Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta Pendeta is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 16
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Disturbing Behavior - 47/53 - Bunuh Diri atau Upaya Bunuh Diri

BUNUH DIRI ATAU UPAYA BUNUH DIRI



Dua anak remaja tiba-tiba menerobos masuk ke Colorado High School dimanan mereka bersekolah dan menembak tiga belas orang. Namun belum hilang kecekaman atas peristiwa penembakan di Columbine High School, telah menjadi fakta bahwa anak-anak muda itu juga sedang melakukan suatu misi bunuh diri. Anak-anak murid SMU itu dengan terencanatelah merancang kematian mereka, hingga sampai peluru dan bahan peledak terakhir, hampir satu tahun sebelumnya. Meski telah membawa bom pipa buatan sendiri, hampir satu tahun sebelumnya. Meski telah membawa bom sendiri, yang akhirnya merekalakukan. "Mereka ingin menimbulkan kerusakan separah mungkin dan kemudian keluar dalam keadaan terbakar," kata John Stone, polisi yang menangani kasus tersebut. Di seluruh negeri, ada banyak anak remaja yang melakukan penembakan di suatu sekolah, ribuan anak lainnya memilih menembak diri mereka sendiri, menyayat pergelangan tangan mereka, atau menelan pil-pil dalam tindakan bunuh diri atau upaya bunuh diri.


Bunuh diri didefinisikan sebagai suatu usaha, baik gagal maupun berhasil, untuk membunuh diri sendiri, dan itu merupakan suatu masalah yang dihadapi oleh banyak anak remaja. Di Amerika Serikat, bunuh diri adalah penyebab kematian pada urutan yang kesebelas setiap tahun, dan bagi kaum muda dari usia lima belas hingga sua pulu empat tahun, tindakan itu menempati urutan ketiga penyebab kematian, di bawah kecelakaan dan pembunuhan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah fakta bahwa jumlah upaya bunuh diri jauh melebihi tindakan bunuh diri. Sesungguhnya kaum pria cenderung lebih berhasil dalam tindakan bunuh diri daripada kaum wanita, sebab mereka lebih sering memilih metode-metode yang kejam seperti menembak atau memotong, sedangkan kaum wanita cenderung memilih metode yang kekejamannya lebih rendah seperti meminum racun atau mengkomsumsi obat serta overdosis. Banyak kali usaha bunuh diri gagal karena dilakukan di lingkungan dimana pertolongan bukan hanya mungkin tetapi juga memang tersedia. Tindakan-tindakan ini dapat dipandang sebagai teriakan meminta pertolongan.


Mengapa remaja berpikiran untuk bunuh diri? Perilaku bunuh diri terjadi sebagai respon terhadap situasi yang dipandang tengah melanda dan tidak dapat diatasi, seperti terisolasi secara sosial, kematian dari orang yang tercinta, keuangan, rasa bersalah, dan penyalahgunaan obat atau alohol. Perilaku bunuh diri juga dapat mengirigi gangguan emosional, termasuk depresi, schizophrenia, dan berbagai penyaki jiwa lainnya. Sebenarnya, lebih dari 90 persen tindakan bunuh diri berkaitan dengan gangguan emosi atau jiwa. Jadi, bagaimanan caranya agar pada hamba Tuhan bagi kaum muda dan orangtua dapat memberi nasihat jika muncul gagasan untuk bunuh diri dalam benak remaja? Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda peringatan awal:

- Depresi
- Pernyataan atau ungkapkan perasaan rasa bersalah
- Ketegangan atau kecemasan
- Gugup
- Meledak-ledak
- Perubahan pola makan dan kebiasaan tidur
- Penyalahgunaan obat dan alkoho
- Perubahan kepribadian yang nyata
- Bersikap kejam, perilaku menentang, kabur dari rumah
- Kejenuhan, sulit berkonsentrasi, prestasi yang menurun
- Kehilangan minat atas aktivitas yang menyenangkan
- Memusatkan perhatian pada hal-hal yang tidak wajar atau tema-tema kematian
- Sering mengeluh sakit perut, sakit kepala, kelelahan--gejala-gejala fisik yang seringkali berhubungan dengan emosi
- Hilangnya kepedulian kepeduliaan terhadap pujian atau hadiah
- Usaha-usaha bunuh diri pada masa silam
- Adanya sejarah bunuh diri dalam keluarga
- Mengeluh mengenai perasaan "ada yang membusuk di dalam dirinya"
- Isyarat-isyarat lisan seperti, "Aku tidak akan lagi menjadi masalah bagimu;tidak ada masalah lagi; semuanya tidak berguna; Aku tidak akan menemuimu lagi; Aku harap aku tidak pernah dilahirkan."


