|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Quote:
TEMPO Interaktif, Riyadh - Pemerintah Arab Saudi menggerakkan ribuan personel keamanan ke kota-kota di provinsi muslim Syiah di timur laut. Di jalan tol menuju Dammam dan kota kota di wilayah itu tampak lusinan kendaraan militer dan bus penuh tentara berjalan beriringan. "Pemerintah Arab Saudi mengerahkan 10 ribu anggota pasukan keamanan ke provinsi muslim Syiah di timur laut itu," tulis harian The Independent dan Telegraph kemarin. Pengerahan pasukan itu dipicu demonstrasi di wilayah tersebut pada Jumat lalu. Ratusan pendemo berpawai di Kota Al-Hufuf, Al-Ahsa, dan Al-Qatif. Mereka mengecam penahanan Sheikh Tawfiq al-Amer. Ulama Syiah itu ditangkap 25 Februari lalu setelah mengirim sebuah petisi agar Arab Saudi seharusnya menjadi monarki konstitusional. Dalam demonstrasi yang diprovokasi oleh pemberontakan Syiah di Bahrain itu, sedikitnya 22 demonstran di Qatif diciduk. Qatif adalah area yang paling banyak dihuni warga muslim Syiah. Demonstrasi juga terjadi di Ibu Kota Riyadh untuk pertama kalinya. Sekitar 200 demonstran berkumpul di depan Masjid Al-Rajhi, Riyadh. Massa memprotes pemerintah yang dinilai korup. Saat helikopter polisi terbang di atas massa, mereka berteriak, "Pencuri, pencuri, di mana uang 200 miliar riyal?" Oposisi Arab Saudi menyatakan gerakan ini baru permulaan. Mereka berencana menggalang paling tidak 20 ribu warga Riyadh dan provinsi-provinsi timur laut dalam enam hari ke depan untuk menuntut pemberantasan korupsi. Jika mungkin, mereka juga ingin mendepak Keluarga Saud yang berkuasa. Untuk menggalang dukungan, mereka menggunakan e-mail dan Facebook. Melalui media ini mereka mengajak warga muslim Sunni bergabung dalam demonstrasi besar bertajuk "Hari Kemarahan" pada 11 Maret mendatang. Mereka berencana menempatkan para perempuan yang ikut protes di garis depan buat mencegah pasukan keamanan menembaki mereka selama demonstrasi. Untuk meredam amarah rakyat, Raja Abdullah, dua pekan lalu, membagikan paket uang kontan senilai US$ 36 miliar kepada rakyat. Dia juga mengampuni sejumlah tahanan politik dan menaikkan gaji pegawai negeri sebesar 15 persen. Selain itu, Abdullah mengancam pemerintah Bahrain. Dia menegaskan, jika Bahrain tak memadamkan revolusi Syiah, pasukannyalah yang akan membereskan. The Independent | Press TV | Reuters | dwi arjanto |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|