FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Cek Tanggal Kadaluarsa Obat. Menurut fakta yang di lansir dari MensHealth, ternyata banyak obat-obatan yang dijual bebas yang tidak berubah menjadi racun dalam semenit �atau bahkan setahun� setelah masa kadaluarsanya berlalu. �Tanggal tersebut hanya menunjukkan seberapa lama produsen obat bisa menjamin keampuhan dan keamanan obat tersebut,� ujar David Apgar, Pharm.D., asisten profesor ilmu farmasi praktis di University of Arizona, Amerika Serikat. �Jika mereka mengujinya untuk 3 tahun, bukan berarti obat tersebut tidak akan bertahan selama 6 tahun. Mereka hanya belum mengetesnya.� Lantas, dari mana Anda bisa tahu seberapa pentingnya tanggal kadaluarsa? Akan kami tunjukkan mana yang sebaiknya Anda patuhi, pertimbangkan, atau acuhkan tanggal kadaluarsanya. Sunscreen. Patuhi: Sebelum Anda konsumsi obat-obatan kadaluarsa apa pun, pertimbangkan apa hal terburuk yang mungkin terjadi jika �obatnya� tidak bekerja. Jika obatnya adalah sunscreen, maka Anda bisa mengundang kanker kulit. �Jangan ragu untuk membuang sunscreen yang sudah kadaluarsa,� kata Stephen Hoag,Ph.D., profesor ilmu farmasi di University of Maryland. Jika Anda sering meletakkan botol sunscreen tersebut di tempat yang terkena sinar matahari langsung singkirkan saja bahkan sebelum tanggal kadaluarsa. Hawa panas yang intens bisa mempercepat pemecahan bahan-bahan aktif yang ada didalamnya, dan membuat kulit Anda tidak terlindungi. Aspirin. Pertimbangkan: �Berbagai hasil penelitian telah menunjukkan bahwa aspirin kehilangan efektivitasnya seiring waktu,� ujar Lee Cantrell, Pharm.D., profesor farmasi klinis di University of California San Fransisco. Dalam satu studi yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine, dr. Cantrell dan koleganya menemukan bahwa aspirin yang berumur satu dekade hanya memiliki sisa 1% dari kemampuan awalnya. Lalu, bagaimana dengan aspirin dalam kemasan botol satu tahun setelah tanggal kadaluarsa? Dalam kasus seperti ini, percayai hidung Anda. �Aspirin yang rusak terpecah menjadi asam asetat, yang baunya menyerupai cuka,� kata dr. Apgar. �Tidak berbahaya, tapi manfaatnya tidak akan efektif,� tambahnya. Benzoyl Peroxide (obat jerawat). Acuhkan: Dalam peperangan melawan waktu, benzoyl peroxide memiliki keuntungan yang signifikan berkat ukurannya. �Benzoyl peroxide pada dasarnya adalah molekul kecil,� ujar Mikael Langner, M.D., peneliti dermatologi di University of California San Fransisco. Molekul kecil membuatnya lebih gampang diserap oleh kulit. Untungnya, ada konsentrasi tinggi benzoyl peroxide di setiap olesan krim tersebut, Hilangnya sedikit molekul tidak akan berpengaruh banyak terhadap kemampuan obat pembasmi jerawat Anda. Obat Kumur. Patuhi: Sebagian besar obat kumur mengandung antiseptik �dan air dalam persentase yang cukup tinggi. Artinya? �Ada peluang berkembangnya bakteri, terutama setelah dua tahun ketika kemampuan bahan-bahan aktif didalamnya mulai menghilang,� kata Jennifer Jablow, D.D.S., dokter gigi dari Manhattan, New York. Dextromethorphan (Obat Batuk). Patuhi: Peneliti di Spanyol menguji stabilitas obat batuk sirup dan menemukan bahwa dextromethorphan mengalami kerusakan yang lebih banyak daripada bahan-bahan lain. Sialnya lagi, obat batuk sirup �sama seperti cairan lainnya� rentan terhadap pengaruh waktu. Menurut dr. Apgar, kandungan alkoholnya bisa menguap atau bahan-bahan aktif yang lain bisa tenggelam di dasar botol sehingga menyebabkan distribusi zat-zat penyusun jadi tidak merata. Krim Hydrocortisone. Patuhi: Gatal-gatal memang menganggu, tapi infeksi akan sama buruknya. �Mengoleskan krim akan membuat kulit lebih lembap, dan memperbesar kemungkinan bakteri muncul,� jelas Kelly Reynold, Ph.D., profesorkesehatan masyarakat di University of Arizona. Selain itu, Anda berisiko menyebabkan kontaminasi bakteri jika menyentuh ujung tube krim. �Pada akhirnya, kemampuan zat