|
Go to Page... |
Post Reply |
|
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Mitos Gerhana Bulan ![]() ![]() Hi Ndan and miss.... ![]() Mau tahu Mitos Gerhana Bulan ?? berikut beberapa infonya yang bisa kita lihat dan ketahui bersama. Semoga berkenan dengan Thread ini. Terimakasih... ![]() Berbagai fenomena alam sering dikaitkan dengan takhayul atau mitos-mitos oleh orang dulu. Begitu halnya dengan gerhana bulan yang selalu menjadi fenomena alam yang menarik diperbincangkan orang. Berikut paparan singkat mitos-mitos mengenai gerhana bulan.
Quote:
![]() Di negeri cina, orang percaya bahwa seekor naga langit membanjiri sungai dengan darah lalu menelannya. Itu sebabnya orang Cina menyebut gerhana sebagai “chih” yang artinya memakan. Sampai abad ke 19 mereka biasanya membunyikan petasan untuk menakut-nakuti sang naga. Orang Indian juga percaya bahwa seekor naga lah yang membuat gerhana bulan. Mereka lalu menyembah sang naga dengan berendam sampai sebatas leher. Di jepang, orang percaya bahwa waktu gerhana ada racun yang disebarkan ke bumi. Dan untuk menghindari air di bumi terkontaminasi racun, mereka menutupi sumur-sumur mereka.
Quote:
![]() Kaisar Louis dari Perancis wafat setelah mengamati gerhana di tahun 840. Konon ia begitu bingung saat kegelapan selama 5 menit dan meninggal karena begitu takut.
Quote:
![]() Lain lagi dengan cerita Columbus dalam pelayaran terakhirnya ke Amerika, 1503. Ia berlabuh di Jamaica lebih dari setahun karena kapalnya rusak parah. Penduduk asli setempat lama-lama kesal karena harus menyuplai makanan untuk kru kapal. Columbus tahu bahwa tidak lama lagi akan terjadi gerhana bulan. Dia dengan akal bulusnya mengatakan bahwa Tuhan marah terhadap mereka karena tidak memberi makan, dan karena itu bulan akan lenyap. Ketika gerhana terjadi, mereka lalu memohon Columbus untuk menyampaikan kepada Tuhan agar memaafkan mereka dan mengembalikan bulan. Setelah gerhana, Columbus mengatakan kepada mereka bahwa Tuhan sudah memaafkan dan bulan akan kembali. Bagaimana dengan di Indonesia? Ada satu mitos mengenai gerhana bulan di daerah Jawa. Gerhana bulan terjadi karena bulan tertutup bayangan bumi, namun orang-orang jawa menganggap bahwa Batara Kala (yang lebih dikenal dengan sebutan Buto); seorang raksasa jahat, memakan bulan. Maka masyarakat Jawa khususnya anak-anak ramai memukul kentongan pada saat gerhana untuk menakut-nakuti dan mengusir Batara Kala.
Quote:
Alkisah Prabu Kalarau, seorang raja siluman raksasa sakti mandraguna yang menguasai jagat Anantariksa sedang mencoba mencari tirta kehidupan (tirta amerta) yang konon bermanfaat mampu menghidupkan orang yang telah meninggal. Dan juga menjadikan hidupnya kekal sepanjang mas. Air suci tersebut hanya dimiliki oleh para Dewa. Dengan cara bersembunyi dikegelapan malam, raja gandarwa itu menantikan saat-saat lengahnya para Dewa. Hingga pada suatu ketika keinginannya tersebut berhasil terlaksana. Ketika para Dewa sedang lengah, dengan tergesa ia mengambil tirta amerta dan meminumnya. Namun baru seteguk dan belum sempat menelannya, Bhatara Candra memergokinya. Kalarahu pun kabur dan Bhatara Candra mengejarnva hingga akhirnya Kalarahu bersembunyi, tetapi tempat persembunyian itupun diketahui oleh Bhatara Candra yang kemudian melaporkan seluruh kejadian tersebut kepada Bhatara Guru. Bhatara Guru segera memerintahkan Bhatara Wisnu untuk memburu Kalarahu, dengan bersenjatakan cakra akhirnya Bhatara Wisnu mampu mengalahkan raja siluman itu yang kemudian memenggal kepalanya, dan tubuhnya terhempas jatuh ke bumi. Potongan tubuh kalarahu selanjutnya menjelma menjadi sebuah lesung penumbuk padi, sedangkan potongan kepalanya yang tetap hidup, melayang-layang di angkasa karena ia telah sempat meminum seteguk air kehidupan (tirta amerta). Sejak saat itu, Prabu Kalarahu merasa dendam kepada Bhatara Candra. Ia yang kini hanya berwujud potongan kepala tanpa badan itu selalu mengintai hendak memangsa Bhatara Candra. Sampai saat ini, sebagian masyarakat pedesaan di Pulau Jawa dan Pulau Bali mempercayai sebuah mitos bahwa bila terjadi gerhana bulan, mereka pun beramai-ramai menabuh lesung kayu dengan pukulan alu bertalu. Hal ini berkaitan dengan mitologi tentang Prabu Kalarahu ini, masyarakat berpendapat Prabu Kalarahu akan takut bilamana mendengar bunyi lesung di tabuh. Para ahli mitologi menduga, tokoh Kalarahu ini ada kaitannya dengan mitologi kuna mesir. Nama Kalarahu berasal dari nama Ra'u, Ra'wi, Ra'dite, yang dalam bahasa Sanskerta berarti Matahari. Sedangkan sebutan Rahu ini besar kemungkinan berasal dari Dewa Ra'- yakni Dewa Matahari pada mitologi Mesir Kuno.
Quote:
Tambahan Khusus :
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Last edited by V.I.P; 15th June 2011 at 04:10 PM. |
#2
|
||||
|
||||
![]() ![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]() Ijin peraone yah ndan...
![]() Aneh-aneh aja tu kaisar Prancis meninggal cuma gara-gara takut sama Gerhana Bulan. ![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]() ![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]() Yah gak gentle aja gitu masa laki-laki yg notabene nya kaisar... mati gara-gara ketakutan?
![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]()
bruakakakakakk, , , mitos2nya bikin ane ngakak, , ,
![]() ada yg mati ketakutan, ada yg nutupin cumur, ada yg berendem di air, ada juga yg ngumpet di kolong meja, dan ada juga yg kudu loncat2 ![]() |
#7
|
||||
|
||||
![]()
hahahahahahhahahahahahahahhahahaha....
ada" aja ndan ![]() ![]() ternyata si colombus tukang tipu ![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]()
kan cuma mitos ndan
![]() |
#9
|
||||
|
||||
![]()
wah ternyata legendanya ada juga, ane baca panjang banget
![]() |
#10
|
||||
|
||||
![]()
Ijin Nyimak Ndan !!!
![]() Abis Panjang Banget !!! ![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|
|