|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Spoiler for Sory: SORRY KLO ![]() Spoiler for Bantu: BANTU ![]() ![]() ![]() ![]() DILI - Arkeolog dan para ahli biologi dari Commonwealth Scientific and Research Organization (CSIRO), Australia menemukan tulang dan rahang tikus raksasa di Timor Timur. Tikus raksasa tersebut diperkirakan memiliki berat sekira enam kilogram atau sebesar bayi berusia tiga bulan. Dr Ken Aplin, ahli biologi CSIRO mengatakan, bahwa Indonesia bagian timur dan Timor-Timur merupakan tempat terbaik bagi habitat hewan-hewan pengerat. "Kami ingin perhatian internasional tentang konservasi di wilayah tersebut," kata Aplin seperti dilansir Gizmag, Kamis (29/7/2010). Spoiler for PICT: ![]() Selanjutnya, ia mengatakan, melindungi semua spesies hidup adalah hal terpenting. "Hewan Pengerat membentuk 40 persen dari seluruh dunia keragaman mamalia dan merupakan elemen kunci dari ekosistem, penting untuk proses seperti pemeliharaan tanah dan penyebaran biji," kata Aplin "Mempertahankan keanekaragaman hayati tikus adalah sama pentingnya dengan melindungi paus atau burung," tambah Aplin. Dr Alpin berpikir bahwa rakyat Timor berhasil hidup berkelanjutan sampai sekira 2.000 tahun yang lalu. Namun, ketika orang tiba di sebuah pulau, kepunahan mulai terjadi. Kepunahan itu terjadi dari hasil membuka hutan. Spoiler for BB+: BUDAYAKAN COMMENT, RATE ![]() Spoiler for sumber: http://techno.okezone.com/read/2010/...di-timor-timur Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|