pengawetnya akan berkurang sehingga memungkinkan bakteri untuk berkembang,� ungkapnya. Ibuprofen. Pertimbangkan: �Kami menemukan bahwa beberapa merek bisa bertahan hingga bertahun-tahun setelah tanggal kadaluarsa,� ujar Wendy Cory, Ph.D., asisten profesor kimia analitik di College of Charleston. Tapi, baca baik-baik label kemasan obat tersebut. Jika polyethylene glycol, polysorbate 80 atau povidone ada di daftar bahan-bahan penyusunnya, lebih baik Anda beli obat baru. Hasil studi Cory menunjukkan, bahan-bahan kimia tersebut bisa mempercepat kerusakan ibuprofen. Pasta Gigi. Patuhi: �Setelah dua tahun, fluorida bisa kehilangan efektivitasnya,� jelas dr. Jablow. �Sebenarnya aman-aman saja menggunakan pasta gigi yang sudah kadaluarsa, tapi Anda tidak akan mendapatkan proteksi terhadap gigi berlubang dan plak,� ungkapnya. Sialnya, perasa mint mungkin akan mulai memudar dan membuat napas tidak lagi segar. Terbinafine (Krim Untuk Athlete�s Foot). Pertimbangkan: Meskipun sudah berdebu dan kadaluarsa, krim antijamur Anda tidak akan berubah menjadi racun.�Jika sudah rusak, bahan-bahan di dalamnya akan pecah menjadi zat-zat yang tidak berbahaya. Itu artinya, Anda bisa menggunakannya dengan aman, hanya saja efeknya tidak akan semanjur biasanya,� jelas dr. Langner. Sebelum benar-benar menggunakannya, oleskan sedikit krim tersebut di kulit: Apakah ada perubahan di tekstur krim, misalnya, lebih encer? Ada bau tajam? Atau krimnya terasa kaku?. Jika jawabannya adalah ya, lebih baik segera ke apotik untuk membeli krim baru. Naproxen (Pain Killer). Pertimbangkan: Hasil penelitian gabungan Departemen Pertahanan dan FDA mengungkapkan, bahan aktif Aleve membuat naproxen tetap bisa mempertahankan efektivitasnya sampai 52 bulan setelah tanggal kadaluarsa. Namun, tablet yang diuji masih tersegel di kemasan aslinya, sehingga naproxen yang telah dibuka kemungkinan besar tidak akan bertahan selama itu. Tip: Jika Anda mendapati adanya perubahan warna, atau mulai terjadi kerusakan, jangan ragu untuk segera membuangnya. Acetaminophen. Pertimbangkan: Dalam satu penelitian yang dilakukan oleh dr. Cantrell, terungkap bahwa acetaminophen yang masih tersegel �dan sudah kadaluarsa 28-40 tahun, masih mempertahankan 99,7% dosis aslinya. Namun, dr. Cantrell memperingkatkan bahwa studinya hanya untuk menguji potensi obat, bukan tingkat kemanjuran dan keamanannya. Oleh karena itu, tiap kali Anda mengonsumsi acetaminophen yang sudah kadaluarsa dan tidak mujarablebih baik Anda segera menggantinya dengan yang baru. Salicylic Acid (Obat Kutil). Pertimbangkan: Bahkan, jika tulisan tanggal kadaluarsa yang ada di kemasannya sudah memudar, produk ini mungkin masih bisa mengobati kutil. �Saya punya Salicylic Acid yang sudah ada di lab saya selama bertahun-tahun, pH-nya tidak berubah. �Jika pH-nya masih sama seperti ketika Anda membelinya, efektivitasnya tetap sama,� jelas dr. Langner. �Kandungan asam membuatnya lebih tahan terhadap kerusakan akibat terpapar elemen-elemen seperti cahaya, air, dan hawa panas.� Cara pengukuran terbaik? Coba langsung. Anda bisa menggunakan tubuh Anda sebagai tolak ukur untuk mengetahui obatnya bekerja atau tidak. Obat Tetes Mata. Patuhi: Segera singkirkan obat tetes mata yang sudah kadaluarsa. �Produk ini bisa dengan mudah terkontaminasi bakteri, jika, misalnya, ujung dropper menyentuh mata Anda,� kata dr. Apgar. �Jika produk ini disimpan di tempat dengan temperatur sedang, bakteria bisa berkembangbiak dengan cepat,� (Itulah sebabnya Anda harus menyimpan obat tetes mata di lemari es: Bakteri tidak bisa berkembang dengan cepat di kondisi dingin). Selain itu, buang obat tetes mata yang berwarna keruh �walaupun tanggal kadaluarsanya masih lama. Hal tersebut adalah indikator telah terjadi kontaminasi. Sumber |
#2
|
|||
|
|||
![]()
kalo obat mata emang harus dicek kadaluarsanya kapan.. salah salah bukannya malah sembuh tapi malah makin parah ;_;
|
![]() |
|
|