|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
dikutip dari cerita dari penulis AgnesDavonar cuma pengen nyebarin skalian ngasi info sapa tau berguna nda ad maksud apa-apa..... ![]() Kejadian ini sudah menimpa banyak orang dan salah satunya adalah korbannya adalah saudara saya sendiri yang terjadi di mal seasont city jakarta barat didepan carefour dengan nama toko first yang menjual alat-alat kesehatan produk China. Mereka mengunakan modus lucky draw untuk menipu pembelinya dengan cara berpura-pura meminta pendapat tentag produk mereka yang paling diminati sebagai survei, target mereka adalah orang-orang yang sendirian di mal, ibu-ibu dan pasangan muda. Saudara saya mengalami kurugian 4 juta rupiah karena tertipu oleh mereka, ketika hendak didatangin saudara saya tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka selalu mengunakan modus tanda tangan kontrak untuk membuat pembelinya merasa telah membeli produk mereka secara benar malah berbalik mengancam atas nama pencemaran nama baik. berhati-hatilah agar anda atau pun saudara anda tidak terhasut, celakanya lagi modus-modus marketing hitam ini malah dibiarkan tumbuh subur di mal-mal besar. saya berharap kalian semua ikut menyebarkan informasi ini agar tidak ada lagi korban berjatuhan karena hingga saat ini penipuan seperti ini mulai tumbuh dikota-kota besar. berikut salah satu korban yang terjadi di jakarta selain saudara saya yang terjadi 21 juli 2010,sedangkan kasus dibawah ini tanggal 9 febuary 2009. artinya sudah banyak korban dan hanya kita yang bisa hentikan semua ini. semoga YLKI dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri bisa menertibkan cara2 berdagang seperti ini.. Senin, 09/02/2009 15:37 WIB Hati-hati Iming-iming Hadiah Produk Inextron di I-Home Sriati Jakarta - Bersama ini saya ingin menyampaikan pengaduan sehubungan dengan trik marketing melalui iming-iming keberuntungan mendapat undian yang telahdilakukan oleh toko I-Home yang berlokasi di ITC Permata Hijau (tepat didepan kasir swalayan Carrefour Permata Hijau). Kejadiannya adalah padahari Kamis, 5 Februari 2009. Adapun kronologisnya adalah sebagai berikut Setelah belanja dari Carrefour saya bersama suami dan anak bungsu kami mampir untuk melihat peralatan rumah tangga yang dijual atau didisplai pada toko I-Home di ITC Permata Hijau. Setelah melihat-lihat sejenak ternyata toko tersebut menjual barang-barang elektronik bermerek Inextron, sepertiinduction cooker, air purifier, multi-cooker, vacuum cleaner, oven/microwave, set peralatan makan (sendok/ garpu/ dan lain-lain), yang menurut penjaganya adalah produk dari Osaka, Jepang. Penjaga toko yang bertugas juga mengatakan bahwa toko tersebut baru dibuka dan sedang promosi. Jadi barang-barang yang ada hanya untuk display saja dan tidak untuk dijual.Sebelum meninggalkan toko penjaganya menawarkan untuk menarik �lucky draw� sehubungan dengan masa promosi dan ulang tahun perusahaan ke-12. Saya bilangsuruh saja anak saya yang ambil. Setelah dibuka hadiah yang diperoleh adalah alarm pintu. Setelah hadiah diberikan para penjaga toko yang tahu-tahu sudah semakin banyak (3 orang) dengan suara yang sangat berisik. Salah satu dari mereka mengatakan dalam kupon ada yang aneh karena tertera �Parcel Millennium�, tidak seperti kupon-kupon lain yang sudah diambil oleh pengunjung lainsebelumnya di mana hanya bertuliskan �Terima Kasih atas Kunjungan Anda�. Penjaga tadi lalu minta waktu saya menunggu sebentar karena dia akan mengecek apakah itu berarti saya berhak atas hadiah lain lagi. Setelah melakukan telepon dalam ruangan lain ia kembali dan bilang sponsor mereka membenarkan bahwa tulisan tersebut menandakan orang yang menarik undian berhak atas hadiah lain yang lebih besar. Sponsor yang mengaku bernama Dian Purnama minta bicara dengan saya melalui telepon dan meminta saya menunggu 3 menit karena paket hadiah akan segera difaksimili. Menurut Dian P memang dalam wadah undian ada 2 kupon yang bertandakan �Parcel Milenium� dan saya adalah pengunjung pertama yang sangat beruntung. Singkat cerita ruangan toko jadi semakin heboh dan gegap gempita. Faksimili masuk dan isinya adalah bahwa saya telah memenangkan induction cooker yang menurut katalog mereka tertera berharga sekitar US$1,400 lebih (tentu saja saya sangat senang). Suasana jadi semakin bising dengan teriakan-teriakan para penjaga toko sampai saya dan suami pusing mendengarnya. Di samping induction cooker menurut penjaga saya juga berhak