Setiap kombinasi dari tindakan-tindakan di atas yang muncul dalam pribadi remaja perlu dengan segera ditanggapi sebagai peringatan munculnya pemikiran dan tindakan bunuh diri. Ketika anak belasan tahun semakin terperosok dalam potensi tindakan bunuh diri, tanda-tanda krisis berikut ini mungkin terlihat:


- Perubahan-perubahan secara mendadak (terutama munculnya sikap sangat tenang setelah mengalam masa-masa cemas)
- Membagi-bagikan barang pribadi
- Ancaman secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan bunuh diri.


Setiap ancaman dan upaya bunuh diri harus ditanggapi dengan serius. Anda tidak boleh berasumsi bahwa seseorang yang mencoba bunuh diri itu hanyalah menginginkan perehatian. Mereka yang berulang kali berusaha bunuh diri pada akhirnya akan berhasil. Sekitar sepertiga dari orang-orang yang berupaya bunuh diri akan mengulangi usahanya itu dalam satu tahun, dan sekitar 10 persen dari mereka yang mengancam atau berupaya bunuh diri pada akhirnya benar-benar melakukannya.


Tindakan darurat mungkin perlu segera dilakukan jika seseorang sudah mencoba untuk bunuh diri. Pertolongan pertama antara lain penanganan luka berdarah, bantuan pernafasan dari mulut ke mulut, atau tindakan lain yang mungkin diperlukan. Membawa korban ke rumah sakit seringkali menjadi hal penting, baik untuk merawat dampak dari upaya bunuh diri saat itu, dan untuk mencegah upaya lain di waktu ke depan. Keterlibatan ahli jiwa adalah salah satu aspek yang paling penting dari perawatan seperti ini. Komplikasi bunuh diri dapat bervariasi bergantung pada bentuk upaya bunuh diri yang dilakukan. Para profesional kesehatan jiwa harus segera mengevaluasi orang-orang yang mengancam atau berupaya bunuh diri. Jangan sekali-kali mengabaikan ancaman atau upaya bunuh diri! Banyak orang yang berupaya bunuh diri terlebih dulu memperbincangkannya sebelum mereka melakukan upaya. Seringkali kemampuan untuk berbicara dengan pendengar yang simpatik dan tidak menghakimi, terbukti lebih dari cukup untuk mencegah seseorang dari upaya bunuh diri. Inilah sebabnya mengapa pusat-pusat pencegahan bunuh diri mempunyai saluran telepon untuk layanan "hotline" tersendiri.


Dalam berbgai situasi darurat, segera hubungi polisi, kemudian bawalah orang yang berupaya bunuh diri itu ke ruang perawatan gawat darurat di rumah sakit terdekat, tanpa peduli apakah fasilitas tersebut mempunyai fasilitas perawatan jiwa atau tidak. Jangan meninggalkan oeang itu sendirian, sekalipun telah meminta bantuan tenaga profesional. Merawat si korban di rumah sakit mungkin diperlukan selamam periode perilaku bunuh diri. Menindak lanjuti suatu ancaman bunuh diri, keluarga dan para sahabta perlu mengamankan setiap peralatan yang berpotensi untuk dipakai sebagai alat upaya bunuh diri, dan mereka perlu mengawasi dengan ketat si pelaku upaya bunuh diri.


Apa saja konsekuensi dari bunuh diri? Jika upaya itu berhasil--kematian. Si pelaku (yang juga adalah korban) tidak memiliki kesempatan kedua, yang menurut keyakinan yang pelaku percayai, perbuatan itu berpeluang membawa mereka masuk ke dalam kekekalan di sorga atau di neraka. Akan tetapi, jika upaya itu gagal, pelaku harus berhadapan dengan masalah-masalah lain. Pertama, pelaku terpaksa hidup dengan fakta bahwa jalan keluar satu-satunya dari masalah mereka adalah dengan mengakhiri hidup mereka sendiri. Pemikiran itu sulit untuk dihilangkan. Seringkali rasa bersalah itu mengarahkan mereka pada upaya bunuh diri kedua dan ketiga. Mau tidak mau, mereka juga harus menenrima fakta bahwa masyarakat akan selamanya menandai diri yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi mungkin akan memperlakukan mereka dengan perlakuan yang berbeda. Para sahabat dan keluarga mungkin akan diuji, dn banyak yang tidak mampu bertahan. Tergantung dari metode apa yang dipakai, hal itu kemungkinan akan meninggalkan bekas luka secara fisik, emosional, dan secara sosial yang akan selalu ada selamam sisa hidup mereka. Luka-luka itu, juga menjadi pengingat rasa bersalah yang dapat mengarahkan mereka pada upaya kedua dan ketiga.


