Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh memastikan bahwa isi pesan singkat berantai yang beredar di masyarakat dalam sepekan kemarin tidaklah benar. Pesan singkat tersebut menyebutkan adanya penarikan sejumlah uang kepada siswa SDN 01 Bambu Apus, Tangerang, untuk biaya ujian akhir nasional.
"Sudah saya pastikan ke kepala dinas pendidikan Tangerang dan juga Jakarta bahwa itu tidak benar," katanya ketika ditemui di kantor Kemdiknas, Senin (29/11).
Nuh menegaskan, untuk pelaksanaan ujian nasional tidak diperbolehkan adanya pungutan ke murid. Ia pun melihat bahwa sms itu sengaja disebar oleh pihak tertentu agar menimbulkan keresahan di masyarakat. Terlebih lagi kini isu ujian nasional tengah hangat diperbincangkan.
"Saya meminta kalau ada informasi itu mohon cepat dikonfirmasi dan disampaikan agar masyarakat tidak resah," ujarnya.
Isi pesan singkat berantai yang dibantah kebenarannya oleh Mendiknas adalah sebagai berikut: "Hari ini saya dengarkan curhat ortu anak didik. Murid SDN 01 Bambu Apus Tangeran dimintai 560 ribu untuk biaya ujian akhir nasional, jika tidak bayar tak boleh ujian. Padahal di Jakarta tak ada biaya untuk ujian. Tolong sebarkan info ini, dan cantumkan nama sahabat jika setuju hapuskan pungutan sebelum ujian."
Dalam pesan singkat juga terdapat nama beberapa anggota DPR yakni M.Hanif Dhakiri, Budiman Sudjatmiko, Rachel Maryam, Akbar Faizal, dan juga Pimred beritasatu.com Ulin Ni'am Yusron.
Sumber :
http://www.tempointeraktif.com/hg/pe...295275,id.html