Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
ps3black's Avatar
ps3black ps3black is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,732
Rep Power: 21
ps3black mempunyai hidup yang Normal
Default Pembunuhan atau Bunuh Diri ??? Kasus Forensik.

Gan, ini cuman mo sharing doang, lumayan buat baca2 dan nambah pengetahuan.




[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Pembunuhan atau bunuh diri?:








Pada malam anugerah penghargaan 1994 bagi Iptek Forensik, President AAFS (Annual Awards of Forensic Science), Dr Don Harper Mills, membuat hadirin tertegun dengan kerumitan hukum sebuah kematian.



Ini ceritanya...



Pada 23 Maret 1994, penyidik medis melihat mayat Ronald Opus dan menyimpulkan bahwa dia tewas akibat luka tembakan senjata di kepalanya.



Opus melompat dari gedung lantai 10 untuk bunuh diri. Dia meninggalkan surat yang menunjukkan bahwa dia putus asa.



Ketika jatuh melewati lantai 9, dia tertembak oleh sebuah senjata dari jendelanya. Tembakan itu langsung menewaskannnya. Si penembak dan yang tertembak sama sekali tidak tahu bahwa ada jaring penyelamat terpasang di lantai 8 untuk melindungi para pekerja gedung itu. Dan Ronald Opus tidak akan berhasil bunuh diri tapi akan tetap hidup tersangkut di jaring itu.



"Biasanya," lanjut Dr. Mills, "Orang yang hendak bunuh diri dan berhasil melaksanakannya, meski dengan cara tidak seperti yang diinginkannya, masih dinyatakan sebagai bunuh diri." Karena itu Opus yang tertembak hingga tewas, mungkin tidak berhasil bunuh diri karena ada jaring penyelamat, dan ini mengakibatkan penyidik medis merasa ini adalah kasus pembunuhan, bukan bunuh diri.



Di lantai 9, tempat senjata ditembak, dihuni oleh pasangan pria dan wanita yang sudah tua. Mereka sedang bertengkar hebat dan sang pria mengancam dengan senjatanya. Si pria sangat kesal sehingga ketika menarik pelatuknya, tembakannya meleset jauh dari istrinya ke arah jendela, mengenai Opus.



Bila orang hendak membunuh "A" tapi mengenai "B", maka orang itu dinyatakan bersalah karena membunuh "B".



Ketika menghadapi dakwaan pembunuhan, si pria dan istrinya bersikeras bahwa mereka yakin senjata itu tidak berisi peluru. Si pria sudah lama punya kebiasaan mengancam istrinya dengan senjata tak berpeluru. Dia tak pernah berniat membunuh istrinya. Karena itu pembunuhan Opus dinyatakan sebagai kecelakaan, yaitu senjata itu tanpa sengaja berisi peluru.



Dalam penyidikan selanjutnya terungkap bahwa ada saksi yang melihat anak laki2 pasangan tua itu mengisi senjata dengan peluru. Itu terjadi 6 minggu sebelum peristiwa penembakan. Ternyata ibunya menghentikan bantuan keuangan kepada anaknya. Dan si anak yang tahu kebiasaan ayahnya mengancam dengan senjata, mengisi senjata itu dengan peluru dengan harapan ayahnya menembak ibunya.



Karena si pengisi peluru mengetahuinya, dialah yang bersalah sebagai pembunuh meskipun bukan dia yang menarik pelatuknya. Kini kasusnya menjadi pembunuhan dengan terdakwa berbeda. Si anak yang didakwa membunuh Ronald Opus.



Nah ini bagian yang menarik... hehehe



Dari penyidikan lebih lanjut terungkap bahwa anak itu ternyata Ronald Opus. Dia semakin putus asa karena gagal melakukan rekayasa untuk membunuh ibunya. Hal ini membuat dia melompat dari lantai 10 pada tanggal 23 Maret, hanya untuk mati oleh tembakan senjata di lantai 9.



Si anak ternyata membunuh dirinya sendiri sehingga penyidik medis menutup kasus sebagai bunuh diri.



^.^
















[spoiler=open this] for sumber...:






















Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:17 AM.


no new posts