|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]()
Quote:
INILAH.COM, Jakarta � Pemerintah telah lama menggalakkan penggunaan segala sesuatu yang bersifat ramah lingkungan. Pemanasan global dan menipisnya persediaan energi menjadi pemicunya. Green-building (GB) diyakini bisa menjadi salah satu solusi untuk hal tersebut. Adapun GB adalah struktur dan proses pembangunan bangunan yang dapat dipertanggungjawabkan secara lingkunan dan efisien dalam sumber daya, meliputi �siklus kehidupan� bangunan, termasuk rancangan, konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan penghancuran. GB juga harus memperhatikan masalah ekonomi, kegunaan, ketahanan dan kenyamanan. Tujuan dari GB, yakni mengurangi semua dampak pembangunan lingkungan pada kesehatan manusia dan alam. Country Head Network Solution Fujitsu Indonesia Usman Niandinata menegaskan kebutuhan Indonesia akan GB. �Melalui GB, selain ramah lingkungan, energi yang ada bisa diefisienkan,�ujarnya. Berikut wawancara lengkapnya dengan INILAH.COM di Hotel Shangri-La, Jakarta (6/4). Seberapa penting GB? Dengan adanya isu seperti pemanasan global dan energi yang makin menipis, GB sangatlah penting. Limbah, emisi, dan energi perlu dikontrol. Menggunakan GB, semuanya menjadi terukur. Apa keuntungan menggunakan GB? Dengan mengimplementasikan GB, 60% pengeluaran yang ada pada suatu gedung bisa menjadi lebih efisien. Seperti diketahui, 60% pengeluaran suatu gedung berasal dari pendingin ruangan (AC) dan hal ini harus dikontrol. Solusi apa yang bisa dilakukan? Fujitsu memiliki lima solusinya. Pertama, Smart Connected Building, solusi integrasi sistem dalam satu gedung melalui Internet Protocol (IP). Kedua, Telepresence, �semacam� konferensi video namun kualitas tetap terjaga sehingga memberi kesan seperti sedang mengobrol secara langsung. Ketiga, Health, solusi pengatur jadwal ruang, dokter, perawat dan semua yang ada di rumah sakit. Keempat, IPICS, cara baru bagi petugas keamanan dan keselamatan di lapangan memanfaatkan intergrasi radio push-to-talk dengan komunikasi data, video, dan suara langsung dari perangkat yang dimiliki, termasuk ponsel. Terakhir, 3D Building, solusi pemetaan detil 3D yang bisa digunakan untuk mengawasi keadaan internal serta menjadi petunjuk bagi pengunjung. Bagaimana cara mengatur solusi tersebut? Pengaturan bisa melalui Internet Protocol (IP). Melakui IP, semuanya menjadi terukur. Butuh berapa lama implementasi pada satu gedung? Kasarnya untuk gedung yang baru akan dimulai bisa mencapai lima bulan. Namun, pada gedung sudah jadi, waktu bisa lebih singkat, yakni dua bulan. Bagaimana jika ada bencana? Jika terjadi bencana, entah itu gempa, kebakaran atau apa. Data-data yang ingin diselamatkan bisa diselamatkan melalui Disaster Recovery (DRC). DRC ini sendiri semacam mirror pada server-server konvensional. SUMBER |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|