JAKARTA, KOMPAS.com - Cahaya lampu di setiap ruangan memang sangat penting saat malam tiba. Khususnya di ruang keluarga, pencahayaannya perlu ditata lebih maksimal.
Ahli pencahayaan dari Graha Cipta Hadiprana, Arwin Amir, ketika ditemui seusai talkshow Interior Designer Gathering yang diselenggarakan Majalah Idea dan Philips Lighting Indonesia di Jakarta, Senin (25/6/2012) mengatakan, ruang keluarga adalah tempat paling fleksibel di dalam rumah. Di sini, kegiatan bersifat publik maupun pribadi bisa terjadi.
Kegiatan bersifat private, kata Arwin, contohnya adalah acara kumpul keluarga inti sembari duduk dan bercanda atau menonton televisi bersama. Sementara bentuk kegiatan publik seperti arisan keluarga besar, reuni, atau acara khusus lain yang tidak melibatkan secara penuh anggota keluarga inti.
Pencahayaan di ruang keluarga, Arwin menyarankan, harus tetap terang sehingga memberikan kesan luas. Namun, meskipun terang, bukan berarti ruang keluarga membutuhkan lampu sorot atau standing lamp.
Arwin menyarankan memakai cahaya yang cukup dari lampu jenis Light Emitting Dioda (LED) pada lampu gantung untuk menerangi ruangan. Atau, kita bisa memilih lampu tanam dalam langit-langit ruang.
Agar lebih terang, kita juga bisa menambahkan lampu portable atau spotlight. Hal ini akan bermanfaat dalam memberi cahaya lebih terang ketika ruangan ditinggalkan.
Namun demikian, pemilihan warna lampu di ruangan ini perlu disesuaikan dengan tampilan interiornya. Arwin menyarankan, interior ruangan ini sebaiknya simpel dan menghindari penggunaan warna-warna berat seperti hitam.
Di dalam ruang keluarga, pemakaian warna-warna berat sebaiknya cukup sebagai aksen. Dinding maupun lantai pada ruang ini sebaiknya dibuat terang, karena hal itu akan mempengaruhi efek pencahayaan. Warna-warna terang membuat ruangan terasa lebih luas.
sumber
26th June 2012
"Standing Lamp" di Ruang Keluarga? Tak Perlu!
