|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Tersangka kasus dugaan suap DGS BI, Nunun Nurbaeti, dikabarkan 'terkunci' di Bangkok, Thailand. Kementerian Luar Negeri tidak berkata jelas apakah sosok Nunun berada di Negeri Gajah Putih itu. Yang jelas, Pemerintah Thailand telah diminta kerjasamanya untuk ikut memulangkan Nunun. "Memang melalui kerjasama dengan KPK terutama, dan aparat penegak hukum. Kemenlu melalui perwakilan di luar negeri telah bekerjasama untuk memastikan agar sosok seperti Ibu Nunun dapat kembali secepat mungkin ke Tanah Air. Kerjasama meliputi beberapa negara, sebagian dari negara itu Anda sudah mengetahui. Salah satunya kita bekerjasama dengan Thailand," ujar Menlu Marty Natalegawa. Hal itu disampaikan mantan Dubes RI untuk PBB tersebut usai mengikuti peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (1/6/2011). Konkretnya, lanjut Marty, Kemlu sudah cukup lama bekerjasama dengan KPK. Kemlu diminta oleh KPK agar bisa membantu memulangkan Nunun ke Indonesia. "Oleh karena itu, melalui perwakilan kita di Bangkok, Thailand, upaya itu sudah cukup lama dilakukan dengan bekerjasama dengan penegak hukum di Thailand sendiri," imbuh Marty. Menurutnya, Indonesia dan Thailand memiliki perjanjian ekstradisi. Karena itu, di atas kertas proses ekstradisi dimungkinkan. "Memang proses itu sedang bergulir. Keberadaan beliau pun mesti dipastikan. Tapi yang pasti jejaring diplomasi, perwakilan kita di luar negeri akan manfaatkan seoptimal mungkin," tambah pria berkacamata itu. Benarkah saat ini Nunun ada di Thailand? "Itu salah satu negara yang diminta kerjasama dari pihak KPK dari Kemenlu," ucap Marty. sumber |
#2
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Semula dikabarkan tersangka suap DGS BI, Nunun Nurbaeti, berada di Singapura. Namun belakangan Nunun justru disebut-sebut 'terkunci' di Bangkok, Thailand. Keberadaan Nunun kini masih dipastikan. Menlu Marty Natalegawa pun tidak hafal ke mana saja Nunun pergi selama masa pencarian. "Saya tidak hafal. Tapi yang pasti kita diminta KPK untuk meminta bantuan aparat penegak hukum, antara lain di Thailand. Kita ingin perwakilan kita dimana pun peduli dan bisa bekerja dengan baik," ujar Marty menjawab pertanyaan wartawan, negara mana saja yang dikunjungi Nunun. Berikut ini wawancara wartawan dengan Marty usai Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Rabu (1/6/2011): Bagaimana soal pemulangan Nunun? Memang melalui kerjasama dengan KPK, terutama, dan aparat penegak hukum. Kementerian Luar Negeri melalui perwakilan di luar negeri telah bekerjasama untuk memastikan agar sosok seperti Ibu Nunun dapat kembali secepat mungkin ke Tanah Air. Kerjasama meliputi beberapa negara, sebagian dari negara itu Anda sudah mengetahui. Salah satunya kita bekerjsama dengan Thailand. Pemulangan Nunun menggunakan diplomatic channel? Konkretnya kita sudah cukup lama bekerjasama dengan KPK. Atas permintaan KPK agar bisa membantu memulangkan Ibu Nunun. Oleh karena itu melalui perwakilan kita di Bangkok, Thailand, upaya itu sudah cukup lama dilakukan dengan bekerjasama dengan penegak hukum di Thailand sendiri. Dengan Thailand ada perjanjian ekstradisi sehingga memang di atas kertas dimungkinkan proses itu dilakukan. Memang proses itu sedang bergulir. Keberadaan beliau pun mesti dipastikan. Tapi yang pasti jejaring diplomasi, perwakilan kita di luar negeri akan manfaatkan seoptimal mungkin. Negara mana saja yang bekerjasama? Kalau saya ungkapkan satu per satu, dampaknya bagaimana ya. Dampak kepada yang bersangkutan. Saya kira hal-hal yang seperti ini lebih baik kita tekuni dan kita laksanakan demi kelancaran tersebut. Daripada saya mengatakan negara A, B, dan C sehingga yang bersangkutan bisa mengambil langkah-langkah lebih dahulu. Benarkah Nunun berada di Thailand? Itu salah satu negara yang diminta kerjasama dari pihak KPK dari Kemenlu. Belum ada kepastian? Saat ini sedang diupayakan. Katanya kalau akan memulangkan Nunun dari Thailand harus menulis keterangan dalam bahasa Thailand, lalu disidangkan dan baru akan dipulangkan? Saya mengetahui upaya-upaya seperti itu sudah dilakukan. Misalnya di Indonesia ada seseorang asing yang minta dieksekusi kembali ke negara itu, kan ada prosedur Indonesia. Seperti halnya demikian negara Thailand, Singapura, ada proses seperti itu yang harus kita tempuh. Ada negara lain yang dikunjungi Nunun? Saya tidak hafal. Tapi yang pasti kita diminta KPK untuk meminta bantuan aparat penegak hukum, antara lain di Thailand. Kita ingin perwakilan kita dimana pun peduli dan bisa bekerja dengan baik. sumber |
#3
|
||||
|
||||
![]()
Pemerintah Thailan pasti mau membantu
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
"lupa ingatan", tapi bisa ke singapura, thailand..
![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
haha aneh ndan
lupa ingatan koq bisa pelesiran, dan hebatx bisa ke luar negeri ndan ![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]()
yang ilang ingatannya cuman masalah korup doang
![]() |
#7
|
||||
|
||||
![]()
kira2 alasan sakit lupa ingatan itu bisa ga ya berlaku sama dosen2
![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|