FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Sepak Bola Tempat berkumpulnya para Bola mania di seluruh tanah air. Fans ataupun pecinta bola bisa berbagi info disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Surabaya - Aceh United tengah diterpa konflik internal. Masalah ini bukan sesuatu yang besar dan terjadi hanya karena miskomunikasi antara pelatih Lionel Charbonier dengan pengurus.
Diberitakan sebelumnya, konflik internal itu terjadi karena sejumlah �pengurus bayangan� Aceh United mengkritik pemain pilihan Charbonier. Sejumlah pengurus bayangan itu yakni Amri Bin Atok, Syahbuddin, dan Nyak Arani. Sekretaris tim Aceh United, Mahyudin Okib, mengatakan tidak tahu soal adanya pengurus bayangan. Ia menjelaskan bahwa nama-nama tadi masih pengurus di Aceh United. �Amri Bin Atok adalah sebagai komisaris. Nyak Arani wakil manajer marketing. Sementara Syafuddin dulu adalah manajer lokal, sekarang bendahara marketing dan panpel,� kata Mahyudin saat berbincang dengan detikSport di Hotel Sahid, Surabaya, Sabtu (12/3/2011) pagi WIB. Masih dari berita sebelumnya, Charbonier dalam bahasa campuran Inggris dan Prancis sempat mengeluarkan statement bahwa ada laporan dari beberapa pemain bahwa pengurus lokal Aceh United meminta setoran Rp 2-3 juta per bulan per pemain tiap menerima gaji. �Sekarang begini, kalau dikatakan pengurus, pengurus yang mana? Namanya siapa? Pengurus lokal ada beberapa orang,� ujar Mahyudin mengenai hal ini. Mahyudin mengatakan bahwa ada kemungkinan kutipan uang itu merupakan uang yang harus dibayarkan kepada agen pemain. Meski begitu ia menegaskan bahwa hal tersebut masih berupa kemungkinan. �Saya sempat crosscheck ke beberapa orang, saya ada mendengar begini. Pemain masuk melalui agen-agennya. Ada yang agen lokal, ada yang agen asing. Mungkin ada sebagian dari mereka pemain ada yang tidak menyetor. Agen tidak punya link untuk ke dalam (ke Aceh United�red). Bisa saja mungkin begitu, saya bicara di atas kemungkinan, lalu agen-agen itu memanfaatkan jasa seperti itu. Saya tidak bisa menjustifikasi,� urai Mahyudin. Mahyudin mengatakan bahwa konflik internal yang terjadi dalam tubuh Aceh United sebenarnya merupakan hal kecil dan itu terjadi akibat miskomunikasi antara Charbonier dengan pengurus klub. �Antara coach Lionel dengan pengurus Aceh nggak nyambung dalam hal komunikasi. Jadi, dalam keseharian itu ada persoalan-persoalan kecil. Keinginan Lionel tidak bisa sampai secara optimal. Misal, untuk perlengkapan pertandingan dia minta yang seperti ini. Tapi sudah sering begitu,� jelas Mahyudin. �Lionel memang temperamental. Ketika gak nyambung, dia merasa bagaimana ini. Namun secara mendasar tidak ada masalah. Kita jalan terus. Kalau masalahnya memang besar, timbul riak besar. LPI tak menerima laporan soal ini,� tutup dia. Aceh United berada di Surabaya untuk menghadapi Persebaya Surabaya, Minggu (13/3/2011) dalam laga lanjutan LPI. |
![]() |
|
|