Daftar 10 negara termiskin di dunia di mana anak-anak hidup dengan sengsara.

[yudho1]

Daftar 10 negara termiskin di dunia di mana anak-anak hidup hidup paling sengsara



ini adalah tentang kehidupan anak-anak yang tinggal di negara-negara termiskin di dunia




Quote:





10.Ethiopia (GDP � per capita: $700)




Spoiler for Ethiopia:















Quote:





Ethiopia mengalami jenis baru dari krisis pangan, disebabkan oleh kombinasi yang mematikan dari kekeringan dan meroketnya harga pangan. Gagal tanaman, hewan yang sekarat dan keluarga yang tidak mampu membeli bahan pangan pokok seperti jagung dan gandum, karena harga telah meningkat lebih dari 175% dalam beberapa bulan terakhir. Menurut Pemerintah Ethiopia, 75.000 anak balita yang kurang gizi parah dan akan mati kecuali jika mereka menerima perawatan darurat. Beberapa keluarga termiskin sekarang tidak mampu untuk makan keluarga mereka semua dengan anak-anak di beberapa daerah yang terkena dampak terburuk di negara tersebut dan berjuang untuk bertahan hidup dengan diet dan akar alang-alang.






Spoiler for Ethiopia:





















Quote:





9. Niger (GDP � per capita: $700)






Spoiler for Niger:












Di Niger, 50% kematian di antara anak-anak di bawah usia lima tahun dari penyakit mematikan malaria


Quote:





Mencoba untuk mencegah gelombang kedua kematian anak-anak kurang gizi di Niger, World Health Organization (WHO) telah mengirim 100 000 perawatan malaria di negara Afrika Barat di mana musim malaria telah dimulai di tengah-tengah krisis kemanusiaan . Malaria menyebabkan lebih banyak kematian setiap tahun di Niger di antara anak-anak di bawah usia lima daripada infeksi tunggal lainnya. Krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Niger terutama akibat dari hujan yang tidak memadai dan invasi pada tahun 2004, mengakibatkan kegagalan panen.






Spoiler for Niger:





















Quote:





8. Central African Republic (GDP � per capita: $700)




Spoiler for Central African Republic:















Quote:





Kehidupan keras di semak-semak

seseorang mewawancarai Thierry yg berumur 9 tahun, tentang pengalaman dan apa yang dia memikirkan kembali ke sekolah di semak-semak. Dia menjawab wartawan pertanyaan dengan tekad kuat dan tak terduga ketenangan.

"Saya ingin menjadi dokter," tegasnya. "Saya ingin mengubah negara saya agar kita semua dapat kembali ke desa kami."

seperti banyak anak-anak lain tidak dapat menghadiri sekolah selama lebih dari satu tahun karena keluarganya tidak kembali ke desa kecuali situasi keamanan membaik. Kehidupan di Bukit, katanya, adalah sulit.






Spoiler for Central African Republic:

























Quote:





7. Guinea-Bissau (GDP � per capita: $600)




Spoiler for Guinea-Bissau:















Quote:





Harapan hidup rata-rata di Guinea-Bissau adalah sekitar 47 tahun. Angka kematian bayi adalah sekitar 108,72 per 1000 bayi baru lahir. Selain itu, terus bertambah HIV / AIDS tingkat di Guinea-Bissau adalah sebuah masalah besar. Menurut beberapa perkiraan, 10% dari semua orang dewasa terinfeksi. Hal ini menempatkan tekanan besar pada perawatan anak organisasi-organisasi seperti SOS Children.



Sejak 2003, SOS Children's Villages Guinea-Bissau telah semakin terlibat dengan organisasi masyarakat setempat untuk membantu dengan penyediaan air minum, perawatan kesehatan dan HIV / AIDS kampanye kesadaran. ). Sebuah contoh yang baik dari hal ini adalah pembangunan sumur oleh SOS Children's Villages di Bissau yang menjamin pasokan air minum segar untuk sekitar 12.000 orang. Dua puluh lima anak-anak, yang orang tuanya meninggal karena AIDS, telah diidentifikasi untuk memperoleh manfaat dari SOS beasiswa. SOS Children's Villages Guinea-Bissau akan membayar untuk ini biaya sekolah anak-anak untuk memastikan bahwa mereka memiliki pendidikan yang baik.








Spoiler for Guinea-Bissau:

















Quote:





6. Union of the Comoros (GDP � per capita: $600)






Spoiler for Union of the Comoros:















Quote:





"Kurangnya pengetahuan adalah salah satu alasan yang paling penting bagi gizi buruk di Komoro," kata Direktur pusat terapi Domoni gizi, Maissa Chaharmane. Menurut sebuah studi yang dilakukan pemerintah empat tahun lalu, lebih dari 42 persen anak-anak di Komoro di atas dan di bawah usia lima tahun menderita kekurangan gizi kronis, dan lebih dari satu dari lima anak-anak menderita kekurangan gizi. "Hampir setiap hari, ibu-ibu datang ke saya, memiliki anak-anak Anda lemah dengan mereka, menanyakan kapan kami membuka pintu," kata Marouvua, perawat lokal. "Sayangnya, kematian dari kekurangan gizi adalah kejadian biasa." Hanya sebagian kecil ibu-ibu yang tinggal di pulau-pulau menyusui bayi mereka. "Kadang-kadang orang tua memikirkan anak-anak yang tidak bahkan enam bulan ubi kayu dan pisang raja matang, dengan tidak tahu bahwa putra atau putri mereka masih terlalu muda untuk mencerna makanan ini," kata Ms Chaha








Spoiler for Union of the Comoros:

















Quote:





Lanjut Ke bawah gan,Karena gak cukup