|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Beberapa hari terakhir media elektronik di hebohkan dengan fenomena seorang anak kecil berumur 4 tahun merokok dengan fasih, dan dalam sehari bisa menghabiskan sebungkus rokok. Fenomena ini cukup memprihatinkan disaat banyak orang mengkampanyekan anti merokok. Disamping banyak kerugian yang ditimbulkan, kemudian muncul pertanyaan apakah ada keuntungan dari merokok? Jawaban versiku tentang keuntungan merokok adalah sebagai berikut: 1. Entertainment/hiburan Rokok merupakan media entertainment/penghibur yang murah dan terjangkau. Kebanyakan perokok merokok pada saat waktu luang dan santai. Nafsu untuk merokok juga timbul pada waktu tersebut. Saya jadi teringat jaman dulu sewaktu ada tes kerja yang diadakan oleh salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, dalam salah satu sesi presentasi mereka mengatakan: �merokok merupakan hiburan yang termurah dan paling mudah�. 2. Rokok Sebagai Lambang Kejantanan Kejantanan yang dimaksud disini adalah sifat jantan, macho, perkasa, dan kuat. Seperti banyak stereotip yang dikeluarkan oleh iklan rokok, dengan merokok seseorang akan kelihatan lebih jantan, lebih lelaki atau lebih kuat. Kenyataannya Rokok mempunyai banyak efek negatif, salah satunya adalah efek membuat pembuluh darah menyempit. Padahal salah satu syarat otot menjadi kuat adalah lancarnya aliran darah dan oksigen terdistribusi dengan baik. Fakta lainnya, merokok dapat menyebabkan penuaan dini, sedangkan kejantanan berkaitan dengan awet dan tetap muda. 3. Rokok mencerminkan citra eksklusif dan elite Hal ini juga bisa dilihat dari iklan rokok yang menunjukkan perokok adalah pribadi yang eksklusif, sukses, dan percaya diri. Survey menunjukkan bahwa sebagian besar perokok berasal dari golongan menengah kebawah, hal ini bisa disebabkan oleh peraturan yang berlaku dilingkungan tempat kerja. Tempat kerja eksekutif biasanya di ruangan ber-AC yang melarang para penghuninya merokok, sedangkan tempat bekerja para perokok biasanya ada di tempat terbuka yang jauh dari kesan eksklusif dan elite. 4. Sebagai sarana bergaul salah satu alasan menjadi perokok supaya diterima di lingkungan tempat gaul. Mereka merokok supaya dianggap sebagai bagian dari kelompok tempat mereka bergaul. Pengalaman saya pribadi menunjukkan bahwa hal ini tidak sepenuhnya benar, saya masih bisa diterima di kelompok yang sebagian besar anggotanya merokok walaupun saya tidak merokok. mau dong gan nyicip melon,blom pernah dapet nih ![]() Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|