|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() kalo trid ane berguna & bermanfaat tolong rate yaa ![]() ![]() ![]() ![]() yang mw lempar ini juga boleh koq ![]() [/spoiler] Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for melon:
![]() kalopun ![]() ![]() ![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for bata merah:
![]() ane mau sharing nih,, kebetulan pas ane lagi iseng baca" artikel di internet... ane nemu tulisan bagus di dalamnya... penulisnya Romi satria wahono... ![]() ![]() ane mau share ke para ceriwiser apa yang ane baca semalem ![]() sekali maav" kalo ![]() ![]() ![]() semoga bermanfaat bagi para pembaca ![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Opening:
[/quote][quote] Pada masa berakhirnya Perang Pasifik, Jepang mengalami kekalahan. Total kerugian materi yang diderita Jepang begitu besar. Kerusakan akibat bom atom sekutu sangat membahayakan lingkungan mengingat radiasi dari bom atom tersebut. Sebelum Jepang menyatakan kalah perang dari Sekutu, Kaisar Hirohito pernah berucap, bahwa Jepang akan bengkit menjadi Negara yang makmur dan maju dalam segala bidang melebihi negara" manapun di dunia. Dan memang benar, setelah perang memporak-porandakan Jepang, Sang Kaisar memimpin rakyat negeri matahari terbit bangkit dari puing-puing perang menjadi yang anda lihat sekarang ini. Segala bidang di Jepang tumbuh menjadi industri" yang hasil produknya menjamah di seluruh dunia. Dalam hal ekonomi, saat ini Jepang merupakan negara pertama Asia yang mampu bersaing dengan Negara barat yang nota bene adalah ujung tombak dalam deretan Negara maju. Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for koq bisa?:
Bagaimana Jepang bisa bangkit dari kekalahannya pada perang dunia kedua hingga bisa maju sekarang? pas ane baca" lagi ternyata ada beberapa kiat sukses ala Jepang yang mereka anut sampai saat ini dan merupakan budaya yang patut dicontoh di negara kita ![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for pertama:
KERJA KERAS Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan �agak memalukan� di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk �yang tidak dibutuhkan� oleh perusahaan. Di kampus, professor juga biasa pulang malam (tepatnya pagi ), membuat mahasiswa nggak enak pulang duluan. Fenomena Karoshi (mati karena kerja keras) mungkin hanya ada di Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa dengan kerja keras inilah sebenarnya kebangkitan dan kemakmuran Jepang bisa tercapai. Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for kedua:
MALU Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena �mengundurkan diri� bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Bagaimana mereka secara otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan yang membutuhkan, pembelian ticket kereta, masuk ke stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan untuk memakai toilet umum di stasiun", mereka berjajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum. Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for ketiga:
HIDUP HEMAT Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di Jepang, para ibu rumah tangga rela naik sepeda menuju toko sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 20 atau 30 yen. Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. Professor Jepang juga terbiasa naik sepeda tua ke kampus, bareng dengan mahasiswa-mahasiswanya. Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for keempat:
LOYALITAS Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan. Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for kelima:
INOVASI Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Contohnya saja Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman, Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for keenam:
PANTANG MENYERAH Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia. Kemudian Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambah dengan gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen). Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for ketujuh:
BUDAYA BACA Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Tidak peduli dimana saja duduk atau berdiri, banyak orang yang memanfaatkan waktu untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat manga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah. Buku pengetahuan disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for kedelapan:
KERJASAMA KELOMPOK Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja" yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for kesembilan:
MANDIRI Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Sejak usia dini anak" dilatih untuk mandiri. Di Yochien (gak tau nama sekolah atau kota ![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for terakhir:
JAGA TRADISI Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata �tidak� untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang" yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Ketekunan dan keuletan baik pemimpin Jepang maupun rakyatnya telah menjadikan Jepang sebagai macan Asia yang siap menerkam kancah dagang internasional. Setidaknya Indonesia harus bisa sedikit belajar dari kebangkitan Jepang tersebut. Tapi.... bisa gak yaa bangsa kita menjadi bangsa yang memiliki budaya diatas tadi ![]() ![]() Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|