atas voucher 500 ribu rupiah. Lalu,mereka bertanya apakah saya memiliki kartu bertandakan master dan visa, karena jika iya, saya berhak atas hadiah-hadiah lainnya lagi berkat kerja sama mereka dengan Visa dan MasterCard. Ujung-ujungnya saya memenangkan hadiah sebagai berikut: Induction cooker (US$1,400 lebih), multi-cooker dari MasterCard (Rp 2,5 juta) dan set sendok garpu dari Visa (Rp 1,5 juta). Namun, untuk memperoleh semua itu saya mestimembeli salah satu product mereka yang harganya sekitar US$800-an palingmurah. Namun, setelah dipotong voucher 500 ribu ditambah discount ini itu, total harga air purifier harus saya tebus dengan uang senilai Rp7,900-ribuan, yang langsung digesek transaksi pembayarannya melalui kartu Citibank saya. Entah mengapa saya merasa sangat senang dan menjadi sangat tidak rasional saat itu dan menyetujui serta mengikuti semua yang diminta oleh para penjaga toko yang histeria seolah habis mengkonsumsi Inex (obat-obat pemicu histeria). Mereka mengambil gambar saya menggunakan kamera handphone dan meminta jangan bilang pada siapa-siapa bahwa semua itu adalah hadiah. BahkanDian Purnama mengatakan bahwa saya mesti bilang ke orang lain bahwa saya membeli semua barang-barang tersebut. Setiba di rumah saya baru sadar dan mulai berfikir jernih tentang semuakejadian di I-Home hari itu. Setelah melacak lewat internet berbagai informasi yang tidak jelas saya baca, termasuk harga yang berbeda-beda untuk produk-produk yang dijual. Bahkan, ada yang menawarkan produk yang sama (air purifier) dengan harga hanya 500 ribu.Sementara di I-Home harga yang harus dibayar adalah US$800-an. Dan, juga ternyata modus operandi yang sama persis sudah dilakukan dalam kegiatan pemasaran produk yang sama di mana-mana. Pengaduan yang saya baca di media konsumen bahkan ada korban yang lokasinya sama yaitu di ITC Permata Hijau namun dengan nama toko yang lain, yaitu Blue Top. Produk-produk yang diberikan juga ternyata berbeda dengan yang ada di katalog dan berbeda dengan buku manual yang dalam box produk. Mengingat I-Home dan produk Inextron adalah pastinya perusahaan besar,mohon Pihak berwajib dan YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) segera mengambil tindakan dan jangan membiarkan mereka membodohi masyarakat kita dan mengorbankan konsumen dengan cara-cara tipuan seperti ini. Akibatnya akan sangat buruk. Sementara pelaku akan sangat gembira karena dapat memperoleh penghasilan sebesar itu dengan mudah. Belum lagi para generasi muda yang dipekerjakan menjaga toko yang sudah dirusak otaknya dan dilatih untuk melakukan berbagai hal yang tidak baik Mau jadi apa bangsa kita ini? Saya mengharapkan YLKI dapat membantu. Dansaya bersedia membantu apapun untuk membuat mereka jera dan tidak ada lagi yang menjadi korban.Salam dan hormat saya,Sriati.Konsumen yang dikorbankan (Jakarta) dari kisah diatas maka patutlah anda berhati-hati karena inilah modus kejahatan putih yang terselubung. ne TKPnya gan [/spoiler] Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
[/quote]
Quote:
Originally Posted by serayuboy ![]() buat pengetahuan agan2 semua.. pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan sudah memiliki salah satu unit eselon I bernama Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (Ditjen SPK) yang salah satu tugas dan fungsinya adalah membuat norma-norma dan kebijakan dalam rangka perlindungan konsumen dan mengimplementasikan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). dalam hal terjadi praktik jual beli/perdagangan yang tidak sehat konsumen dapat mengadukan kepada Badan Penyelesain Sengketa Konsumen atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen untuk kemudian ditindaklanjuti. untuk info lebih lanjut agan-agan semua bisa menanyakan langsung ke instasi yang bersangkutan. ![]() ![]() Originally Posted by juliogalak ![]() nyokap ane juga pernah ampir kena sama penipuan yang begini nih gan. untungnya saat itu ane udah tahu harga2 barang,, dan lagi pula nyokap ane saat itu ga bawa duit.. ![]() syukurlah jadi gak kena tipu,, tapi walaupun begitu,, mereka biasanya suka memaksa dengan berkata "jika ibu tidak punya duit tidak apa2 kok bu,, bisa di DP dulu sebagai tanda jadi bahwa ibu bersedia menerima hadiah2 tersebut dengan DP sekian.. dan akan melunasi pada tanggal sekian..." wah kacau tuh,, untuk menghindar aja mesti berkilah/ngeles dengan berbagai macam cara... paraahhhh ![]() Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|