|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]()
Quote:
Pengamat menganggap pemerintah Mesir wajar meblokir internet sebagai wujud mempertahankan kekuasaan. Pasalnya, pemerintah yang membatasi hak masyarakat �ramai�, ketakutan.
Menurut Dosen Ilmu Komunikasi Massa Universitas Indonesia Ade Armando saat dihubungi INILAH.COM, Jumat (28/1), keputusan pemerintah Mesir untuk memblokir akses internet dan seluler masyarakat merupakan wujud pemahaman mereka atas dampak teknologi. Mengetahui bahwa teknologi informasi berkembang pesat yang menyebabkan masyarakat tidak dapat lagi �dibodohi�, membuat beberapa penguasa ketakutan. �Inilah yang terjadi di Mesir. Pemerintah mengetahui dampak besar teknologi sehingga ketakutan dan membatasi akses masyarakat agar mereka bisa terus mempertahankan kekuasaannya,� papar mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ini. Pemerintah Mesir mungkin, dinilai Ade Armando, waspada dengan gerakan masyarakat yang muncul dengan cepat dan menyebar luas di media internet. Ada proses transfer ideologi di media baru ini Dalam pola komunikasi kelompok yang ingin menjatuhkan pemerintahan atau menentang kelompok tertentu, unsur paling penting adalah menggalang massa. Oleh karenanya, pemerintah otoriter biasanya menentang dan mengawasi dengan ketat pihak-pihak yang dianggap pembangkang melakukan pertemuan langsung. �Sayangnya, pola seperti ini tidak dapat dilakukan jika terjadi di ranah internet. Pemerintah kesulitan mengawasi satu per satu. Cara termudah yang dilakukan pemerintah memblokir akses situs yang dianggap paling banyak mengumpulkan massa. Jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter misalnya,� tegas Ade Armando. Mesir tengah begolak memprotes kepemimpinan Presiden Hosni Mubarak selama tiga dekade terakhir. Masyarakat menuntut reformasi dan penurunan kekuasaan Mubarak. Sejak menggantikan Presiden Anwar El Sadat yang terbunuh pada 1981, baru kali ini ia menghadapi ujian besar. Apalagi, tahun ini Mesir akan menggelar pemilu. Pemerintah Mesir menutup akses seluler dan jejaring sosial Facebook serta Twitter untuk mencegah gelombang unjuk rasa membesar. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
emang lagi rame2nya nih dimesir... jadi inget jaman mau lengsernya suharto..
![]() |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|