Daftar pelatih SEPAKBOLA yang dianggap "PENGKHIANAT"

[pingpong]

[/quote]

dulu dong gan

Originally Posted by NO REPOST




[/spoiler]

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for :

ane sih gak ngerasa gan, tapi kalo emang repost ya.. maafin yah, asal cantumin dulu buktinya

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

Originally Posted by RULES



1. NO JUNK

2. KOMEN YANG BAIK

3. RATE 5

4. SILAKAN DISIMAK!!

Suporter bola biasanya punya klub kesayangan, dan punya klub yang dibenci, biasanya klub rival/saingan. Nah, kalo ada pemain/pelatih yang pindah dari klub kesayangannya ke klub rival, biasanya (ane bold karena gak semuanya ) suporter tersebut nge-cap orang itu sebagai "pengkhianat". Nah, karena pemain pengkhianat dah sering ditampilin, sekarang ane tampilin pelatihnya.

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for 10:

Dusan Bajevic (AEK Athens, Olympiakos Piraeus)

Spoiler for open this:

Sebagai pemain, Bajevic mencetak 65 gol plus 106 penampilan bersama AEK, membawa AEK meraih 2 gelar liga di akhir 70-an. Dia kemudian memenangkan empat gelar lagi untuk AEK sebagai pelatih, termasuk tiga kali beruntun pada 1992-1994.



Namun, pada tahun 1996 Bajevic menerima tawaran yang cukup besar dari saingan AEK, Olympiakos. Ia memenangkan tiga gelar juara dalam tiga tahun, sebelum dipecat karena kegagalan di Liga Champions. Selama pertandingan Olympiacos melawan AEK, pendukung AEK melemparkan botol, jeruk dan telur ke arahnya.



Bajevic secara mengejutkan kembali ke AEK pada 2002, namun sebagian besar fans tidak memaafkan dia, mengubah karirnya menjadi neraka berkelanjutan. Debutnya ditandai dengan bendera-bendera hitam di sekitar stadion. Dia kemudian menerima ancaman pembunuhan, dan terus-menerus diserang dengan lemparan berbagai benda ke arahnya.



Pada 2004, dia berhenti menjadi pelatih AEK, dan kemudian melatih Olympiakos untuk kedua kalinya

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for 9:

Bela Guttman (FC Porto, SL Benfica)

Spoiler for open this:

Salah satu pelatih terhebat sepanjang masa, Guttmann berpikir loyalitas tidak terlalu penting. Justru sebaliknya, dia menyatakan bahwa "pelatih tidak pernah harus tinggal di tempat yang sama selama lebih dari tiga tahun." Dia melatih tak kurang dari 24 kali dalam 34 tahun (aslinya 40 tahun, dipotong 6 tahun PD2 1939-1945).



Guttmann tiba di Porto pada 1958, dan membawa mereka ke gelar juara liga. Musim selanjutnya, ia beralih sisi dan bergabung dengan Benfica, memimpin mereka untuk dua gelar liga Portugal dan dua kemenangan di Piala Eropa/Piala Champions (Liga Champions sebelum ganti nama), mengalahkan Barcelona dan Real Madrid di final berturut-turut.



Dia keluar dari Benfica pada 1962, dan kembali lagi pada 1965. Satu musim bertahan, dia pindah pada 1966 dan kembali lagi ke Portugal sekaligus mengakhiri karir kepelatihannya pada 1973, bersama FC Porto

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for 8:

George Graham (Arsenal FC, Tottenham Hotspur)

Spoiler for open this:

Salah satu legenda Arsenal, bermain bersama The Gunners sejak 1966-1972, Graham menghabiskan sembilan tahun yang sukses di Highbury, membawa mereka untuk salah satu dari dua keberhasilan Eropa Arsenal, mengangkat trofi Piala Winners pada 1994. Dipecat pada Februari 1995 karena menerima pembayaran ilegal dari agen sepakbola.



