Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 16
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Disturbing Behavior - 41/53 - Mengutil

MENGUTIL



Mengutil menjadi masalah yang sangat besar di Amerika Serikat dewasa ini dan secara negatif dampaknya berpengaruh pada setiap orang. Sebagian besar pelau penguntilan yakin bahwa mereka hanya mencuri dari pelaku bisnis kaya yang tamak dan tidak memerlukan uang, namun sesungguhnya setiap orang turut menanggung akibatnya. "Di Amerika Serikat, para pengutil telah mencuri sekitar $25 juat berupa barang dagangan dari berbagai toko setiap hari! Itu mengakibatkan biaya tambahan sekitar $300 per tahun yang harus Anda dan keluarga Anda tanggung berupa harga yang lebih tinggi sebagai biaya untuk menutup kerugian akibat perbuatan mengutil."


Berbagai barang senilai lebih drai $10 milyar telah dicuri dari toko-toko setiap tahun. Kira-kira 23 juta orang melakukan pengutilan di negeri kita saat ini, dan sepuluh juta orang telah tertangkap dalam lima tahun terakhir ini. Menurut data statistik, 25 persen para pengutil adalah remaja, dan 75 persen adalah orang dewasa. Biaya-biaya yang tidak terlihat nyata yang timbul akibat pengutilan ini antara lain:

- Konsumen harus membayar harga yang lebih tinggi
- Beban yang bertambah pada pihak polisi dan pengadilan
- Tindak pengamanan yang tidak menyenangkan oleh pihak toko
- Perhatia yang harus ditambahkan terhadap kejahatan dan keselamatan umum
- Permasalahn dalam keluarga diakibatkan oleh tertangkapnya si pelaku
- Pengaruh pada mutu kehidupan dalam suatu kelompok masyarakat
- Pengeroposan pada kaum muda dan masa depan kita.


Menurut David Cimbora, pencurian dapat mempengaruhi semua urid termasuk mereka yang tidak menghadapi berbagai dorongan kebutuhan ekonomi hingga terpaksa harus mencuri. Dia berkata, "Keluarga-keluarga yang relatif stabil, mempunyai jaminan keuangan yang aman, juga yang memegang prinsip dan aturan yang baik, dapat memiliki anak-anak yang terjerumus di bawah pengaruh ideologi sosial yang tidak baik." Perbuatan mengutil tidak hanya mempengaruhi murid yang menghadapi tekanan ekonomi, tetapi itu juga secara luas mempengaruhi latar belakang ekonomi si murid.


Tindakan mengutil tidak lagi berbahaya dan sulit seperti di masa lalu. Bahkan meski dilengkapi dengan berbagai alat penghalang yang canggih, seperti segel pengaman elektronik dankamera video pengintai, para remaja masih juga menemukan cara yabf relatif mudah untuk keluar dari suatu toko dengan setumpuk pakaian. Para pelaku bisnis tidak bisa sepenuhnya melindungi usaha mereka terhadap para pengutil karena para pelaku tersebut dapat menghindari upaya penmagkapan dengan banyak cara.


Para remaja mengutil karenan alasan yang berbeda-beda:karena depresi, marah, gelisah, merasa tidak aman, kebutuhan akan perhatian, atau untuk melepaskan ketegnagan. Selain itu agar diterima oleh rekan-rekan mereka; sesungguhnya 86 persen berkata bahwa teman-teman mereka terlibat dalam penguntilan. Menurut Cimbora, "Suatu presentase yang tinggi terhadap anak-anak yang mengidap gangguan perilaku melakukan pelanggaran itu bersama teman-teman mereka. Tekanan untuk melakukan pelanggaran agar diterima oleh sekelompok teman dapat menjadi sangat kuat."


Sejumlah murid dalam presentase kecil menghadapi tuntutankebutuhan nyata yang membuat mereka mengutil. Mereka mungkin tidak memperoleh kebutuhan dasar di rumah, oleh karena itu mereka mengutil untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Mereka mungkin mencuri pakaian agar terlihat layak dan sopan di sekolah, dimana hukuman sosial karena tidak berpenampilan baiksangat berat. Ini bukanlah suatu kejadian yang biasa, karena itu pemerintah memperhatikan sebagian besar murid yang berada dalam situasi seperti ini.


Para remaja juga melakukan penguntilan sebagai getaran hati untuk melakukannya. Setiap kali melakukan penguntilan, mereka mengalami gelombang adrenalin, yang membuat mereka mampu melupakan berbagai masalah. Dampak yang bersifat sementara ini berangsur-angsur dapat membuat mereka kecanduan. Tiga puluh tiga persen remaja mengaku keuslitan untuk berhenti mengutil bahkan setelah mereka tertangkap. Steve Dowshen dan Leslie Gravin berkata, "Bagi banyak orang mengutil itu bersifat adiktif, dan itu sama sulitnya dengan usaha untuk berhenti mengkomsumsi narkoba atau minuman keras. Ini merupakan suatu bahaya yang nyata bagi para murid yang mempunyai waktu dan peluang yang cukup besar untuk berulang kali mencuri." Kecuali para remaj itu menyadari masalah yang lebih dalam seperti mengapa mereka menjadi kecanduan, mereka tidak akan pernah mampu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meninggalkan apa yang selama ini mereka lakukan.


