Polisi Tangkap BW!
Jakarta - Ketua Umum DPP Projo (Pro Jokowi) yang juga relawan Jokowi-JK saat Pilpres lalu, Budi Arie Setiadi mengkritik pernyataan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno yang menyebut KPK 'membakar rakyat'. Menurut Budi, Tedjo seharusnya memahami Nawa Cita, 9 agenda prioritas pemerintahan Jokowi-JK.
Projo adalah salah satu unsur relawan yang mendukung pasangan Jokowi-JK di Pilpres lalu.
"Para aparat pemerintah dan pembantu presiden harus memahami Nawa Cita. Ini bukan sekadar janji kampanye, tapi juga harus diwujudkan. Penegakan hukum dan antikorupsi juga salah satu amanah reformasi," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/1/2015).
Salah satu Nawa Cita Jokowi-JK yakni keinginan mewujudkan penegakan hukum dan anti korupsi. Nawa cita tersebut yakni kami akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
Menurut mantan aktivis Reformasi 1998 dari UI itu, sebagai menteri, seharusnya Tedjo lebih paham Nawa Cita yang ingin diwujudkan oleh pemerintah.
Budi menyesalkan penilaian Tedjo bahwa massa yang memenuhi gedung KPK sejak Jumat (23/1/2015) adalah rakyat yang tidak jelas. Budi menjelaskan, mereka yang datang ke KPK adalah aktivis antikorupsi dan pembela hak asasi manusia yang mendukung Jokowi sejak Pilpres 2014 lalu.
"Mereka bukanlah massa anarkistis, melainkan tokoh-tokoh yang menginginkan penguatan institusi penegak hukum, baik Polri maupun KPK. Pak Tedjo harus lebih hati-hati dalam memberikan pernyataan," tegasnya.
Next