Kebiasaan buruk yang dilakukan pada masa kanak-kanak, bisa menyebabkan gigi moncong (maloklusi). Misalnya menghisap jari jempol, pensil, dan lain sebagainya.
Menurut dokter gigi di Rumah Sakit Mardi Rahayu Rikko Hudyono, kebiasaan menggigit jari, bisa menyebabkan gigi maju pada bagian depan (protrusi). Meletakkan lidah di antara gigi rahang atas dan bawah juga bisa menyebabkan gigi menjadi maju dan renggang. �Ngedot sampai usia SD, bernafas melalui mulut, pencabutan atau kehilangan gigi terlalu dini, dan kerusakan gigi yang luas pada masa anak-anak (karies rampan), itu semua termasuk penyebab, kenapa gigi bisa tumbuh moncong,�
Selain faktor kebiasaan buruk, pertumbuhan gigi yang kurang normal juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor skeletal. Faktor genetik, dipengaruhi oleh keturunan. Misalnya seorang ayah yang mempunyai rahang besar dengan gigi besar, dan ibu mempunyai rahang kecil dengan gigi kecil. Mempunyai anak yang rahangnya meniru ibu, dan gigi meniru bapak. Hal ini dapat menyebabkan gigi berdesakan. �Tapi, kalau anak meniru rahang bapak dan gigi meniru ibu, susunan giginya akan terlihat renggang,� jelasnya melalui koran ini, kemarin.
Sementara faktor skeletal, yaitu majunya gigi dan bentuk wajah dipengaruhi oleh bentuk rahang. Misalnya bentuk rahang atas yang menonjol ke depan, akan menyebabkan gigi tampak maju, dan bentuk wajah menjadi cembung.
�Atau sebaliknya, rahang bawah lebih pesat pertumbuhannya dibandingkan rahang atas, sehingga bentuk wajah menjadi cekung, dan terjadi gigitan terbalik, yaitu gigi depan terletak di belakang gigi bawah,� ujarnya.
Pertumbuhan gigi yang kurang normal tersebut, memang sulit di atasi untuk yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan skeletal. Tapi kalau penyebabnya karena kebiasaan buruk, masih bisa teratasi. �Untuk mencegahnya hindari kebiasaan buruk dan dilanjutkan dengan perawatan ortodonsia