|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
mohon jangan di ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() klo ![]() ![]() ![]() ![]() Pasti agan2 aganwati bro n sist udah kangen buat nonton film2 bermutu di bioskop...... copy paste dari tetangga: Gerakan Meminta Kembalinya Film Bermutu ke Bioskop Indonesia Setelah dikeluarkannya Surat Edaran Dirjen Pajak No. 3/PJ/2011, kita tidak pernah lagi menikmati film-film blockbuster (film berpendapatan lebih dari USD 100,000,000 per judul) yang diproduksi dari 6 rumah produksi di Hollywood, USA yang tergabung dalam MPAA (Motion Picture Association of America). Antara lain: Universal, Sony Pictures, Warner Bros, Paramount, Walt Disney dan 20th Century Fox. Akibat jangka panjangnya adalah bioskop telah mengurangi jam tayangnya, memutar ulang film-film lama, menayangkan film-film tidak bermutu, menurunnya pendapatan negara dalam industri pariwisata (khususnya perfilman), terancamnya nasib ribuan pekerja cinema di Indonesia dan berkurangnya hiburan murah di masyarakat. Pada dasarnya, kami tidak peduli ada kekisruhan apa di 'atas' sana, yang kami minta di sini adalah: 1. Segera patuhi Pasal 28 C (1) UUD 1945 yang menyebutkan bahwa "setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia". Untuk itu kami meminta pemerintah dan pengusaha bioskop di Indonesia untuk melaksanakan amanat konstitusi tersebut; 2. Silahkan berdebat mengenai siapa yg salah, siapa mafia pajak film impor, siapa yang marah atas pengenaan pajak film impor ini. Tapi sekali lagi jangan korbankan rakyat karena kalian terlalu pengecut untuk membuka aib soal pajak ini. Bayangkan Dirjen Pajak bisa kebobolan soal pajak film impor ini sejak tahun 1995! 16 tahun apa kerja kalian di atas sana? Sehingga baru ada penerapan pajak film impor di Januari 2011?; 3. Kami tidak butuh film-film yang sangat tidak mendidik. Terlebih untuk anak-anak yg belum bisa mencerna film-film yang ditayangkan. Contohnya: baliho film "pocongkkkkkkk Ngesot", "Arwah Goyang Jupe-Depe", "pocongkkkkkkk Mandi Goyang Pinggul" dan lainnya yang terpampang dengan bebas di jalanan. Apakah itu pantas? Kami merasa BSF (Badan Sensor Film) harus tegas untuk melakukan sensor atas judul-judul film seperti itu. Lagipula, jari tangan pun tidak akan habis untuk menghitung ada berapa film Indonesia yang bermutu di tahun 2010 kemarin. 4. KEMBALIKAN FILM BERMUTU KE BIOSKOP INDONESIA! TANPA SYARAT! (read less) mari kita sukseskan gerakan ini !!! ayo di "like" http://www.facebook.com/note.php?not...tuhfilmbermutu [/quote]
Quote:
Originally Posted by JiiL ![]() [INFO] Saksikan Kilas Opini - Live 19:00 di MNC News (Channel 84 - Indovision) "Nasib Bioskop dan Filmnya". Bersama narasumber: Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Bpk Johny Syafrudin dan Admin Page Gerakan 1,000,000 Orang Butuh Film Bermutu di Bioskop Indonesia | Keep pray and support! Thank you.
Quote:
Originally Posted by C.Lane ![]() taruh pejwan kalao berkenan gan, info terbaru dr page tsb : ![]() [INFO] hari ini,Saksikan Kilas Opini - Live 19:00 di MNC News (Channel 84 - Indovision) "Nasib Bioskop dan Filmnya". Bersama narasumber: Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Bpk Johny Syafrudin dan Admin Page Gerakan 1,000,000 Orang Butuh Film Bermutu di Bioskop Indonesia | Keep pray and support! Thank you. [SUPPORT]Jangan lupa, #followfriday kita di Twitter >> @Gerakan1Juta | hashtag dengan #bringbackBlockbustermoviesinindo ---- Selamat menunaikan ibadah sholat Jum'at bagi rekan-rekan semua. Titip do'a perjuangan kita semua. Terima kasih. ![]() Sumber : http://www.facebook.com/1jutaorangbu...mbermutu Originally Posted by dokterHIV ![]() menarik nih trit ente gan. kebetulan ane kuliah di film gan. noh di kampus yang ada di dalem Taman Ismail Marzuki. permasalahan sineas saat ini tuh. khususnya indonesia masih susah cari producer film yang ngerti film. Setau ane gan. producer itu dibagi dua. producer pedagang, sama producer idealis (kata dosen ane nih gan) Producer pedagang : tuh producer yang india. cuman tau kalo film itu buat dagang. cerita2 yang dikemas mudah dicerna sama masyarakat. doi ga mau cerita2 yang mikir. yang dijual tema2 cerita seks sama kekerasan. yang di otak doi tuh " Yang penting duit gw balik" jadi ga pentinglah cerita mendidik atau apa ke gitu. soalnya doi juga punya beberapa bioskop ditanah air. jadi mereka kadang kejar tayang. dalam setahun bisa produksi film sampae 7 judul. makanya mutu kurang baik. (film2 horor ga jelas gitu gan) Producer idealis : producer kelasannya miles sama mizan production. yang diusung producer ini kualitas gan. duit ga balik ga masalah. lagian mereka tuh ngincer festival film luar (kalo duitnya ga balik). kebebasan mengeksplorasi juga diserahin semua sama sutradara. cuman masalahnya.. terkadang budget produksi mereka ngga full. jadi cuman beberapa film yang bisa diproduksi dalam setahun. Point terpenting : masih kurangnya SDM yang memadai. Kurangnya pemahaman film untuk masyarakat ( film bagus kadang ga laku). masih sedikit producer yang ngerti film. teknologi yang kurang memadai (untuk lab aja cuman ada di jakarta, kadang suka terbang2an ke hongkong, australi, thailand). UUD perfilman yang bebas (maksudnya, pajak di masing daerah ga beda2. gara2 otonomi daerah noh) dan masih banyak lagi gan.. kalo agan mau perfilman maju sih, saran dan tujuan para sineas saat ini ya.. tolong beri kami banyak lahan untuk mengeksplorasi kemampuan kami. beri kami tempat untuk menayangkan kreasi2 kami. (seharusnya tiap kota tuh punya festival film masing2) karena.... Film Indonesia itu sebenernya ga ada. yang ada film jakarta. kalo berkenan, bisa di taro pekiwan gan! thx bwt ts. ![]() ![]() ![]() mari di follow @Gerakan1Juta Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|