Aksi unggulan utama Serena Williams di semifinal Wimbledon 2015 menghadapi Maria Sharapova. Serena unggul dua set langsung. (BBC)
London – Ambisi petenis cantik asal Rusia yang ditempatkan sebagai unggulan keempat, Maria Sharapova, mengulang kisah manis di turnamen Grand Slam Wimbledon 2004 akhirnya kandas.
Tampil tak berdaya, Sharapova harus mengakui keunggulan musuh bebuyutannya, petenis AS yang diunggulkan di tempat pertama, Serena Williams dua set langsung 2-6 dan 4-6 dalam partai semifinal Wimbledon 2015 yang digelar di Centre Court, All England Lawn Tennis and Croquet Club, Kamis (9/7) siang waktu setempat.
Dengan demikian, sejak final 2004, Sharapova selalu gagal mengalahkan Serena dalam 17 kali pertemuan. Sebaliknya, kemenangan ini kian melempangkan jalan Serena menjuarai turnamen bergengsi tersebut untuk keenam kalinya. Sebelumnya, lima kali adik Venus Williams ini tampil sebagai jawara yakni pada 2002, 2003, 2009, 2010, dan 2012.
Di babak final, Serena telah ditunggu kuda hitam, petenis asal Spanyol, Gabrine Muguruza yang beberapa jam sebelumnya sukses menyingkirkan petenis Polandia yang ditempatkan sebagai unggulan ke-13, Agniezka Radwanska, 6-2, 3-6, dan 6-3.
Dengan telah meraih gelar juara AS Terbuka 2014, Australia Terbuka 2015 dan Prancis Terbuka 2015, maka Serena di ambang rekor baru, yakni menjadi petenis putri pertama yang mampu menggondol gelar juara 4 turnamen Grand Slam secara beruntun, pencapaian yang belum pernah terjadi sejak petenis Jerman Steffi Graf melakukannya pada 1988.