[kumisfauzi]

Harga Sebuah Kepasrahan



Bahwa Allah adalah Pencipta semua yang ada, kita percaya. Bahwa Dialah Sang Empunya segala, kita tahu itu. Dan bahwa Dialah penguasa semesta ini, kita mengerti. Kita juga faham bahwa Dialah pengatur alam dengan sangat teratur dan terstruktur. Cermat, akurat, teliti, rapi, manis, harmonis, dan seimbang. Tapi kenapa kita masih ragu, kepada Nya?



Suatu ketika, Allah bersumpah atas kemulyaan Nya, Dia menjadi jaminan akan solusi setiap masalah hamba Nya, seluruhnya, bahkan andaikan ia adalah tipu daya seluruh penghuni langit dan semua penduduk bumi. Asalkan hamba itu memegang teguh agama Allah, menyerahkan hidup matinya kepada Dzat tempat begantung semua mahluk. Kepada panggilan Nya, dia mengangguk, dan kepada syariat Nya, dia tunduk!



Seperti juga Allah memastikan akan memutus tangan hamba dari sebab-sebab langit dan menenggelamkan bumi dibawah kedua telapak kakinya. Sebab dia tidak berpegang teguh pada Nya. Tanpa pegangan, tampa pijakan, si hamba melayang di udara, menghadapi semua masalah, yang telah Allah serahkan kepadanya. Sendirian!. Hidup menjadi sulit, masalah menjadi berat, dan langkah-langkah demikian membingungkan. Terjebak dijalan buntu, tersesat diruangan tampa pintu, hamba itu menangis pilu. Berputus asa dan menderita.



Jika hamba Ku taat kepada Ku, Aku akan memberi kepadanya, bahkan sebelum dia meminta, mengabulkan pengharapannya bahkan sebelum dia berdoa, demikian Allah berfirman. Karena Aku tahu tentang kebutuhannya melebihi pengetahuannya sendiri akan hal itu. Dan jika rencana Allah selalunya lebih baik rencana siapapun, mengapa kita terkadang sulit menerimanya?



Janji Allah beserta sumpah yang mengiringinya, jelas bukan sebuah gurauan. Bukan pula sebuah permainan. Dia berhak dan layak melakukannya karena kedudukan Nya. Dia pantas memaklumkannya karena ilmu dan kekayaan Nya yang demikian luas tak terbatas. Jaminan akan jalan keluar dari setiap permasalahan, tampa jebakan karena hadirnya masalah lain yang mengiringi, yang sering kali malah lebih sulit. Tuntas dan menyelesaikannya!. Tapi, kenapa kita tidak juga mau mengerti?.



Jadi, keruwetan dan kerumitan yang kita alami dan rasakan dalam hidup, sebenarnya berbanding lurus dengan pembangkangan kita kepada Allah. Dus, mudah dan barakahnya hidup, akan sejalan dengan kwalitas ketaatan kita kepada Nya. Sebab Allah tidak akan mengkhianati kepercayaan dan ketaatan hamba kepada Nya. Dia tidak akan pernah mengecewakan!.



Maka, bukan Allah yang tidak layak menjadi tempat bersandar dan bergantung. Namun, kitalah yang memang tidak tahu diri dan tidak mengerti, bahwa keyakinan seperti ini, akhirnya, tidak menyisakan alternatif lain selain menyerah dan pasrah kepada Nya. Dan kini, seberapa kita menghargai makna kepasrahan kita kepada Nya?