Namun, para remaja pasti akan menghadapi konsekuensi sosial jika mereka terus mengutil. Karena hla itu adalah perbuatan kriminal, mereka dapat ,emdeka, dalam penjara. Lebih dari itu, mereka tidak akan pernah merasa aman dan selalu mencari perhatian dan penerimaan dari rekan-rekan mereka. Meski seandainya mereka tidak pernah tertangkap, mereka harus menghadapi rasa bersalah danmalu atas apa yang sudah mereka lakukan. Yang lebih buruk lagi, para pencari ketegangan itu yang seolah merasa nyaman saat mengutil akan meningkat ke dalam berbagai bentuk kejahatan yang lain.


Remaja pelaku pengutilan, mau tidak mau, mempengaruhi setiap orang di sekitar mereka. Jika mereka dipenjara, keluarga mereka harus menghadapi kenyataan bahwa anak-anak mereka telah tertangkap. Dan pada masa mendatang, anak remaja itu tidak akanmendapat pekerjaan yang baik, dan hal itu akan menjerumuskan dalam suatu pola kemiskinan yang tiada ampun.


Langkah apa yang dapat diambil oleh anak remaja agar dapat meninggalkan perilaku demikian? Pertama, mereka perlu bertanggung jawab atas setiap tindakan mereka danmengambil keputusan pribadi yang bijaksana. Harus ditunjukkan bahwa mereka mmpunyai kemampuan untuk membuat pilihan yang benar. Meskipun jika kecanduan itu terlalu sulit untuk dapat mereka tinggalkan dengan kemampuan mereka sendiri, mereka masih dapat memperoleh pertolongan. Ada banyak program yang bertujuan untuk membantu mereka yang menghadapi berbagai macam kecanduan, seperti mengutil.


Dan di atas semuanya itu, remaja memerlukan interaksi yang baik dengan orangtua mereka. David Kayes berkata bahwa "pencegahan ternaik yang dapat dilakukan orangtua adalah dengan menjaga agar komunikasi dengan anak-anak mereka tetap terjalin dan dengan tetap berperan dalam kehidupan anak remaja mereka." Chusk Sennewald menambahkan, "Orangtua harus secara terus-menerus menjadi contoh standar perilaku pada saat membicarakan mengenai apa yang benar atau apa yang salah dengan anak-anak mereka."


Rasa bersalah adalah suatu alat efektif dan sehat untuk membantu para murid menghentikan perbuatan mengutil. Kebanyakan anak remaja mempunyai suatu kesadaran akan kewajiban moral, dan ketika orangtua menekankan rasa bersalah secara psikologis terhadap pelanggaran suatu hukum moral, hal itu dapat mempengaruhi para murid secara positif. "Penghinaan ringan namun hilangnya lama," kata Britney, yang tertangkap saat mengutil ketika dia berada di toko bersama sang ibu yang tidak mencurigainya. "Iu membuatku merasa tidak enak karena telah mengecewakan ibu, sebab saat itu dia bersamaku. Kurasa kau telah membuatnya malu, dan aku merasa sangat rendah. Aku tidak mau lagi merasakan yang seperti ini."


Pendekatan lainnya yang sangat membantu anak remaja dalam mengalahkan dorongan untuk mengutil adalah disiplind an hukuman. Seorang penasihat menyarankan: "Disiplin harus konsisten dan dijalankan hingga tuntas. Jika Anda mengajarkan kedisiplinan namun gagal menuntaskannya, maka itu berarti Anda mendidik anak-anak Anda dengan peraturan dan ukuran yang tidak mempunyai dampak dan hasil yang pasti."

Apapun juga bentuk penghukuman yang diterapkan oleh orangtua terhadap anak remaja mereka hendaknya konsisten dan adil. Tidak ada yang akan menjauhkan remaja dari orangtuamereka lebih jauh lagi dibandingkan orangtua yang menyalahgunakan kekuasaan terhadap anak-anak mereka. Hukuman-hukuman dari pencurian yang telah mereka lakukan harus membuat para remaja itu memahami bahwa orangtua mereka mengasihi dan peduli kepada mereka dan hanya berusaha membantu mereka menghentikan perbuatan buruk mereka, bukan benar-benar menjatuhkan hukuman.


Alkitab memberi jawaban yang tegas atas kecanduan mengutil. "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah epncobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekautan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada wkatu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya" (1 Korintus 10:13)


Jika anak remaja mencari Tuhan, maka Dia akan menyediakan suatu jalan keluar terhadap percobaan. "Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa" (Ibrani 4:15)


Denagn waktu dan disiplin yang tepat, para pengutil yang parah dapat menghentikan perilaku mereka itu. Masalah mereka yang sebenarnya adalah kerohanian mereka. Jikalau mereka belajar untuk takut akan Tuhan dan mematuhi perintah-Nya dengan penuh kasih, maka mereka tidak akan lagi berkeinginan untuk mencuri. Jika mereka juga mempelajari alasan mengapa Alkitab berkata bahwa mencuri itu salah, maka Firmnan TUhan akan mengubah hidup mereka.

Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts