Mukjizat Al-Quran Tak Akan Pernah Berakhir 4: Hubungan Agama & Sains

Ulama

Bukti-Bukti Material dari AL-Quran

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Alam ini penuh dengan bukti-bukti ilmiah ttg wujud Allah. Namun demikian tdk berarti kita mengambil kebenaran Al-Quran berdasarkan bukti ilmiah saja (Al-Quran adalah wahyu terakhir yg diturunkan kepada rasul/nabi terakhir dan penutup yaitu Muhammad SAW terutama sebagai petunjuk, yg bukan semata-mata kitab sains. Allah menyertakan bukti ilmiah dikarenakan sifat sebagian manusia yg dengan alami suka membantah). Karena Al-Quran adalah pelindung, pemelihara, pengamat, dan �akhlaq� yg benar. Sedangkan ilmu hanya sekedar dapat mengungkap kodrat Allah dalam alam.
Semua yg dibawa Al-Quran kita imani secara ghaib, tanpa ragu dan tanpa minta bukti. Dalil dan bukti kita yg utama adalah bahwa Allah yg mengfirmankannya.
Bahasan-bahasan dalam buku ini dimaksudkan untuk menggugah hujjah-hujjah (alasan-alasan) orang yg tidak beriman. Oleh karena itu kami menggunakan alasan dan dalil-dalil yg bersifat material (ada dalam alam nyata) untuk menyanggahnya, sehingga mereka tidak mampu menyanggah lagi.
Kami tidak mampu menguasai seluruh ayat-ayat Allah (tanda-tanda kekuasaan) yg ada dalam alam ini, karena ayat-ayat Allah sangat banyak dan betapapun kemampuan dan ilmu pengetahuan manusia, sangat sukar baginya untuk dapat mengetahui keseluruhannya. Akan tetapi dgn Al-Quran dapat ditentukan bukti materialnya. Dengan melakukan pengamatan/pengkajian trhdp apa-apa yg terdapat dalam alam ini berdasarkan kemampuan kita sebagai manusia, dapatlah dibuktikan kebenaran ayat-ayat dan keajaiban-keajaiban yg tercantum dlm Al-Quran. Sehingga orang-orang yg tdk beriman pun tidak mampu menyanggah bahwa semua itu tdk mungkin bersumber dari selain Allah SWT.

Tidak Ada Pertentangan Antara Al-Quran dengan Ilmu Pengetahuan yang Benar

Sebagaimana diterangkan sebelumnya bahwa setiap ada pertentangan antara Al-Quran dgn ilmu pengetahuan, maka dpt dipastikan penyebabnya adalah ilmu pengetahuannya yg salah atau karena pemahaman kita terhadap Al-Quran yg tidak benar.

Firman Allah SWT:
�Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar�. (QS. Fushshilat 53).

Artinya bahwa mereka akan melihat dgn penglihatan mata dan penglihatan iman. Dan sasaran dari ayat ini adalah justru orang-orang yg tidak beriman, karena orang-orang yg sudah beriman tidak memerlukan lagi bukti-bukti material.
Dalam bagian ini kami sengaja mencuplikkan ucapan-ucapan beberapa ilmuwan Barat yg semuanya (sebelum memulai pembicaraan) mengaku bahwa mereka tidak akan percaya kecuali terhadap apa yg mereka lihat dan saksikan. Mereka berpedoman pada �seeing is believing�. Dan mereka hanya mengaitkan segala persoalan dgn materi semata-mata.
Kami sengaja menghindari pembicaraan dgn para ilmuwan dan cendekia muslim yg juga memiliki penemuan-penemuan ilmiah, dimana sebagian dari mereka hidup di negara-negara Barat dgn menyandang predikat sebagai ilmuwan terpandang. Kami tidak memilih mereka. Karena bagi mereka yg sudah beriman akan berupaya mensukseskan segala sesuatu dgn semangat keimanan. Dan dalam masalah ini, merekapun akan berupaya membuktikan keajaiban-keajaiban Al-Quran untuk meyakinkan dan menjadikan orang lain beriman.
Dengan dasar itulah kami menjauhi ucapan mereka dan kami hanya mengambil ucapan-ucapan orang yg memulai berargumentasi dengan keyakinan bahwa agama dan ilmu pengetahuan sama sekali tidak ada hubungannya, bahkan banyak pertentangan dan kontradiksi.
Menurut mereka ilmu pengetahuan membahas fenomena-fenomena yg tampak dan terlihat, sedangkan agama membahas permasalahan ghaib yg harus diimani manusia secara taklid. Menurut mereka, itulah titik pertentangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Menurut pendapat kami, tidak berimannya mereka bukanlah merupakan hambatan untuk membahas masalah ini, karena bilamana menurutnya dalam Al-Quran ada pertentangan dengan ilmu pengetahuan, mereka dapat mengemukakan argumen-argumennya. Dan argumen-argumen itu nantinya kita kaji kembali untuk mengetahui seberapa jauh kebenarannya.
Mereka boleh berkata apa saja yg mereka sukai, karena yang terpenting dalam masalah ini adalah mereka tidak akan menentang hati nurani mereka sendiri.

Wallahu a�lam.

"Orang-orang yahudi berkata: 'Uzair itu putera Allah" dan orang nasrani berkata: "Al-Masih itu putera Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Mereka berkehendak untuk memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain (malah) menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai.
Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai"
QS. At-Taubah 30-33)

Mukjizat Al-Quran Tak Akan Pernah Berakhir 1, 2, 3, & 4 saya ambil dari �Bukti-Bukti Adanya Allah� oleh Prof. Dr. M. Mutawalli Asy-Sya�rawi

Terkait: