
31st March 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Obama Teken Perintah Rahasia Bantu Pemberontak Libya
Barack Obama. AP/Silvia Izquierdo
Quote:
TEMPO Interaktif,Washington -- Presiden Barack Obama telah menandatangani perintah rahasia yang menyetujui dukungan pemerintah AS secara rahasia terhadap pasukan pemberontak yang berusaha menggulingkan pemimpin Libya Muammar Qadhafi, kata pejabat pemerintah kepada Reuters, pada hari Rabu.
Obama meneken perintah itu, yang dikenal sebagai "temuan" presiden, dalam dua atau tiga minggu lalu, menurut sumber pemerintah yang mengetahui masalah tersebut.
Temuan tersebut adalah bentuk perintah presiden yang digunakan untuk mengesahkan operasi rahasia oleh Central Intelligence Agency. Ini adalah langkah legal yang diperlukan sebelum tindakan seperti itu terjadi, tetapi tidak berarti bahwa itu akan terjadi.
"Seperti praktek umum untuk hal ini dan semua urusan administrasi, saya tidak akan mengomentari masalah-masalah intelijen," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney dalam sebuah pernyataan.
"Saya akan mengulang apa yang dikatakan Presiden kemarin - tidak ada keputusan telah dibuat tentang menyediakan senjata kepada pihak oposisi atau kelompok di Libya."
CIA, yang menolak berkomentar pada otorisasi Obama, telah memasukkan kelompok-kelompok kecil agennya untuk mengumpulkan data intelijen guna serangan udara, sebagai bagian dari kekuatan bayangan Barat yang diharapkan Amerika Serikat dapat membantu menghancurkan kekuatan militer Qadhafi, The New York Times melaporkan, seraya mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya.
Selain agen CIA, puluhan pasukan khusus Inggris dan agen intelijen MI6 juga bekerja di Libya, kata surat kabar itu.
Berita bahwa Obama telah memberi otorisasi muncul saat Presiden dan pejabat AS dan sekutunya berbicara secara terbuka tentang kemungkinan mengirim pasokan senjata ke musuh Qadhafi, yang bertempur dengan pasukan pemerintah yang dilengkapi persenjataan lebih baik.
Amerika Serikat adalah bagian dari koalisi -- dengan anggota NATO dan beberapa negara Arab -- yang melakukan serangan udara terhadap pasukan pemerintah Libya di bawah mandat PBB yang ditujukan untuk melindungi warga sipil yang menentang Qadhafi.
Saat diwawancarai oleh jaringan AS pada hari Selasa, Obama mengatakan tujuannya adalah agar Qadhafi "akhirnya mengundurkan diri" dari kekuasaan. Dia berbicara tentang menerapkan "tekanan terus-menerus, tidak hanya militer tetapi juga melalui cara lain" untuk memaksa Qadhafi mundur.
Obama mengatakan AS tidak mengesampingkan menyediakan perangkat keras militer untuk pemberontak. "Adalah wajar untuk mengatakan jika kami ingin memasukkan senjata ke Libya, kami mungkin dapat melakukan. Kami melihat semua pilihan pada saat ini," katanya kepada presenter ABC News, Diane Sawyer.
Di Washington, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton bersikeras kepada wartawan bahwa tidak ada keputusan yang diambil.
REUTERS | ERWIN Z
|
|