Jadi bagaimanan cara kita mengatasi masalah ini? Gangguan perilaku ini tidak akan hilang, dna kecuali jika kita menenmukan pemecahannya, hal itu bukannya menjadi baik melainkan semakin memburuk. Sebagai bagian dari suatu masyarakat, kita perlu bertanggung jawab terhadap setiap tindakan menghadapi dengan benar setiap bentuk ketegangan dan masalah serta memastikan agar anak-anak kita menyadari bahwa mereka tidak sendiriran. Kita harus turut terlibat di sanan demi mereka. Kia harus menunjukkan kepada para remaja bahwa hidup itu sangat berharga dan mereka tidak boleh putus asa hingga memilih bunuh diri sebagai jalan keluar.


Bagi para orangtua dan hamba Tuhan dalam pelayanan untuk kaum muda, jalan keluar dari masalah ini antara lain, yaitu:


- Bertanya kepada anak remaja Anda mengenai hal itu, jangan takut untuk mengucapkan kata bunuh diri. Dengan mengatakannya secara jelas akan membantu anak remaja Anda untuk berpikir bahwa seseorang mendengar teriakan mereka memohon pertolongan.

- Menentramkan hati mereka dengan menekankan bahwa Anda mengasihi mereka. Ingatkan mereka bahwa bagaimananpun keras dan beratnya permasalahan ynag mereka hadapi, semuanya pasti dapat terselesaikan dan Anda bersedia membantu.

- Mengajak mereka agar mengungkapkan perasaan mereka. Perhatikan dengan cermat. Jangan mengabaikan permasalahan mereka ataupun memarahi mereka.

- Mengamankan setiap senjata mematikan di rumah, termasuk senjata api, obat-obatan, perkakas pertukangan, peralatan dapur, juga tali temali.

- Mencari bantuan tenaga profesional. MIntalah saran dan nasihat ahli jiwa yang menaggapi anak remaja Anda itu agar dapat memandu Anda. Ada banyak tersedia sistem perawatan rawat jalan dan program-program perawatan yang berbasis pada rumah sakit.

- Mendidik anak Anda pada jalan Tuhan. "Anak perempuan berpeluang lebih besar untuk bunuh diri, jika mereka beranggapan agama itu tidak penting dalam kehidupan mereka."


Mengasihi anak remaja dapat mencegah banyak hal yang berpotensi terjadi pada diri mereka. Mengasihi mereka berarti mengetahui dengan siapa mereka menghabiskan waktu luang, berbincang-bincang dengan mereka secara teratur, bersedia menjadi bagian bagian dari hidup mereka bahkan meski mereka bersikap menjauh, dan bersiap sedia untuk menopang keika mereka terjatuh.


Kita juga perlu mengajak anak remaja kita ke gereja dan mempelajari Alkitab agar mereka dapat memahami bahwa mereka itu berarti, bahwa mereka sangat pendting. Jika mereka melihat betapa berharganya diri mereka di mata Tuhan, dan juga melihat segala sesuatu yang telah Yesus Kristus lakukan bagi mereka, perasaan kesepian dan kehampaan akan hilang. Hanya Yesuslah yang dapat mengisi kekosongan dalam bati mereka. Seringkali, anak belasan tahun bersikap terbuka dan mencari-cari jawaban. Jika kitamenunjukkan kepedulian dan kasih yang sejati, dan bahwa Tuhan demikian mengasihi mereka, maka mereka tidak akan sampai berpikiran bahwa mereka sendirian dan dilanda masalah hingga satu-satunya jalan keluar adalah dengan mnegakhiri hidup mereka. Yesus berkata, "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes 10:10)

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:03 PM.


no new posts