Login to Website

Login dengan Facebook
Mau Beriklan di Ceriwis? Klik disini

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 27th January 2016
firmanway
Ceriwiser
 
Join Date: Feb 2012
Posts: 842
Rep Power: 15
firmanway mempunyai hidup yang Normal
Default Skema Pengembangan Blok East Natuna

Setelah hampir 40 tahun tidak beroperasi, akhirnya pemerintah mengutus Komisi Eksplorasi Nasional (KEN) untuk melakukan kajian di Blok East Natuna. Kajian ini dilakukan agar blok migas di Riau ini bisa segera dilakukan rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD).

Ketua KEN Andang Bachtiar mengatakan, telah ada usulan dua poin yang mengerucut dalam mengelola blok east natuna ke depan. Pertama, pengembangan bersama (joint development) antar blok-blok di sekitar East Natuna.

“Kedua, mengintegrasikan pengembangannya dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) dan Energi Nasional serta Rencana Umum Energi Nasional (RUEN),” ujarnya di gedung Direktorat Jenderal Kelistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (27/01).

Saat ini ada tujuh blok migas yang berada di sekitar Blok East Natuna. Yakni South Natuna Sea Block B yang dipegang oleh ConocoPhillips Indonesia, Natuna D-Alpha (Pertamina), Tuna (Premier Oil Indonesia), dan NE Natuna (Titan Resources Indonesia Ltd). Kemudian North Sokang (North Sokang Energy), East Sokang (Ekuator Energy Sokang), South Sokang (Consortium Lundin South Sokang dan Salamander Energy), dan Sokang (Black Platinum Investment).

Akibat belum adanya fasilitas produksi di wilayah tersebut, produksi dari delapan blok migas tersebut harus dibawa ke wilayah West Natuna. Masalahnya butuh infrastruktur pipa sepanjang 300 kilometer untuk menuju ke fasilitas produksi tersebut.

Selengkapnya: Blok East Natuna

Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts