moden
  #3  
Old 9th April 2011
putra1st's Avatar
putra1st
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
putra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guruputra1st is Ceriwis Guru
Default

[B]semoga hasilnya adalah yg terbaik

Spoiler for [/B]Presiden Aja Dicuekin, Apalagi Rakyat:

Jakarta - Kengototan anggota DPR untuk memiliki gedung baru senilai Rp 1,164 triliun akhirnya disetujui dalam rapat paripurna dewan yang digelar Jumat (8/4). Sebelumnya, dua fraksi yaitu PDI Perjuangan dan Gerindra walkout menolak rencana pembangunan gedung yang ditentang masyarakat luas itu.

Presiden SBY, selaku ketua Dewan Pembina Partai Demokrat pada Kamis kemarin (7/4) bahkan meminta Dewan Perwakilan Rakyat menghentikan rencana pembangunan gedung baru sehingga dana bisa dialihkan untuk kebutuhan lebih mendesak.

"Kalau tidak memenuhi standar kepatutan, agar ditunda dulu untuk dilakukan revisi, penyesuaian," ujar SBY, Kamis lalu(7/4). Ditambahkannya, "Bahkan barangkali kalau tidak sangat diperlukan, bisa ditunda dan dibatalkan."

Berbagai penolakan masyarakat terkait pembangunan gedung baru DPR seakan masuk telinga kanan keluar lewat telinga kiri. Sebagian besar anggota Dewan sudah putus urat malu mereka dan kehilangan rasa empati terhadap rakyat yang diwakili.

Sejumlah alasan dikemukakan para anggota dewan terhormat, antara lain ruang anggota DPR sudah tidak layak sebagai ruang kerja merangkap ruang menerima tamu. Alasan yang sungguh mengerikan!

Padahal, menerima tamu bisa dilakukan di banyak tempat di lingkungan DPR. Jika tamu anggota bersangkutan banyak, bisa diterima di ruang fraksi, cafetaria dan banyak tempat lain tanpa mengurangi kehormatan anggota DPR.

Mata mereka telah buta, telinga seakan tuli, saat masyarakat berteriak bahwa tidak ada korelasi antara luas ruang kerja dan kemewahan gedung, dengan produktivitas dan kinerja kerja para anggota dewan.

Mereka seakan tidak peduli, jika sebenarnya kepercayaan masyarakat kepada parlemen sangat rendah. Secara obyektif, dari 70 RUU dalam Program Legislasi Nasional 2010, DPR hanya berhasil mengesahkan 8 UU, padahal tugas utama anggota legislatif adalah membuat UU. Mereka bak tong kosong berbunyi nyaring, hanya riuh saat rapat tapi tidak menghasilkan manfaat apapun.

Kemunafikan kian merebak saat sejumlah anggota dewan yang semula berapi-api menolak rencana pembangunan gedung baru DPR, mendadak menjadi pendukung fanatik pada sidang paripurna Jumat (8/4).

Partai Demokrat selaku penguasa parlemen seakan menantang kebijakan sang Ketua Dewan Pembina, Presiden SBY, karena tidak mengikuti anjuran untuk menunda atau bahkan membatalkan rencana pembangunan gedung baru DPR. Bersama dengan sejumlah partai koalisi lain, mereka bahu-membahu menantang kebijaksanaan presiden serta keinginan rakyat.

Nudirman Munir, anggota Fraksi Partai Golkar, mengaku malu ketika harus menunjukkan ruangannya kepada beberapa bupati yang berkunjung karena pembantu para pejabat daerah tersebut memiliki ruangan lebih besar dari ruangan anggota dewan.

Ia harus turun ke masyarakat yang diwakilinya dan pasti akan mendengarkan suara mereka berkata, "Kami yang malu dengan perilaku anda!"

