Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Save Our Planet

Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 5th April 2011
basta323's Avatar
basta323VIP basta323 is offline
� Secret Member �
 
Join Date: Dec 2010
Location: Ceriwis
Posts: 3,547
Rep Power: 36
basta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Guru
Default Anggota "Flying Squad" Tesso Nilo melahirkan seekor gajah jantan



Pekanbaru, 8 Maret 2011 - Lisa, salah satu gajah Flying Squad melahirkan anak keduanya di Taman Nasional Tesso Nilo pada 31 Januari 2011 lalu. Anak gajah yang berkelamin jantan tersebut dan induknya dalam keadaan sehat bahkan tak lama setelah dilahirkan dia sudah mampu berjalan perlahan-lahan menuju camp Flying Squad yang berjarak 2 km dari lokasi kelahiran. Kelahiran anak gajah ini merupakan anak gajah ketiga bagi tim Flying Squad dan anak kedua bagi Lisa.
Flying Squad merupakan suatu teknik untuk menangani konflik manusia-gajah dengan memberdayakan gajah latih untuk mengusir dan menggiring gajah-gajah liar yang keluar untuk kembali ke habitatnya. Tim ini terdiri dari empat ekor gajah terlatih yang terdiri dari dua jantan dan dua betina bersama dengan delapan orang perawatnya atau disebut mahout. Tim Flying Squad kerjasama Kementerian Kehutanan dan WWF-Indonesia mulai dioperasikan di Taman Nasional Tesso Nilo pada April 2004.
Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Ir. Darori menyatakan,� Saya sangat gembira dengan kelahiran anak gajah ketiga Flying Squad di Taman Nasional Tesso Nilo karena ini menyiratkan harapan untuk upaya konservasi gajah yang lebih baik khususnya di Riau. Darori menambahkan, �Sebagai ungkapan rasa gembira, kami memberikan nama anak gajah tersebut �Imbo�, yang diambil dari kata rimbo atau rimba dalam bahasa melayu.� Syamsuardi, Flying Squad Officer WWF-Indonesia Program Riau menyatakan bahwa kelahiran tiga ekor anak gajah Flying Squad dalam kurun waktu 4 tahun terakhir juga merupakan indikasi bahwa satwa tersebut mendapatkan perawatan baik dan habitat yang sesuai untuk dapat berkembang biak.
Tesso Nilo merupakan salah satu blok hutan dataran rendah yang masih tersisa di Provinsi Riau. Kawasan ini merupakan habitat alami bagi satwa dilindungi terancam punah seperti harimau dan gajah sumatera. Degradasi hutan di kawasan tersebut telah menyebabkan tingginya konflik manusia-satwa liar terutama gajah. Salah satu bentuk penanganan konflik manusia-gajah jangka pendek adalah dengan melakukan patroli, pengusiran dan penggiringan gajah liar melalui pengoperasian tim Flying Squad. Dari hasil analisa data tahun 2005-2008, kerugian akibat konflik manusia-gajah di daerah operasi Flying Squad dapat ditekan hingga 80% dibanding sebelum Flying Squad dioperasikan. Flying Squad juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam penanganan konflik manusia-gajah liar.
Terdapat dua kantong habitat gajah di blok hutan Tesso Nilo dengan jumlah populasi gajah liar sekitar 200 ekor. Seluas 83.068 ha hutan Tesso Nilo telah ditunjuk menjadi Taman Nasional yang akan menjadi Pusat Konservasi Gajah di Indonesia. Di sisi lain, kawasan ini terancam kelestariannya karena perambahan terutama untuk perkebunan sawit. Oleh karena itu Flying Squad sangat efektif untuk mengurangi konflik manusia-gajah yang terjadi di sekitar taman nasional tersebut.
Drh. Hayani Suprahman MSc , Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo menyatakan,� Secara umum seluruh gajah-gajah di Flying Squad dalam kondisi sehat.� Hayani menambahkan� Dua anak gajah Flying Squad sebelumnya yang kini masing-masing berumur 4 dan 3,5 tahun telah dipersiapkan untuk memperkuat Tim Flying Squad dan menunjang kegiatan ekowisata di Taman Nasional Tesso Nilo.
Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam Dirjen PHKA, Ir. Sumarto, MM menyatakan,� Ekowisata di Taman Nasional Tesso Nilo sangat potensial untuk dikembangkan dalam kerangka pemanfaatan jasa lingkungan.� Ia menambahkan, �Keunikan Flying Squad akan menjadi daya tarik bagi pasar ekowisata, tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah membangun infrastruktur penunjang dan mempromosikannya.�
sumber

__________________
Semoga Ceriwis Makin Rame Ya
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:53 AM.


no new posts