|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() [/quote][quote] Jakarta - Komisi V (perhubungan, transportasi, Infrastruktur) DPR kembali berjanji akan melakukan evaluasi terutama dalam transportasi udara setelah tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ). Rapat kerja (Raker) atau rapat dengar pendapat (RDP) yang dilakukan Komisi V dengan mitra kerjanya bukanlah hal yang baru. Kasus-kasus jatuhnya pesawat yang terjadi belakangan juga diambil langkah serupa. Namun, belum ada perbaikan signifikan. "Komisi V DPR RI nanti akan melakukan rapat kerja atau rapat dengar pendapat dengan semua mitra kerja terkait untuk mendengarkan laporan, mendalami dan memetakan masalah atas musibah tersebut, sekaligus mencari solusi terbaik untuk masa depan dunia penerbangan kita," kata anggota Komisi V DPR Marwan Jafar, dalam rilisnya yang diterima INILAH.COM, Senin (14/5/2012). Mitra kerja yang dimaksud adalah Kementerian Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), maupun Badan SAR Nasional. Marwan menjelaskan, dunia penerbangan Indonesia masih membutuhkan evaluasi-evaluasi yang berkesinambungan dengan mengikuti dan mengadaptasi teknologi penerbangan yang pesat. Disamping tentu Indonesia harus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, serta sarana. selain itu, prasarana dunia penerbangan Indonesia juga harus ditingkatkan sesuai dengan standar internasional, dengan mengutamakan faktor keselamatan. "Faktor keselamatan inilah manjadi kata kunci, dan itu menjadi tantangan kita semua. Sekali lagi, dengan rasa bangga dan tulus, kita beri apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras para petugas dan aparat kita dalam menangani musibah pesawat Sukhoi SSJ 100 tersebut," kata Ketua Fraksi PKB DPR ini. Untuk itu, Marwan meminta kepada DPR dalam hal ini Komisi V untuk melakukan evaluasi terhadap sistem perhubungan udara Indonesia. Sehingga kejadian seperti pesawat jatuh tidak terulang lagi. sumber Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|