Suara rakyat adalah suara Tuhan. Begitu adagium politik yang pasti diketahui para anggota dewan terhormat. Menolak keinginan sederhana rakyat banyak berarti mengingkari perintah Sang Maha Kuasa. Namun apa daya, mereka telah menjadi 'tuhan' bagi diri mereka sendiri yang tak bisa diganggu gugat. Hasil kerja buruk, tapi merengek minta fasilitas mewah. Ternyata, kinerja dewan tak setinggi gedung baru DPR.
source

  #4  
Old 10th April 2011
bereketex's Avatar
bereketex
Ceriwis Pro
 
Join Date: Jan 2011
Location: PIC#058
Posts: 2,698
Rep Power: 26
bereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessed
Default

Quote:
Originally Posted by putra1st View Post
[B]semoga hasilnya adalah yg terbaik

Spoiler for [/B]Presiden Aja Dicuekin, Apalagi Rakyat:

Jakarta - Kengototan anggota DPR untuk memiliki gedung baru senilai Rp 1,164 triliun akhirnya disetujui dalam rapat paripurna dewan yang digelar Jumat (8/4). Sebelumnya, dua fraksi yaitu PDI Perjuangan dan Gerindra walkout menolak rencana pembangunan gedung yang ditentang masyarakat luas itu.

Presiden SBY, selaku ketua Dewan Pembina Partai Demokrat pada Kamis kemarin (7/4) bahkan meminta Dewan Perwakilan Rakyat menghentikan rencana pembangunan gedung baru sehingga dana bisa dialihkan untuk kebutuhan lebih mendesak.

"Kalau tidak memenuhi standar kepatutan, agar ditunda dulu untuk dilakukan revisi, penyesuaian," ujar SBY, Kamis lalu(7/4). Ditambahkannya, "Bahkan barangkali kalau tidak sangat diperlukan, bisa ditunda dan dibatalkan."

Berbagai penolakan masyarakat terkait pembangunan gedung baru DPR seakan masuk telinga kanan keluar lewat telinga kiri. Sebagian besar anggota Dewan sudah putus urat malu mereka dan kehilangan rasa empati terhadap rakyat yang diwakili.

Sejumlah alasan dikemukakan para anggota dewan terhormat, antara lain ruang anggota DPR sudah tidak layak sebagai ruang kerja merangkap ruang menerima tamu. Alasan yang sungguh mengerikan!

Padahal, menerima tamu bisa dilakukan di banyak tempat di lingkungan DPR. Jika tamu anggota bersangkutan banyak, bisa diterima di ruang fraksi, cafetaria dan banyak tempat lain tanpa mengurangi kehormatan anggota DPR.

Mata mereka telah buta, telinga seakan tuli, saat masyarakat berteriak bahwa tidak ada korelasi antara luas ruang kerja dan kemewahan gedung, dengan produktivitas dan kinerja kerja para anggota dewan.

Mereka seakan tidak peduli, jika sebenarnya kepercayaan masyarakat kepada parlemen sangat rendah. Secara obyektif, dari 70 RUU dalam Program Legislasi Nasional 2010, DPR hanya berhasil mengesahkan 8 UU, padahal tugas utama anggota legislatif adalah membuat UU. Mereka bak tong kosong berbunyi nyaring, hanya riuh saat rapat tapi tidak menghasilkan manfaat apapun.

Kemunafikan kian merebak saat sejumlah anggota dewan yang semula berapi-api menolak rencana pembangunan gedung baru DPR, mendadak menjadi pendukung fanatik pada sidang paripurna Jumat (8/4).

Partai Demokrat selaku penguasa parlemen seakan menantang kebijakan sang Ketua Dewan Pembina, Presiden SBY, karena tidak mengikuti anjuran untuk menunda atau bahkan membatalkan rencana pembangunan gedung baru DPR. Bersama dengan sejumlah partai koalisi lain, mereka bahu-membahu menantang kebijaksanaan presiden serta keinginan rakyat.

Nudirman Munir, anggota Fraksi Partai Golkar, mengaku malu ketika harus menunjukkan ruangannya kepada beberapa bupati yang berkunjung karena pembantu para pejabat daerah tersebut memiliki ruangan lebih besar dari ruangan anggota dewan.

Ia harus turun ke masyarakat yang diwakilinya dan pasti akan mendengarkan suara mereka berkata, "Kami yang malu dengan perilaku anda!"

Suara rakyat adalah suara Tuhan. Begitu adagium politik yang pasti diketahui para anggota dewan terhormat. Menolak keinginan sederhana rakyat banyak berarti mengingkari perintah Sang Maha Kuasa. Namun apa daya, mereka telah menjadi 'tuhan' bagi diri mereka sendiri yang tak bisa diganggu gugat. Hasil kerja buruk, tapi merengek minta fasilitas mewah. Ternyata, kinerja dewan tak setinggi gedung baru DPR.
source

betul sekali ndan...apalgi suara ane ya
thx udah nmbahin
*cek cepot
Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts