|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Jakarta - Presiden SBY akan mengevaluasi maraknya korupsi di kementerian. Namun evaluasi ini dinilai tidak akan berujung pada tindakan nyata, apalagi sampai ada reshuflle. Jangan berharap evaluasi ini akan sesuai dengan keinginan publik yang menginginkan ada 'bersih-bersih' di kementerian dan lembaga negara.
"Sulit berharap ada perubahan di era SBY. Filosofi dia kan menjaga keseimbangan. Akan sulit bagi SBY untuk melepas menterinya, karena takut nanti malah berbalik melawan dia. SBY berpikir tidak ada gunanya menumpuk-numpuk lawan di akhir masa jabatannya," ujar ujar Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti kepada detikcom, Selasa (6/9/2011). Ray menyayangkan sikap SBY yang seperti tersandera oleh komposisi parpol dalam koalisi. Dia pesimistis evaluasi ini akan membuat gebrakan. "Seperti waktu dulu penilaian UKP4, itu juga tidak ada tindakan apa-apa. Ujung-ujungnya tertahan," kata Ray. Ray juga mencatat beberapa kali tidak ada tindakan nyata SBY untuk menyelesaikan permasalahan, termasuk kasus korupsi. Tindakan SBY hanya sebatas lips service. "Paling pidato. Lalu evaluasi, lalu paling ada pembentukan satgas ini itu," kritiknya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menggelar evaluasi guna mencegah korupsi terulang di kementerian lain. "Iya tentu Presiden nanti akan melakukan evaluasi terhadap kinerja kabinet. Ini memang tidak dilaporkan, tapi bersama-sama dengan pak wakil presiden, itu selalu dilakukan evaluasi," kata juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Bina Graha, Jakarta, Senin (5/9/2011). Secara umum, Julian mengatakan bahwa Presiden SBY menyerahkan semua kasus yang melibatkan para pegawai kementerian ke proses hukum. Langkah evaluasi bukan untuk mengintervensi kasus, tapi untuk melakukan perbaikan. sumber Terkait:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
wah.
bener banget tuh ndan,cuma buah bibir aje.. |
#3
|
||||
|
||||
![]()
kasian sby ditipu trs
makanya tegas dong ![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|