FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Sejumlah punggawa timnas Indonesia yang saat ini tergabung dalam skuad yang diarsiteki Wim Rijsbergen mengancam mogok main jelang pertandingan menghadapi Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada 11 Oktober mendatang. Sedikitnya terdapat tujuh orang pemain yang telah menyatakan enggan main atau pun tidak ingin dimainkan dalam laga tersebut. Sikap para pemain Timnas itu dipicu oleh perkataan menyakitkan yang dilontarkan oleh pelatih Wim. Hal ini pun membuat mantan pelatih Timnas seperti Benny Dollo yang juga mengetahui kondisi di dalam tubuh Timnas saat ini, setelah mendapat pengaduan dari gelandang timnas Firman Utina yang merupakan anak angkatnya. "Wim memaki pemain di ruang ganti dengan kata-kata tak pantas ketika jeda dan setelah pertandingan melawan Bahrain yang berakhir dengan kekalahan 0-2. Serangkaian tindakan ini, tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pelatih terhadap para pemainnya," kata Benny Benny menambahkan, dia memaki pemain dan malah menyalahkan Firman. Padahal itu tanggung jawab pelatih atau asistennya, bukan pemain. Sebagai pemain senior yang paling dihormati pemain lainnya di Timnas saat ini, pengunduran diri Firman dari skuad Garuda bisa diikuti oleh pemain lainnya. Setidaknya ada tujuh pemain yang sudah mendaftar ke Manager Timnas Ferry Kodrat untuk tidak dimainkan melawan Qatar. sumber : bolanews.com [/quote] Quote:
Bepe: Tujuh Pemain Timnas Keberatan Ditangani Wim Rijsbergen Jakarta - Bambang Pamungkas membenarkan perihal kabar adanya tujuh pemain yang tak lagi ingin bermain di bawah arahan pelatih timnas Indonesia Wim Rijsbergen. Namun, ia menolak itu dikarenakan pengaruh dari Alfred Riedl. Kabar penolakan terhadap Rijsbergen dari sejumlah punggawa Pasukan Garuda ini sudah santer beredar beberapa hari belakangan. Lewat situs pribadinya, www.bambangpamungkas20.com, Bambang selaku kapten pun berusaha memaparkan lewat tulisan bertajuk "Suatu Sore di Roemah Rempah" yang tercatat baru diunggahnya hari ini, Minggu (11/9/2011). Menurut Bepe, sapaan Bambang, tujuh pemain timnas sudah tidak mau lagi bermain di bawah arahan Rijsbergen tepat setelah pertandingan Indonesia kontra Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tanggal 6 September 2011 lalu. Namun demikian, Bepe menampik adanya dugaan kalau hal itu merupakan imbas dari pertemuan sejumlah pemain dengan Riedl yang merupakan pelatih timnas sebelum Rijsbergen, kendati membenarkan bahwa pertemuan dengan Riedl memang terjadi. "Kabar 7 pemain nasional yang menyatakan tidak ingin bermain di bawah asuhan Wim Rijsbergen, sejatinya sudah terjadi sejak malam setelah pertandingan tgl 6 september. Sedang kami sendiri baru bertemu dengan Alfred dan Wolfgang pada tgl 7 September, sore hari," tulis Bepe. "Sekedar untuk diketahui, jika 7 pemain yang menyatakan tidak bersedia bermain di bawah Wim tersebut, menyampaikannya kepada management timnas sesaat setelah pertandingan selesai, atau pada kisaran pukul 24:00 WIB tgl 6 September," lanjutnya. Kecewa dengan Komentar Wim Rijsbergen Menurut Bepe, ketujuh pemain tersebut bukannya tanpa alasan menolak bermain lagi di bawah Rijsbergen. Hal itu, katanya, didasari oleh ucapan sang pelatih yang dilontarkan usai partai Indonesia kontra Bahrain. "Sejujurnya hal yang membuat pemain sangat kecewa kepada Wim Rijsbergen adalah komentar beliau sesaat setelah pertandingan, yang terkesan melempar segala kesalahan kepada pemain." "Saya yakin semua pemain kecewa dengan komentar tersebut, akan tetapi sejauh ini hanya 7 pemain yang menyampaikan keberatan untuk bermain di bawah asuhan Wim di tim nasional," klaim Bepe. update terakhir dari website Bambang Pamungkas mengenai kronologis kejadian timnas. silahkan klik link ini |
![]() |
|
|