Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
baksourat
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,995
Rep Power: 16
baksourat mempunyai hidup yang Normal
Default Ada Kepentingan Politik Atas Tempat Kelahiran Soekarno?

Ada Kepentingan Politik Atas Tempat Kelahiran Soekarno?




[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :













[spoiler=open this] for :












Adanya pembelokan sejarah tentang kelahiran Presiden RI Pertama, Soekarno disinyalir ada kepentingan politik kekuasaan Orde Baru.



Ini terlihat dari sejumlah buku sejarah yang menyebutkan sang Proklamator dilahirkan di Blitar, Jawa Timur. Pada buku sejarah 2011, tempat lahir Putra Sang Fajar itu lahir di Jalan Pandean IV, Kelurahan Paneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya.



Peter Apollonius Rohi dari Soekarno Institute menduga pembelokan sejarah Bung Karno dilahirkan dan dimakamkan di Blitar memang sarat dengan kepentingan politis kekuasaan.



Menurutnya, saat Bung Karno meninggal Indonesia sedang dilanda gejolak politik hebat. Pada waktu itu masih ada loyalis Bung Karno di kalangan militer.



Dia menganalogikan ketika terjadi Revolusi Roma. Saat itu pemakaman Julieus Ceaser dijadikan sebagai tonggak perlawanan untuk menjadikan Revolusi Roma.



"Seluruh massa terbakar semangatnya setelah mendengar pidato Mark Antony di pemakaman Julieus Ceasar dan terjadilah revolusi Roma," terang Peter.



Kejadian itulah, kata Peter, yang ditakuti penguasa pada waktu itu. Meski demikian dia mengakui ada hikmah jika Bung Karno dimakamkan di Blitar.



"Coba bayangkan jika Bung Karno dimakamkan di Surabaya. Di Blitar saja saat haul macet sepanjang 40 kilometer, kalau di Surabaya bisa bagaimana," ujarnya.



Hal senada dituturkan Toga Sidauruk, Sekretaris Soekarno Institute. Menurutnya, pasca-1966 memang ada pembelokkan sejarah. Setelah dikaji dari berbagai buku karya penulis-penulis ternama sebelum 1966 menyatakan Bung Karno lahir di Surabaya.



Sementara setelah ditetapkan sebagai tempat kelahiran Bung Karno, rumah berukuran 6 x 14 meter diserahkan kepada Pemerintah Kota Surabaya. Jika memang akan dimiliki oleh Negara tentunya ada kompensasi yang layak bagi pemilik rumah itu.



"Untuk selanjutnya sudah menjadi kewenangan pemerintah. Tugas kita hanya sebagai pelurusan fakta bahwa di sinilah Bung Karno dilahirkan bukan di Blitar," tukas Toga.



Rumah Bung Karno di Surabaya pun kini menjadi kunjungan warga. Mereka mengaku penasaran dengan rumah yang diduga menjadi tempat lahirnya Bung Karno.



Seperti dikatakan Rohmat, salah seorang pengunjung kediaman Soekarno di Surabaya. Dia mengaku datang ke rumah itu hanya ingin membuktikan kalau rumah eks percetakan tersebut benar tempat lahir Soekarno.



�Sewaktu saya sekolah dulu Bung Karno ya dilahirkan di Blitar, tapi setelah ini ternyata baru tahu kalau dilahirkan di Surabaya," kata Rohmat.



sumber




Sponsored Links
Space available
Post Reply




Switch to Mobile Mode

no new posts