Sakit hati karena dipecat, Graham menerima tawaran rival berat Tottenham pada 1998, namun, itu menjadi pilihan buruk. Selain menghancurkan hubungannya dengan suporter Arsenal, ia juga tidak disenangi di White Hart Lane, karena memberi hasil liga yang buruk. Untuk masalah Graham, fans Arsenal dan Tottenham memiliki sikap yang sama, tak seorang pun suporter di London utara merasa kasihan pada Graham ketika ia dipecat pada tahun 2001

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for 7:

Zdenek Zeman (SS Lazio, AS Roma)

Spoiler for open this:

Salah satu pelatih paling berpengaruh di Eropa pada tahun 90-an, Zeman memiliki keberanian untuk "menyebrangi" 2 kubu di Stadio Olimpico Roma. Saat pertamanya di Olimpico adalah ketika ia direkrut Lazio dari Foggia pada 1994, merupakan kebanggaan bagi Lazio yang merekrutnya setelah ia meraih sukses bersama Foggia.



Namun, Zeman tidak bisa merubah Lazio menjadi salah satu tim terbaik Serie A, meski dengan mantan murid andalannya di Foggia, Beppe Signori dan bek rising star Alessandro Nesta.Ia tidak dapat memenangkan Scudetto, dan dipecat pada Januari 1997.



Zeman bergabung dengan Roma pada musim panas, dan ia merekrut bintang muda Francesco Totti. Namun, dengan finish urutan keempat, dan kelima (di musim selanjutnya) tidak cukup baik untuk keluarga Sensi, ia digantikan oleh Fabio Capello pada tahun 1999.

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for 6:

Brian Clough (Derby County, Nottingham Forest)

Spoiler for open this:

Clough "membangun" namanya bersama Derby County, membawa mereka dari kedalaman Divisi II sampai memenangkan gelar Liga Divisi I pertama mereka pada tahun 1972. Ia menjadi pahlawan Derby kala itu.



Namun, Clough, salah satu pelatih terhebat Derby yang pernah ada, juga menjadi salah satu pelatih terhebat rival mereka, Nottingham Forest



Sama seperti di Derby, ia membawa Nottingham dari Divisi II sampai sukses Divisi I dalam hitungan tahun, namun kali ini ia menambahkan dua prestasi mengagumkan, memenangi Piala Eropa/Champions berturut-turut pada 1979 dan 1980. Sosok ikon baik Derby maupun Nottingham, belum ada yang bisa menyamainya.

Spoiler for open this:

Spoiler for open this:

for 5:

Walter Zenga (Catania, Palermo)

Spoiler for open this:

Pada Maret 2009, mantan kiper internasional Italia ini merayakan secara liar dan emosional ketika Catania mengandaskan Palermo 4-0 dalam derby Sisilia yang panas di Stadio Renzo Barbera. Tiga bulan kemudian, ia kembali sebagai pelatih Palermo, rival paling dibenci oleh Catania.



Fans Catania tidak pernah memaafkan pengkhianat sepertinya, sementara ia tidak pernah menjadi terlalu populer di Palermo. Ia dipecat dari Palermo hanya dalam kurun waktu 13 kali pertandingan.



Hasil terakhirnya yang menyebabkan ia dipecat adalah hasil seri di kandang melawan Catania

[spoiler=open this] for 4:

Harry Redknapp (West Ham, Portsmouth, Southampton, Tottenham Hotspur)

[quote]





Pada November 2004, Redknapp secara mengejutkan mengundurkan diri sebagai pelatih Portsmouth, hanya untuk melatih pada rival yang paling dibenci mereka, Southampton. Namun, bersama Southampton, ia terbilang gagal, dan menjadikan Southampton terjerumus jurang degradasi dan akhrinya kembali ke Portsmouth pada 2005, kali ini menyulut kemarahan fans Southampton



Pada 2008, Redknapp memenangi Piala FA, namun ia kembali pindah, kali ini menuju Tottenham menggantikan Juande Ramos. Hal ini menyulut emosi fans West Ham (rival sekota Tottenham), yang notabene merupakan klub tempat Redknapp memulai karir profesional sebagai pemain dan sempat menukangi klub itu pada 1994-2001.
















3 BESAR MENYUSUL DI BAWAH YA :maho