Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
lumpiabasah's Avatar
lumpiabasah lumpiabasah is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,728
Rep Power: 0
lumpiabasah is a New Born
Default 8 Mei Hari Thalassemia Sedunia

[/spoiler][spoiler=open this] for cek dimari:




Mungkin sebagian besar kita tidak tahu kalau hari ini, 8 Mei, diperingati sebagai hari thalassaemia se dunia. Wajar tidak banyak yang mengetahui, karena penyakit thalassemia sendiri juga �tidak terkenal� seperti penyakit-penyakit lain. Padahal tanpa kita sadari, pengidap thalassemia cukup tinggi angkanya di Indonesia. Karena itu, sekedar mengingatkan, saya ingin menampilkan kembali artikel yang pernah saya tulis tentang thalassemia yang dulu di publish di kompasiana 4 Oktober 2011. Berikut ini tulisan lengkapnya, dengan sedikit penambahan yang dirasakan perlu.



Tak banyak diantara kita yang tahu tentang penyakit thalassemia. Ya, memang thalassemia tidak sepopuler diabetes, hipertensi, stroke atau penyakit lainnya. Padahal insiden thalassemia cukup tinggi di Indonesia. Diperkirakan 6-10% orang Indonesia adalah pengidap thalassemia. Kalau diambil angka yang tertingginya 10%, berarti 1 dari 10 orang mengidap thalassemia. Insiden di Indonesia termasuk tinggi dibanding negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand



Thalassemia merupakan penyakit gangguan dalam pembentukan sel darah merah. Karena kelainan genetik, sel darah yang terbentuk tidak sempurna dan gampang pecah. Sehingga penderita thalassemia akan selalu kekurangan darah (anemia). Perlu ditransfusi secara berkala seumur hidupnya.



Karena kekurangan darah yang bersifat kronik ini (mulai dari waktu bayi) penderita thalassemia mengalami gangguan pertumbuhan, gangguan hormon, gangguan jantung dan organ-organ lain akibat penumpukan zat besi.



Diperkirakan biaya yang diperlukan per tahun untuk satu orang penderita mencapai 100 juta rupiah. Tapi jika muncul berbagai komplikasi, biaya yang dibutuhkan jauh lebih besar lagi. Biaya yang sangat mahal. (Saat ini biaya untuk thalassemia ini ditanggung oleh askes dan jamkesmas).



Thalassemia, berdasarkan gejala klinis yang muncul dapat dibedakan atas thalassemia mayor, minor dan intermediet. Thalassemia mayor mempunyai gejala klinis yang berat dan perlu di transfusi secara rutin. Sedangkan thalassemia minor, tidak ada keluhan. Hanya pembawa sifat.



Kurang dikenalnya thalassemia ini mungkin karena jumlah yang mempunyai gejala (thalassemia mayor) tidak terlalu banyak.



Kalau umumnya tak ada gejala, untuk apa repot-repot mengetahui thalassemia? Begitu sering pertanyaan muncul.



Bagi orang yang �cuma� pembawa sifat memang saat ini tidak masalah. Tapi terbayangkah kalau ternyata pada anak cucu nanti, karena kelainan gen yang kita wariskan, mereka akan menderita thalassemia mayor dengan gejala yang berat?



Di sinilah pentingnya kita mengenal thalassemia. Kalau pembawa sifat thalassemia menikah dan ternyata pasangannya juga pembawa sifat (ingat, insiden pembawa sifat tinggi di Indonesia), maka 25 % kemungkinan anaknya menderita thalassemia mayor, 50 % pembawa sifat dan 25% lagi kemungkinan sehat. Jadi tujuan pemeriksaan adalah untuk kepentingan anak cucu nantinya.



Idealnya semua kita harus skrining thalassemia. Ini tentu sulit dan butuh biaya. Untuk itu, skrining sangat dianjurkan pada pasangan yang mau menikah terutama orang yang berisiko, yaitu :



1. jika salah seorang dari calon pengantin positif pengidap thalassemia, maka pasangannya harus diperiksa



2. jika ada keluarga yang sedarah positif menderita/pembawa sifat thalassemia



3. jika menderita anemia ringan yang tak sembuh-sembuh setelah diobati.



4. jika pada pemeriksaan labor sederhana, ditemukan gambaran sel darah merahnya kecil-kecil dan warnanya lebih pucat ( sel darah yang seperti ini biasanya pada anemia kekurangan zat besi atau thalassemia). Pihak laboratorium biasanya akan menganjurkan pemeriksaan lebih lanjut, apakah hanya kekurangan zat besi atau menderita thalassemia.



Thalassemia minor ini sering ditemukan secara kebetulan saat check up kesehatan rutin atau saat pemeriksaan labor karena ada penyakit lain.



Orang yang positif pembawa sifat thalassemia, jika calon pasangannya didapatkan hasil normal (bukan pengidap), aman untuk menikah. Tapi kalau ternyata juga pembawa sifat thalassemia, boleh tetap nikah. Hanya saja, kalau nanti hamil, janin dalam kandungan sebaiknya diperiksa pada awal kehamilannya apakah normal, pembawa sifat atau thalassemia mayor. Jika thalassemia mayor, maka ada 2 pilihan apakah kehamilannya tetap diteruskan dengan segala risiko yang sangat berat atau diterminasi kehamilannya









sumber



sumber



"1 dari 10 orang Indonesia Mengidap Thalassemia"

semoga dapat bermanfaat





Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:16 AM.


no new posts