|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Pyongyang - Diperkirakan otoritas Korea Utara (Korut) akan menggelar uji coba rudal jarak jauh dalam waktu 3 minggu ke depan. Hal ini seiring semakin meningkatnya aktivitas di lokasi peluncuran rudal Korut yang terpantau oleh satelit Amerika Serikat (AS). Seperti dilansir Reuters, Selasa (27/11/2012), gambar yang ditangkap satelit AS tersebut dirilis beberapa hari setelah surat kabar Jepang, Asahi Shimbun, memberitakan laporan intelijen bahwa satelit AS berhasil menangkap aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut, pada awal November lalu. Operator satelit tersebut, DigitalGlobe, yang selama ini memberikan imej satelit komersial bagi pemerintah AS dan sejumlah negara lainnya, merilis gambar satelit baru pada Senin (26/11). Gambar satelit tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas di stasiun peluncuran satelit Sohae, yang terletak di sebelah barat Korut. Dalam gambar satelit tersebut, terlihat lebih banyak orang, truk dan peralatan lainnya di lokasi peluncuran. Situasi tersebut nyaris sama dengan situasi yang tertangkap satelit beberapa saat sebelum peluncuran roket Korut pada 13 April lalu yang gagal mencapai target. "Melihat hasil pengamatan yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas seperti pembangunan tenda baru, keberadaan truk dan orang-orang, serta tangki bahan bakar portabel, bisa jadi Korut akan melakukan peluncuran dalam waktu 3 minggu ke depan," demikian pernyataan DigitalGlobe dalam penjelasan gambar tersebut. Secara terpisah, juru bicara Pentagon AS menolak banyak berkomentar saat dimintai tanggapan soal imej satelit tersebut. Namun dia menegaskan, posisi AS dalam isu peluncuran rudal Korut tetap sama, yakni menentang. Juru bicara itu pun mendesak Korut untuk mematuhi resolusi PBB soal larangan uji coba rudal. "Pyongyang harus menghentikan seluruh aktivitasnya yang berkaitan dengan program rudal balistik secara menyeluruh, terverifikasi, dan tak tergoyahkan, serta memperbarui moratorium dalam peluncuran rudal," ucapnya. Diketahui bahwa Korut tengah dalam sanksi berat PBB karena memiliki program pengembangan senjata nuklir, serta pernah berusaha melakukan uji coba nuklir pada tahun 2006 dan 2009 lalu. Diyakini Korut tengah mengembangkan rudal jarak jauh dengan jangkauan lebih dari 6.700 km. Hal ini semakin mengkhawatirkan karena beberapa saat lalu, otoritas Korut sempat mengklaim, pihaknya memiliki rudal yang jarak tembaknya bisa mencapai wilayah AS. Jangkauan tembak rudal jarak jauh Korut bisa menyasar seluruh pangkalan AS yang berada di Jepang, Guam dan juga wilayah daratan AS. |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|