
7th February 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Polisi Dinilai Gagal Lindungi Warga
Petugas kepolisian menyisir lokasi kejadian pascapenyerangan terhadap warga yang diduga menganut aliran Ahmadiyah di desa Umbulan, Kec Cikeusik, Pandeglang, Banten, Senin (7/2). Sejak kemarin malam, warga Desa Umbulan mengungsi karena khawatir menjadi korban salah sasaran. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Komisi Kepolisian Nasional Novel Ali menyatakan aparat penegak hukum dalam hal ini polisi telah gagal dalam melindungi warga sehingga terjadi kekerasan yang mengakibatkan tiga anggota Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten, tewas.
"Fungsi preventif dan fungsi intel di polisi enggak berjalan baik sehingga kekerasan tersebut bisa terjadi," kata Novel, Senin (7/2).
Novel mengatakan jika fungsi preventif hingga represif di Polri berjalan dengan baik, peristiwa kekerasan yang bermotif agama di Cikeusik itu tak akan terjadi. Novel meminta pelaku kekerasan dan penyerang Jemaah Ahmadiyah bisa diadili di depan hukum.
"Siapa pun yang melakukan kekerasan wajib diadili. Tak boleh ada pelanggaran hak asasi manusia," kata dosen di Universitas Diponegoro, Semarang ini.
Negara, kata Novel, tak boleh kalah dengan pelaku kejahatan. "Polisi adalah alat negara," kata dia. Novel khawatir tindak kekerasan ini bisa merusak citra Indonesia di mata internasional.
Ahad (6/2) pagi lalu, ribuan massa menyerang warga Ahmadiyah yang tengah berkumpul di rumah Suparman, salah seorang pemuka Ahmadiyah di Kampung Peundeuy, Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. Dalam bentrok tersebut, tiga pengikut Ahmadiyah tewas. Sehari sebelumnya, Kepolisian Resor Pandeglang menangkap Suparman dan istri, serta salah seorang tokoh pemuda Ahmadiyah
Rofiuddin
|
|